PADANG,beritaLima — Warga Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan Padang meminta agar pengerjaan jembatan dan drainase dikawasan mereka segera di tuntaskan. Begitu juga dengan permasalahan warga kurang mampu agar bisa menjadi perhatian baik dari pemerintah maupun pihak PT. Semen Padang. Karena PAD terbesar saat ini adalah dari Semen Padang.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Anggota DPRD Padang Fraksi Golkar Mizwar Jambak. SH, saat Reses III Tahun 2016 di Kelurahan Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan, Minggu( 4/12) sore. Dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh Muspika, Kapolsek Lubuk Kilangan, Babinsa, Lurah Bandar Buat, Lurah Batu Gadang, LPM, tokoh masyarakat serta warga setempat.
Selain itu warga juga memberi masukan kepada anggota Dewan Dapil III meliputi Kecamatan Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Bungus Teluk Kabung itu bahwa hingga saat ini belum menikmati air bersih PDAM. Padahal jaringan pipa PDAM melewati kawasan mereka.
Lurah Bandar Buat Syahril.SH yang mewakili Camat Lubuk Kilangan pada kesempatan tersebut berharap pembangunan di Kelurahan Banda Buat khusus di Lubuk Kilangan agar dapat berjalan lebih cepat.
Permasalahan lain yang muncul adalah kemacetan di Pasar Bandar Buat, kebersihan, masalah parkir yang tidak memadai serta masih banyaknya truk yang parkir dipinggir jalan arah Indarung. Sementara terminal truk sudah dibangun. Persoalan yang tak kalah penting disampaikan warga Lubuk Kilangan adalah penyakit masyarakat.
Dalam kesempatan itu Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol, Ediwarman yang turut hadir pada reses itu
menyampaikan, masalah penyakit masyarakat (Pekat) dikawasan Lubuk Kilangan sudah sangat mengkwatirkan, seperti geng motor GST (gadut siap tempur). Kelompok ini sudah sangat meresahkan. Para geng motor tersebut melengkapi diri mereka dengan berbagai senjata tajam yang mematikan. Sudah ada 26 orang yang diamankan di Polsek untuk dilakukan pembinaan.
“Masalah lain adalah narkoba yang makin meningkat. Juga pengaruh warnet yang sangat besar. Hal ini harus segera diselesaikan dengan mengambil tindakan. Kami dari pihak kepolisian berharap agar anggota dewan bisa membuatkan Perda atau payung hukum yang mengatur jam malam agar para generasi kita terutama pelajar tidak terjerumus pada tindak kriminal,” harapnya.
Bila prosesnya panjang di tahap legislatif, sebutnya, mungkin bisa dilakukan ditingkat kelurahan dan kecamatan. Dengan melakukan kesepakatan bersama tokoh masyarakat, pihak sekolah agar pemberlakuan jam malam ini bisa diterapkan. Hal ini tentu gunanya untuk menekan tindak kriminal pada anak – anak.
Menanggapi semua itu, Mizwar Jambak berjanji akan mencarikan solusinya dan mengajak warga danpihak terkait memikirkannya bersama-sama. “Perlu dukungan masyarakat, perlu penyuaraan dari masyarakat, agar terjadi keseimbangan antara pemerintah dan tuntutan masyarakat yang saling memberi masukkan,” ujarnya
Menyangkut masalah air dan kebersihan Mizwar berjanji akan menyampaikannya kepada SKPD terkait untuk bisa menambahkan sarana kebersihan di Kelurahan Indarung. “ Untuk Kelurahan Padang Besi nanti akan kita panggil pihak direktur PDAM untuk membicarakan hal ini apa masalahnya dan PDAM harus mencarikan solusinya. Soal jembatan dan drainase di Batu gadang sudah dianggarkan di APBD 2017 untuk melanjutkan pembangunan di Batu Gadang. Mari sama sama kita kawal hal tersebut, ” ujarnya.
Ia menambahkan tentang penyakit masyarakat (Pekat) yang makin meresahkan dikalangan pelajar dan generasi muda. Pihaknya di DPRD akan berembuak untuk memberlakukan jam malam tersebut. “Memang diakui perilaku negatif banyak sekali terjadi belakangan ini dan sangat diperlukan dukungan bersama baik itu tokoh masyarakat, orangtua, pihak sekolah dan pihak keamanan,” tandasnya.
(pdm/bim/rki)