Anis: Kekuatan Militer Indonesia Harus Jadi Lima Besar Dunia

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta mengatakan, Indonesia harus menjadi kekuatan lima besar dunia sejajar dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan China.

“Ketika kita ingin menjadikan Indonesia sebagai lima besar dunia, secara militer Indonesia juga menjadi kekuatan militer kelima dunia,” kata Anis dalam Gelora Talk ‘Reformasi Sistem Pertahanan Nasional dan Urgensi Modernisasi Alutsista TNI’ di Gelora Media Centre, Jakarta, Rabu (2/5) petang.

Namun, hal itu membutuhkan roadmap dan reformasi sistem pertahanan, serta  modernisasi alutsista. Hal ini akan menjadi agenda strategis yang akan diperjuangkan Partai Gelora sebagai bentuk partispasi dalam politik.

“Agenda tersebut, adalah salah satu pilar dari dari cita-cita menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia, selain ilmu pengetahuan, ekonomi dan juga militer,” kata Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) 2009-2014 ini.

Dalam diskusi yang dihadiri Ketua Komisi I DPR 2010-2016, pengamat pertahanan Dr Connie Rahakundini Bakrie dan Anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan Mayjen TNI Purnawirawan Tri Tamtomo itu, Anis mengatakan, reformasi pertahanan nasional harus segera dilakukan karena ada perubahan landscape global akibat pandemi.

Karena itu, politisi senior ini meminta asumsi-asumsi dasar mengenai sistem pertahanan nasional saat ini harus dilakukan perubahan secara fundamental, terutama menyangkut isu konflik global dan perang masa depan.

“Asumsi yang kita percaya selama ini, harus kita pertanyakan kembali. Isu alutsista yang sedang mencuat menjadi entry point bagi Partai Gelora untuk memulai pembicaraan yang lebih strategis,” lanjut dia.

Ditegaskan, Partai Gelora tidak ingin terjebak soal ‘isu mafia alutsista’, karena yang lebih penting membicarakan asumsi-asumsi dasar strategi pertahanan ke depan.

“Ini adalah satu momentum, saat isu alutsista mencuat untuk memulai pembicaraan yang fundamental, menyusun strategi pertahanan kedepan,” demikian Muhammad Anis Matta. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait