JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta menyerukan bangsa Indonesia memperkuat kolaborasi antar bangsa untuk atasi ekonomi dan wabah pandemi Covid-19.
Sebab, ekonomi Indonesia saat ini sedang berat. Pada tahun lalu, ekonomi tumbuh negatif 2.1 persen, dan banyak negara juga mengalami kontraksi ekonomi serupa. Kontraksi ekonomi itu adalah yang pertama kali sejak krisis ekonomi 1998 yang dipicu pandemi.
“Ekonomi 2020 menyusut drastis akibat pandemi. Oleh karena itu, kita butuh terobosan dan kerjasama internasional untuk bangkit bersama, ” kata Anis Matta dala keterangannya yang diterima Beritalima.com, Selasa (9/3) malam.
Ajakan benci produksi asing tidaklah bijak. Indonesia adalah negara besar yang sejak dahulu wataknya adalah kolaborasi antar bangsa. Indonesia terbukti bisa memberi manfaat bagi peradaban besar di dunia sejak zaman mesopotamia Irak-Iran (kapur barus), zaman kejayaan Romawi-Persia (cengkeh), keemasan Arab Islam (kopi dan rempah) dan kejayaan Masa Moderen saat ini.
Menuru Anis, di era pandemi saat ini dibutuhkan kerjasama lintas negara. Ketersedian vaksin adalah isu dunia dan harus didorong agar seluruh warga di dunia baik negara maju maupun tertinggal berhak atas vaksin.
Tentunya hal tersebut dapat dipecahkan dengan semangat kerjasama antar negara penemu vaksin, negara yang memiliki bahan baku vaksin dan negara penerima vaksin. DIsanalah kemanusiaan kita di uji oleh Covid- 19.
“Saya kira gimmick benci produk asing tersebut harus segera diperbaiki karena bisa mengirim sinyal yang keliru atas semangat kolaborasi dalam mengatasi krisis ekonomi dan pandemi Covid-19,” kata Anis Matta Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini
Pada saat yamg sama Anis Matta juga berpendapat bahwa produk Indonesia harus go public dengan cara memperluas dan memperbaiki hubungan kerja sama dagang baik dengan dunia timur maupun dunia barat. “Mengingat posisi Indonesia ditengah dua dunia, Indonesia harus lihai dan pandai memanfaatkan momentum untuk kepentingan nasionalnya.”
Rumus kepentingan nasional yaitu mensejahtera rakyat dan caranya sederhana yaitu bagimana ekspor Indonesia diterima luas diseluruh dunia. Dengan ekspor ke pasar dunia banyak multiplier efek ke industri dalam negeri dan penciptaan lapangan kerja.
“Hal ini bukan hanya tugas pemerintah tetapi tugas semua elemen bangsa termasuk pengusaha dan tenaga kerja untuk meningkatkan volume produk ekspornya ke pasar dunia demi kesejahteraan nasiona,” ujar politisi senior tersebut.
Anis juga berharap agar pemerintah terus perkuat koloborasi baik sesama antar bangsa maupun dengan lintas negara untuk memastikan produk Indonesia dapat go internasional dalam waktu dekat ini. (akhir)