SIDOARJO, Beritalima.com |
Kebijakan yang diperlakukan pemerintah untuk yang kedua kalinya, bahwasanya seluruh masyarakat Indonesia dilarang mudik lebaran, meskipun mudik lebaran menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak jaman kerajaan Majapahit.
Kebijakan dilarang mudik lebaran ini, menjadi polemik berkepanjangan, antara pro dan kontra terus bergulir disaat pandemi Covid-19 belum usai. Namun kebijakan tersebut mendapat tanggapan positif dari para anggota legislatif provinsi Jatim.
Hal tersebut diungkapkan oleh wakil ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslacah SPd MSi, Sabtu (15/5/2021).
“Kebijakan dilarang mudik, itu adalah hal yang terbaik untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat yang lebih besar,” terang sekretaris DPW PKB Jatim ini.
“Namun bukan berarti melarang silaturrahim, karena
hari ini perkembangan IT begitu pesatnya sehingga kita bisa mengoptimalkan untuk ber-digitalisasi, silaturrahim bisa dilakukan dengan cara jarak jauh,” sambung Anik.
Anik menuturkan, dengan kita melakukan pembatasan ini, pemerintah berharap vaksin yang sudah dilakukan oleh pemerintah bahkan lebih efektif dan tidak muncul klaster baru.
“Dengan demikian positive rate akan turun, sehingga kehidupan normal akan segera datang,” tegasnya.(Yul)
