JAKARTA, Beritalima.com– Sebagai upaya rekonsiliasi dan kolaborasi, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Pertemuan yang digelar di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta akhir pekan ini membahas sejumlah topik, dari peran Muhammadiyah di Indonesia hingga upaya Polri dalam menyeleksi laporan dari warga.
Menanggapi pertemuan itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta mengapresiasi kunjungan dan dialog dengan Pimpinan PP Muhammadiyah di Yogyakarta. “Saya apresiasi kunjungan dan dialog Kapolri dengan pimpinan PP Muhammadiyah,” ujar Anis.
Menurut Anis, suasana dialog penuh menggambarkan kekeluargaan elemen-elemen bangsa yang ada di tanah air. Hal seperti ini yang dibutuhkan membangun suasana kondusif di tengah krisis global pandemi Covid-19. “Tantangan kita di masa depan akan lebih berat dan karenanya tidak akan bisa dikerjakan oleh satu kelompok saja,” kata dia.
Dalam situasi seperti saat ini, semua pihak membutuhkan rekonsiliasi dan kolaborasi. “Pak Sigit dan Pak Haedar bersama PP Muhammadiyah telah membuka jalan ke arah itu. Mari kuatkan kolaborasi. Gelorakan semangat Indonesia!” puji dia.
Seperti diketahui, Kapolri bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah di Yogyakarta. Dalam pertemuan itu Haedar bercerita tentang peran Muhammadiyah dalam upaya pembangunan di sejumlah daerah di Indonesia. Muhammadiyah berbuat kebaikan tanpa membedakan agama.
Haedar juga menyampaikan harapan kepada Listyo Sigit. Dia berharap hal-hal yang dapat menyinggung persoalan agama dapat dicegah sejak awal.
Pada kesempatan itu, Kapolri kembali menyampaikan rencananya membentuk virtual police. Nantinya, virtual police ini bertugas menegur mereka yang melanggar UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE).
“Virtual police nantinya akan menegur jika ada kalimat-kalimat disampaikan masyarakat di media sosial yang kurang pas dan berpotensi melanggar UU ITE. Kemudian dijelaskan sebaiknya dia harus melakukan apa,” kata Kapolri.
Terkait fenomena saling lapor, Listyo menggarisbawahi pernyataan Jokowi yang meminta selektif menerima laporan. Listyo bakal mengedepankan ruang mediasi kecuali terhadap isu-isu yang berakibat konflik dan keutuhan NKRI.
Dalam pertemuan itu, Kapolri didampingi Kapolda DIY, Irjen Asep Suhendar dan beberapa petinggi Polri lainnya seperti Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Wakabaintelkam Irjen Nana Suntana, Direktur Tindak Pidana Siber Slamet Uliandi. (akhir)