GRESIK, beritalima.com – Cuaca ekstrem kembali melanda Kabupaten Gresik pada Jumat (5/12/2025). Hujan deras yang turun sejak siang hari disertai angin kencang berkembang menjadi angin puting beliung yang menerjang kawasan Kecamatan Driyorejo sekitar pukul 15.00 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada ratusan rumah warga di dua desa, meski tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa.
Dua desa yang mengalami kerusakan terparah adalah Desa Karangandong—khususnya Dusun Karang Asem—serta Desa Banjaran. Berdasarkan pendataan sementara, total 115 rumah dilaporkan rusak, mayoritas pada bagian atap yang terlepas akibat terjangan angin.
Rinciannya, sebanyak 80 rumah di Desa Karangandong terdampak di wilayah RT 1 hingga RT 4 RW 04. Sementara di Desa Banjaran, 35 rumah mengalami kerusakan di kawasan RT 5 RW 01 dan RT 3 RW 06. Selain merusak permukiman, angin puting beliung juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan menimpa jaringan kabel PLN sehingga menimbulkan pemadaman listrik di beberapa titik.
Kapolres Gresik AKBP Rovan Ricard Mahenu melalui Kapolsek Driyorejo, Kompol Musihram, menyampaikan situasi pasca-kejadian.
“Beberapa rumah warga mengalami kerusakan pada atap dan terdapat pohon tumbang menimpa kabel PLN sehingga terjadi pemadaman listrik. Namun alhamdulillah tidak ditemukan adanya korban jiwa,” jelasnya.
Tidak lama setelah kejadian, jajaran Polsek Driyorejo bergerak cepat bersama BPBD Kabupaten Gresik menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Bantuan yang diberikan mencakup lauk pauk, paket makan, matras, selimut, terpal, hygiene kit, perlengkapan kebersihan, hingga sandang pria dan wanita.
Selain penyaluran bantuan darurat, aparat kepolisian juga melakukan pendataan lanjutan terhadap tingkat kerusakan rumah serta memastikan warga berada dalam kondisi aman.
Kompol Musihram turut menyampaikan rasa empatinya. “Kami turut simpati dan berempati atas musibah ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.
Hingga saat ini, warga bersama petugas gabungan masih melakukan pembersihan material bangunan, memperbaiki atap yang rusak, serta menangani perbaikan jaringan listrik yang terdampak. Pemerintah setempat memastikan proses pemulihan akan terus dipercepat agar kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan normal.
Jurnalis: Moh Khoiron








