SURABAYA, beritalima.com | Mahal bukan berarti boros, dan murah bukan berarti hemat. Karena, bisa jadi yang mahal justru bisa membuat lebih hemat.
Erika Rahmawati dari Mamaco menuturkan, boros atau hemat harusnya tidak bisa diputuskan hanya dari harganya, tapi faktor keunggulan produk juga harus dijadikan penilaian.
Disebutkan, minyak goreng kelapa Mamaco memang lebih mahal, tapi juga lebih hemat karena dapat digunakan hingga 6x penggorengan.
Minyak goreng ini sifat warnanya lebih jernih dibandingkan minyak goreng sawit. Sifat fisik itu membuatnya lebih tahan lama, karena butuh waktu lebih lama untuk berubah kecoklatan atau menjadi keruh.
Sifat kedua minyak goreng ini juga tidak mudah keruh atau teroksidasi, sehingga tidak mudah bau tengik, apalagi bila dijauhkan dari suhu ruang yang panas.
Dapat menghasilkan makanan yang lebih kesat. Ini karena minyak goreng kelapa memang tidak menyerap pada makanan, sehingga membuat gorengan lebih renyah.
Minyak goreng ini juga cepat panas. Titik didih atau melting point lebih rendah dibandingkan minyak goreng sawit. Jika minyak goreng sawit butuh suhu di atas 200C, ini hanya butuh suhu 180C.
Karena itu, ini lebih hemat. Sebab, jika lebih cepat panas, tentu gas atau listrik dan waktu yang digunakan untuk memasak akan lebih hemat.
Sifat minyak kelapa yang tidak menyerap pada makanan ini juga membuat nilai susut hanya sedikit. “Susut minyak lebih sedikit ini ya dapat membuat lebih hemat, karena minyak goreng yang dipakai juga tidak perlu sering diganti,” tandas Erika dengan menambahkan kalau minyak goreng kelapa juga lebih sehat.
Diutarakan pula, Mamaco diolah menggunakan bahan dasar yang baik dan dengan teknologi yang terbarukan. Selain itu, untuk selalu menjaga kualitasnya, Mamaco secara berkala selalu melakukan uji kualitas. (Ganefo)
