PASURUAN, beritalima.com | Menanggapi respon beberapa pihak terkait penamaan varietas anggur hasil penemuan Balitbang Kementan, Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Harwanto menjelaskan asal mula penamaan anggur varietas Janetes SP1.
Menurut Harwanto, penamaan ini telah sesuai dengan aturan yang ada, karena varietas yang dikenalkan kepada masyarakat dan diberi nama ini adalah calon varietas baru.
“Kami selaku pemohon meminta kepada Bapak Menteri untuk memberi nama, dengan memilih alternatif nama yang telah disiapkan, ataupun memberi nama tersendiri,” jelasnya, Selasa (19/11).
Nantinya dalam pendaftaran varietasnya tetap atas nama penemu selaku pemohon, sehingga tetap sesuai aturan yang ada. Mengenai pemilihan nama Janetes SP1, Harwanto mengatakan adalah hal biasa dalam temuan baru.
“Dulu Litbang pernah memberi nama varietas padi Fatmawati atau Sintanur. Sama sekali tidak ada masalah karena nama varietas boleh apa saja,” jelas Harwanto.
Nama Janetes SP1 dipilih karena mempunyai makna bagus, yaitu sangat cekatan atau cepat tepat. Kementan berharap adanya varietas baru ini menjadi idola baru produk buah nasional dan tidak perlu impor.
“Buah anggur lokal kita kan kurang digemari selama ini. Varietas baru ini harapan masa depan dunia hortikultura Indonesia. Dapat menjadi unggulan dan idola nasional. Petani dan masyarakat gak perlu lagi mikir beli anggur impor, karena produk kita gak kalah tampilan dan rasanya,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menamakan varietas anggur baru hasil inovasi Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian dengan nama“Jan Ethes SP1”, nama tersebut diberikan Syahrul pada saat acara Pencanangan Gerakan Nasional Pengembangan Mangga dan Anggur sebagai rangkaian acara Pekan Inovasi Mangga Nasional di Kebun Instalasi Penelitian Pengembangan Teknologi Pertanian Cukurgondang, Pasuruan, Jumat (15/11).
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menjelaskan alasan di balik pemberian nama “Jan Ethes SP1”. Menurut dia, tidak hanya serupa dengan nama cucu pertama Presiden Jokowi, apabila diartikan dalam bahasa Indonesia nama tersebut menyimpan makna yang sangat cocok dengan varietas unggul yang tengah dikembangkan Balai Penelitian Buah Tropis, Badan Litbang Pertanian tersebut.
Varietas anggur ini cenderung tidak mudah rontok buahnya, sehingga dapat disimpan selama tujuh hari setelah panen pada suhu ruang dan pada ruang pendingin dapat bertahan hingga 14 hari. Keunggulan anggur jenis ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anggur konsumsi dengan kualitas uang dapat bersaing dengan anggur impor. (jal)