MADIUN, beritalima.com- Walikota Madiun, Jawa Timur, memimpin apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana karena adanya ancaman hidrometeorologi, di Ngrowo Bening, Rabu 27 Oktober 2021.
Menurut Walikota Madiun, H. Maidi, apel ini digelar karena ada release dari BMKG, jika di wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Madiun, akan terjadi hujan dengan intersitas rendah hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir.
“Oleh karena itu, seluruh tim penanggulangan bencana kita apelkan. Artinya kesiapsiagaan harus berada di kita. Jangan sampai sudah terjadi, baru mengambil langkah. Akhirnya berakhir pada penyesalan. Khusus untuk Kota Madiun, trima kasih kepada TNI, Polri dan lainnya, semua sudah turun,” ucap H. Maidi.
“Mudah mudahan Kota Madiun aman. Pohon di tengah kota hampis 70 persen sudah kita rapikan hngga tinggal ketinggian 6-7 meter. Kami berharap, di Kota Madiun tidak ada korban karena bencana, akibat kurang antisipasi kita,” tambahnya.
Untuk diketahui berdasarkan informasi dari BMKG, memang Kota Madiun termasuk berpotensi terkena bencana Hidrometeorologi disebabkan angin dan curah hujan yang tinggi.
Bencana hidrometeorologi, merupakan bencana yang diakibatkan oleh faktor meteorologi, seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin.
Beberapa contoh bencana akibat itu, diantaranya banjir, longsor, tornado, dan angin puting beliung. Perubahan cuaca hanya pemicu, sebab penyebab utama bencana ini adalah kerusakan lingkungan yang masif akibat penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Dalam apel ini, juga dilakukan simulasi penyelamatan korban bencana oleh tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana, dan lainnya.
Dalam kesempatan ini, juga diserahkan Anugrah Proklim Nasional oleh walikota kepada pemenang dari beberapa kelurahan.
Turut dalam apel tersebut diantara jajaran Forkopimda, Yon Raider 501/Bajra Yudha, Paskas TNI AU, Brimob, Kodim 0803/Madiun, personil Polres Madiun Kota, BPBD, pimpinan OPD terkait dan lainnya. (Dibyo).
H. Maidi (atas).