Angkat Isu Green Policy, Mahasiswa Magister Unair Ikuti Konferensi Internasional di Malaysia

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Muhammad Dzulfikar AL Ghofiqi, mahasiswa Magister Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga (Unair) baru saja mengikuti acara 9th International Conference on Contemporary Social and Political Affair.

Konferensi tersebut berlangsung pada Sabtu-Minggu (26-27/08/2023) di Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza), Kuala Terengganu, Malaysia.

Dalam konferensi itu, lelaki yang akrab disapa Dzul itu membawakan gagasan mengenai kebijakan hijau (green policy) dengan menggunakan teknologi panel surya sebagai pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ia mengatakan, melalui upaya itu, Indonesia dapat melakukan optimalisasi program Surya Nusantara sebagai sebuah strategi untuk mengamankan green energy security.

“Surya Nusantara adalah program pemasangan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Red) atap dengan sasarannya adalah masyarakat miskin atau pelanggan PLN yang mendapatkan subsidi, seperti UMKM dan pelaku bisnis menengah. Surya Nusantara dapat menyerap tenaga kerja dalam prosesnya sehingga dapat menjadi pemulihan ekonomi pasca Covid-19,” jelasnya.

Prihatin terhadap Polusi Indonesia
Dzul mengungkapkan, alasan munculnya gagasan tersebut karena ia sangat prihatin terhadap kondisi polusi udara di ibukota. Isu tersebut telah menjadi keprihatinan global karena Indonesia merupakan paru-paru dunia. Namun pada kenyataannya, Indonesia saat ini mengalami krisis udara bersih. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang tidak ramah lingkungan.

“Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan ini di forum global, bahwa kita harus aware terhadap krisis lingkungan yang saat ini kita hadapi. Saya melakukan persiapan pembuatan paper dengan melakukan FGD dengan pakar-pakar kebijakan hijau di UNAIR serta rekan-rekan dari Indonesia Youth Public Policy Network (IYPPN) yang juga memiliki konsen terhadap lingkungan,” ujarnya.

Pada akhir, Dzul meyakini bahwa program Surya Nusantara dapat menjadi salah satu pelopor Indonesia dalam mengembangkan dan mengoptimalkan pengembangan energi terbarukan. Melalui program itu pula, Indonesia dapat menguatkan energi dan perekonomian masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi rising energy lifehold di tengah tren energi global saat ini. (Yul)

beritalima.com

Pos terkait