Anis: Penting Peran dan Kontribusi Akademisi, Ahli Ekonomi Islam Wujudkan Kedaulatan Bangsa

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Mengacu data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), harga komiditas Minyak Bumi dan Gas (Migas) serta hasil tambang lainnya di pasar internasional triwulan kedua (April-Mei 2020) secara umum mengalami penurunan (g-to-g) maupun (y-on-y), harga komoditas pangan seperti gandum, minyak sawit dan kedelai juga mengalami penurunan (g-to-g) tetapi secara y-on-y mengalami peningkatan.

“Itu artinya ekonomi mitra dagang Indonesia terkontaksi sebagai akibat pembatasan aktivitas penduduk dalam usaha mengendalikan wabah pandemi virus Corona (Covid-19), kata anggota Komisi XI DPR RI, Dr Hj Anis Byarwati dalam Kuliah Umum yang digelar Departemen Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga bersama Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Komisariat Universitas Airlangga, secara virtual pertengahan pekan ini.

Pada kesempatan tersebut, ekonom lulusan Universitas Airlangga itu memaparkan ekonomi makro Indonesia dan mitra dagang indonesia di masa Pandemi Covid-19. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia Semester I (Januari-Maret 2020) dibanding Semester I/2019 terkontraksi 1,26 persen.

Berdasarkan lapangan usaha, BPS menyebutkan lima sektor mengalami pertumbuhan negatif mencapai dua digit, yaitu jasa keuangan (-10,3 persen), jasa perusahaan (-14,11), jasa lainnya (-15,12), akomodasi & makan minum (-22,31) serta transportasi dan perdagangan (-29,22 persen).

Secara khusus, Anis memberikan ulasann terkait pertumbuhan negatif hingga dua digit di sektor keuangan yang didalamnya termasuk perbankan merupakan elemen vital dari perekonomian suatu negara maupun dunia.
Melihat fakta pertumbuhan di sektor ini terkontraksi sangat dalam, Pemerintah harus merancang desain pemulihan ekonomi yang lebih efektif dari langkah yang selama ini telah dijalankan.

Terkait lowongan kerja di masa Pandemi ini, Analisis Big Data Ketenagakerjaan yang merujuk kepada Survey Brand Activation Associate Manager Kalibrr, Maret-Juni 2020, rinciannya 91 persen iklan lowongan pekerjaan yang tersedia di situs web menjadikan strata satu (S1) sebagai syarat utama. Diploma tiga (DIII) 5 persen, lulusan sekolah menengah atas (SMA) 4 persen, serta S2 dan S3 hanya 1 persen. %”.

“Secara umum, 77 pengguna situs web didominasi pencari kerja dengan tingkat pendidikan S1. Diikuti lulusan SMA/SMK dan diploma, masing-masing 10 persen,” kata Anis.

Di hadapan peserta yang merupakan doktor, dosen mahasiswa S1,S2, S3 FEB Unair dan alumni, Anis memberikan motivasi agar terus berkontribusi dengan baik, professional dan maksimal dalam bidang yang saat ini diamanahkan, karena Indonesia masih banyak membutuhkan para ahli dan pakar di bidang ekonomi Islam dalam mencapai kedaulatan ekonomi bangsa.

Politisi PKS yang juga wisudawan terbaik program Doktor Ekonomi Islam Universitas Airlangga 2012 ini mengatakan, pentingnya peran akademisi untuk memberikan masukan kepada legislatif, karena telaah kritis yang disampaikan pasti menghadirkan data yang komprehensif dan sangat dibutuhkan dalam merumuskan dan menentukan kebijakan yang berkeadilan dan berpihak kepada rakyat. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait