SURABAYA, Beritalima.com |
Masalah berkepanjangan yang menghimpit harapan para pahlawan tanpa tanda jasa, kian marak. Hampir 78 persen guru yang sudah mengabdi lebih dari 15 tahun, harus gigit jari. Beliau-beliau ini terlempar dari ketentuan ujian masuk menjadi PNS.
Hal tersebut diungkapkan oleh wakil ketua komisi E DPRD provinsi Jatim Hikmah Bafaqih MPd. Ketua Perempuan Bangsa Jatim ini mengaku prihatin dengan nasib para guru yang saat ini sudah “sepuh” tetapi masih menjadi GTT. Status yang mengambang, tanpa ada kejelasan akan masa depan mereka, menimbulkan berbagai gejolak.
“Teman-teman PGRI menyampaikan kabar, bahwa para guru kita bakal banyak yang nggak lolos masuk passing grade yang ditetapkan pusat dalam uji PPPK. Kalau ditanya, Kemen-PAN RB akan jawab ingin merekrut yang berkualitas,” terang politisi PKB ini.
“Benarkah kualitas dan kesiapan mendidik bisa diukur dengan alat ukur berupa tes? Bagaimana dengan pengabdian panjang honorer kita, yang bahkan kelompok K2 lewat 20 tahun pengabdian, beliau-beliau ini sejak lama berharap, di ASN kan nggak dapat, di PPPK kan nggak lulus?,” sambung Hikmah.
Hikmah mempertanyakan, ada ekspektasi mengangkat sejuta guru lewat PPPK, bagaimana ke depannya?
“Semoga kebijakan kepegawaian kita masih berhati nurani. Para Pendidik kita yang luar biasa, harus mendapatkan prioritas. Harus diperhitungkan, harus terus diperjuangkan. Karena tanpa jasa mereka, tidak ada generasi yang cerdas. Salam cinta dari kami semua,” pungkasnya.(Yul)