Anis: Pers Bukan Hanya Pilar Keempat Demokrasi, Juga Sarana Reproduksi Gagasan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta mengungkapkan, pers adalah bagian dari perkembangan suatu bangsa karena pers tidak hanya berfungsi sebagai pilar keempat demokrasi, juga sarana reproduksi gagasan.

Hal itu disampaikan Anis dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021. “Pers bagian dari perkembangan suatu bangsa. Tidak hanya sebagai pilar keempat demokrasi tetapi juga menjadi sarana reproduksi gagasan,” kata Anis dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/2).

Menurut Anis, perkembangan teknologi digital harus disikapi dengan bijak insan pers, karena menawarkan kecepatan infomasi kalau dibandingkan dengan media konvensional.

“Ia seperti pedang bermata dua, pada satu sisi menawarkan kecepatan, jangkauan nyaris tanpa batas, dan kemelimpahan informasi, tapi pada sisi lain memicu kedangkalan, merosotnya etika komunikasi, dan polarisasi di masyarakat,” kata politisi senior ini.

Di tengah gambaran suram itu, Anis berharap pers memberi pencerahan kepada masyarakat dengan memberikan sajian berita atau informasi yang akurat dan berbobot. “Harapan ada pada para pejuang pers Indonesia yang telah bekerja menghasilkan informasi akurat, bermutu serta membawa pencerahan buat masyarakat.”

Ditegaskan, pada dasarnya pers Indonesia berkualitas serta meneguhkan kebenaran. “Pada dasarnya manusia mencintai kebenaran. Dan, disitulah harapan hadirnya pers yang berkualitas. Selamat Hari Pers Nasional. Gelorakan semangat Indonesia!” pungkas Anis Matta.

Puncak acara HPN 2021 dilaksanakan di Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta. Peringatan HPN 2021 mengusung tema ‘Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers Sebagai Akselerator Perubahan’.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat sekaligus penanggung jawab Hari Pers Nasional 2021, Atal Sembiring Depari menyampaikan, pers nasional menghadapi krisis eksistensi akibat disrupsi digital. “Hal lain yang dihadapi pers nasional adalah krisis eksistensi akibat disrupsi digital,” ujar Atal dalam pidato peringatan HPN 2021, di Istana Negara.

Dikatakan, tekanan disrupsi muncul bersamaan semakin kuatnya tekanan atau penetrasi bisnis perusahaan platform digital Indonesia dan dunia. Perkembangan pesat media sosial, mesin pencari dan situs e-commerce mengguncang daya hidup media konvensional, cetak, radio dan televisi.

Menurut dia, platform digital semakin mendominasi ranah media, semakin berpengaruh terhadap kehidupan publik, mendapat iklan, dan menggeser kedudukan media massa konvensional. Platform digital harus bertanggung jawab atas konten yang disebarkan dan harus menjadi subyek hukum atas kasus-kasus hoaks. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait