Anik Minta Orang Tua Jangan Lakukan Kekerasan Pada Anak-anak

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|Adanya Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memicu berbagai permasalahan, bukan saja di sektor perekonomian, pariwisata, maupun hiburan, namun juga  termasuk di sektor pendidikan. Adanya aturan yang melarang adanya system belajar mengajar tatap muka membuat polemik yang memprihatinkan. 


Pelaksanaan belajar secara daring, disamping menyulitkan ekonomi masyarakat, juga banyak orang tua yang terpaksa menjadi guru dadakan yang secara mental belum terbiasa membantu anak-anaknya mengerjakan tugas sekolah. Sehingga banyak ditemui adanya “penyiksaan” psikis maupun fisik pada anak-anak. Mirisnya lagi kekerasan tersebut dilakukan oleh orang tua. 


Menanggapi maraknya kekerasan terhadap anak-anak tersebut, wakil Ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslachah mengatakan kasih sayang  dan pola didik orang tua pada anak-anaknya itu bermacama-macam. 
“Hal itu dilatarbelakangi SDM, kemampuan agama dan carakter Masing-masing  orang tua. Adakalanya orang tua itu sangat sabar, apapun yang ada pada diri anak, mereka tetap telaten dan menerima kondisi anak-anak karena ingin mendidik ilmu dan kesabaran. Namun adakalanya strong  karena ingin mendidik ketegasan dan lain-lain,” terang Anik, Sabtu (5/9/2020). 


Politisi asal PKB ini menuturkan pada prinsipnya gak ada orang tua yang ingin anaknya rusak, tertinggal, bodoh, dan terbelakang. Semua orang tua  pengin anaknya maju. 
“Namun karena latar belakangnya berbeda-beda, inilah yang menyebabkan perlakukan terhadap anak-anak juga berbeda-beda. Yang terpenting orang tua jangan sampai melakukan kekerasan baik psikis maupun fisik terhadap anak-anak, karena keduanya amat penting bagi pertumbuhan anak,” sambung Anik.  
Lebih lanjut Anik mengungkapkan, menjatuhkan anak dengan omongan yang kasar, semisal” kamu itu bodoh…” Itu juga dendrit otak anak juga tersumbat dan menjadikan lambat pertumbuhan otak. 


“Disinilah pentingnya SDM orang tua harus baik, selain itu pentingnya parenting school yang harus dilakukan oleh pihak sekolah, setidaknya 3 bulan atau 6 bulan sekali dengan memberikan edukasi pada orang tua tentang cara dan bagaimana mendidik anak yang baik.Dengan begitu akan ada kebersamaan pola asuh antara keluarga dan masyarakat. Dengan demikian akan menghasilkan output yang memberikan kwalitas ilmu juga akhlak,” pungkasnya. (yul) 

beritalima.com

Pos terkait