Antie Minta Rencana Pembelajaran Tatap Muka Ditunda

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com | Anggota komisi E DPRD provinsi Jatim yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat, Sri Subiati tak sepakat jika rencana sekolah tatap muka dilakukan mulai awal Januari tahun 2021 mendatang. Fraksi Demokrat meminta Pemprov Jatim memetakan zona sesuai status Covid 19 sebelum memberlakukan kebijakan belajar mengajar secara tatap muka.

Permintaan Sri Subiati ini menanggapi keputusan Menteri Pendidikan Nadim Makarim yang membolehkan sekolah kembali melakukan pembelajaran secara tatap muka mulai awal 2021.

Menurut politisi wanita asli Pacitan ini, informasi dari dinas Kesehatan Jatim menyebutkan kondisi Covid Jatim yang mengalami kenaikan dari zona kuning dan oranye yang beberapa diantaranya jadi zona merah, perlu menjadi pertimbangan sebelum memutuskan mengijinkan kegiatan belajar tatap muka.

“Tadi hearing dengan dinas kesehatan menyebutkan jumlah positif di Jatim naik lagi. Kemarin memang sempat melandai, sekarang naik lagi. Saya selaku ketua fraksi belum setuju. Potensinya masih tinggi apalagi vaksin yang selama ini dikabarkan masih belum ada kepastian,” ungkap Anti usai hearing dengan Dinas Kesehatan Jatim.

Anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini juga mengingatkan kalaupun sudah ada vaksin yang dikabarkan di bulan Desember 2020, toh tidak langsung diberikan untuk semua orang, namun mendahulukan para pekerja dengan resiko tinggi Covid 19.

“Kalau pun sudah ada (vaksin) tapi pemberiannya kan belum bisa langsung ke seluruh masyarakat. Tapi yang didahulukan adalah mereka yang beresiko tinggi seperti tenaga kesehatan, TNI, Polri, Satgas Covid dan yang lainnya yang memang diprioritaskan,” sambung Anti mengingatkan.

Karena itu politisi berparas cantik ini meminta, baik Pemprov maupun Pemkab atau Pemkot melakukan sinergi antara dinas pendidikan dengan dinas kesehatan untuk memetakan wilayah apa status zonanya. “Saya minta pemda meminta rekomendasi dari dinas kesehatan setempat sebelum memutuskan melakukan pembelajaran tatap muka. Maka dinas pendidikan harus bersinergi dengan dinas kesehatan setempat. Kalau memang dinas kesehatan setempat oke, ya monggo. Tapi kalau zonanya mengkhawatirkan sebaiknya jangan dulu,”pintanya

“Tapi untuk Jatim keseluruhan jangan di gembyah uyah ( hantam rata) untuk pelaksanaan belajar tatap muka. Sebaiknya sesuai zona wilayah masing masing,”pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait