Angkutan Mogok, Ratusan Relawan Dari Berbagai Elemen Penuhi Posko

  • Whatsapp

Malangkota, beritalimacom— Konflik angkutan Online dengan Angkutan umum di Kota Malang, dengan melakukan aksi mogok, ternyata banyak memunculkan relawan gratis dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan institusi hingga relawan pribadi. Bahkan dari Kalangan LSM dan Ormas pun tak terlewatkan ingin ikut menunjukkan jiwa sosial, kepedulian terhadap masyarakat.

Relawan relawan tersebut terkoordiner di posko yang sudah disiapkan, di depan Telkom Kayu Tangan, Dikatakan Safril M, atau biasa disapa Caping, warga Bandulan, koordinator para relawan mengatakan bahwa ada ratusan orang yang terdiri dari relawan sepeda motor dan relawan mobil siap menggantikan sopir angkot.

“Kami terpanggil untuk membantu, khususnya kepada siswa maupun karyawan yang mau berangkat sekolah dan ke kantor. Maka, kami akan memberi tumpangan secara gratis. Apalagi hal ini langsung mendapat apresiasi dari Pemkot Malang, Polres Malang Kota serta jajaran lainnya,” ungkap Safril M, usai menemui rombongan Wali Kota Malang HM Anton.

Wali Kota Malang HM Anton dan Ketua DPRD Kota Malang M Arif Wicaksono menyambut baik adanya relawan ini. “Kita akan membicarakannya dengan pihak Pemkot Malang, supaya ada support lainnya semisal adanya bantuan bbm. Namun hal itu mesti kita bicarakan terlebih dahulu dengan Wali Kota, sebagai wujud saling memiliki kepedulian,” kata Arif, yang juga Ketua DPC PDIP Kota Malang ini.

Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono juga mengaku mendukung relawan ini. Ia mengatakan siap memback-up di lapangan.

“Jika ada intervensi atau intimidasi dari para sopir mikrolet, kami telah menyebar pasukan di lapangan secara acak. Dan kami pun akan mengambil sikap tegas, jika ada sopir mikrolet melakuan sikap atau perbuatan anarkis. Kami akan proses secara hukum,” tegas AKBP Decky Hendarsono.

Sementara usaha sopir mikrolet yang mendatangi rumah pribadi Wali Kota Malang HM. Anton, yang ada di Jl.Tlogo Indah, Kelurahan Tlogomas, sejak sore hari hingga malam hari belum mendapat jawaban hasil soal konsultasi Pemkot Malang dengan Dishub Provinsi Jatim terkait angkutan online.

Wali Kota Anton pun menyatakan, bahwa pihaknya masih memegang hasil keputusan dan kesepakatan bersama, sebagaimana yang sudah disepakati pada pertemuan 27 Februari 2017. 

“Terkait transportasi online, kita mesti menunggu regulasi dan aturan resmi dari Provinsi hingga Kemenhub dan Kemenkominfo. Kita laksanakan apa yang sudah diputuskan dan disepakati, dan kita lihat atau kita tunggu hasilnya, aturan resminya dari pemerintah pusat. Sambil menunggu hasilnya, pelayanan harus diperbaiki dan ditingkatkan oleh sopir mikrolet,” tegas Anton.

Perlu diketahui bahwa relawan relawan tersebut tak hanya datang dari Kota Malang saja, namun dari wilayah Malang Raya juga tersentuh untuk membantu.

Dari pantauan wartawan dari Ormas yang menamakan diri Gerakan Arek Singosari Peduli (Gressi) asal Singosari, Kabupaten Malang, turut ambil bagian menjadi relawan, banyak anggota yang dikerahkan untuk membantu penumpang yang terlantar. (Sn)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *