JAKARTA, Beritalima.com– Brunei Darussalam selaku Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini mendukung digelarnya Konprensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa ASEAN membahas krisis yang terjadi di Myanmar.
Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia, Brunei di Bandar Sri Begawan, awal pekan ini, kedua negara telah meminta menteri dan pejabat senior mereka untuk melakukan persiapan KTT di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia.
Seperti dilaporkan Reuters, Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin dalam pernyataan bersma mereka mengemukakan keprihatinannya atas jumlah korban krisis Myanmar yang terus bertambah. Mereka meminta agar semua pihak menahan diri untuk mencapai penyelesaian damai.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta mendukung sepenuhnya langkah ASEAN dalam penyelesaian krisis di Myanmar secara adil dan damai.
“Krisis di Myanmar yang memakan ratusan korban jiwa adalah tragedi kemanusiaan berpotensi bereskalasi menjadi perang saudara yang bukan saja akan merugikan rakyat Myanmar tapi juga berpotensi menciptakan ketidakstabilan di kawasan Asia Tenggara,” kata Anis Matta dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Rabu (7/4).
Menurut Anis, langkah ASEAN menyelesaikan krisis di Myanmar secara damai juga adalah sebuah tantangan dalam meniti keseimbangan antara prinsip non-intervensi urusan dalam negeri dengan tuntutan tanggung jawab ASEAN.
Hal itu untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kebersamaan dalam menjaga keamanan, stabilitas di kawasan Asia Tenggara. “Kami apresiasi Presiden Jokowi atas prakarsa penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi luar biasa ASEAN yang disampaikan Maret 2021 dan prakarsa ini disambut baik Sultan Hassanal Bolkiah sebagai Ketua ASEAN,” kata dia.
Anis berharap prakarsa ASEAN menyelesaikan konflik di Myanmar ini mendapatkan dukungan dari negara sahabat dan komunitas internasional.
“Kami berharap prakarsa ini akan didukung penuh oleh negara-negara sahabat lain dan juga komunitas internasional agar aksi kekerasan dapat segera dihentikan untuk mencegah jatuhnya lebih banyak lagi korban jiwa,” emikian Muhammad Anis Matta. (akhir)