Anik Sikapi Kenaikan Harga Masyarakat Budayakan Tanam Kebutuhan Pangan Sendiri

  • Whatsapp
Anik Maslachah wakil ketua DPRD provinsi Jatim

SURABAYA, Beritalima.com |
Wakil Ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslachah mengatakan bahwa kenaikan harga pangan di pasaran, menjadi salah satu resiko adanya gejolak Covid 19.
“Kita sudah memprediksi ini akan terjadi, karena memang import-eksport juga sudah agak kesulitan, beberapa toko juga banyak yang tutup, beberapa stock banyak yang langkah, ditambah lagi adanya panic buying, akibatnya barang pada naik, apalagi ini menjelang lebaran,”ungkap Anik melalui saluran selulernya, Selasa (31/3/2020)

Menurut Anik ada beberapa hal yang harus dilakukan,
“Desa segera melaksanakan SE Mendes no 8 tahun
2020 untuk realokasi anggaran dengan padat karya tunai, dimana tenaga kerja sebanyak-banyaknya diambil dari warga setempat dengan pola pembayaran tiap hari agar mereka langsung dapat berbelanja,”sambung Anik.

Anik juga berharap bahwa pemerintah segera mengimplementasikan inpres no 4 tahun 2020, yaitu mempercepat pengadaan barang dan jasa, utamanya Program-program infratruktur dan hibah langsung yang dikelola masyarakat segera terealisasi,
“Agar terjadi perputaran ekonomi di masyarakat, sehingga program-program yang bersifat swakelola langsung oleh masyarakat, seperti hibah dan Program-program pengadaan barang dan jasa dipercepat agar ada perputaran ekonomi di masyarakat,”ungkapnya.

“Satgas pangan yang sudah dibentuk mulai tingkat kab/kota, provinsi sampai pusat harus mengintensifkan pengawasan, agar tidak ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan. Dalam hal ini untuk menimbun dan mempermainkan harga pasaran,”tegas Anik.

Sementara DPRD sesuai fungsinya, lanjut Anik, pengawasan harus terus memantau dengan sidak ke pasar-pasar atau tempat transaksi perdagangan.

Anik menambahkan bahwa pemerintah harus membudayakan masyarakat untuk tetap kreatif, menanam Kebutuhan-kebutuhan pokok yang sekiranya dapat dilakukan di sekitar rumah sendiri, seperti palawija, rempah-rempah dan sejenis lainya.

“Pemerintah melakukan Operasi pasar untuk meninimalisir melambungnya HET (harga eceran tertinggi),”pungkasnya. (yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait