SUMBAWA BARAT NTB.beritalima.com|
Dalam Ekspedisi Talonang tahun 2022 Persatuan Wartawan indonesia (PWI) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) di akhiri dengan meninjau lokasi pembangunan pabrik Smelter di PT. Amman bertempat di otak keris Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat pada rabu 24 agustus 2022.
Smelter itu sendiri adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir.
Head Of Corporate Communication AMNT Kartika Octaviana akrab disapa Vina dihadapan 20 Wartawan PWI Sumbawa Barat mengatakan,kami merencanakan camp ini dapat selesai di bulan Oktober mendatang. Sementara, konstruksi proyek smelter telah dimulai pada Juli 2022 lalu, dengan pemasangan tiang pancang. Terkait dengan kontraktor sudah memasuki lokasi konstuksi dan pembangunan jalan telah dimulai.
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dampak pandemi COVID-19 selama ini lebih dari dua tahun terakhir sangat besar terhadap alur supply chain, di mana mobilitas barang dan SDM sangat terhambat. Belum sepenuhnya pulih dari pandemi, alur supply chain kembali terhantam perang Rusia dan Ukraina, di mana rute Asia-Eropa adalah yang paling parah terdampak karena kemacetan pelabuhan dan pengiriman kargo udara.” terangnya
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan Vina pun menjelaskan, berbagai perkembangan untuk pembangunan smelter telah dilakukan, seperti pesanan pembelian (purchase order) untuk seluruh peralatan dengan fungsi kritikal yang memiliki waktu pengiriman sangat lama (long lead equipment) telah dilakukan oleh AMMAN. Capaian pembangunan fasilitas pemurnian sampai dengan Januari 2022 adalah 35,53% dan selalu mencapai target verifikasi 6 (enam) bulanan.
Perusahan pun sangat mengharapkan bantuan pemerintah baik pusat maupun daerah dalam hal jaminan kepastian perizinan serta upaya sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat setempat agar tercipta situasi yang aman serta kondusif, sehingga proyek ini dapat berjalan dengan lancar sekaligus membawa multiplier effect bagi Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan ekonomi bagi masyarakat KSB.(Rozak)