Antisipasi Balatkom Korem 162/WB Gelar Sosialisasi

  • Whatsapp

MATARAM NTB,Beritalima.com| Bahaya latent komunis (Balatkom) sampai saat ini masih menjadi salah satu perhatian bangsa indonesia tidak terkecuali Korem 162/WB. Hari ini Korem 162/WB menggelar sosialisasi Balatkom kepada seluruh Prajurit jajaran Korem, Persit KCK dan para Mahasiswa dari beberapa kampus di Aula Sudirman Makorem 162/WB jalan Lingkar Selatan Mataram, Selasa (26/11).

Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Seksi Teritorial Korem 162/WB Letnan Kolonel Arh Budiono menyampaikan radikalisme merupakan suatu ideologi atau paham yang ingin melakukan perubahan masif pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ekstrim untuk memaksakan digantikan faham mereka.

Sedangkan bahaya laten komunis, kata Danrem, yakni suatu faham / isme yang terus-menerus mengancam dengan gerakan bawah tanah, yang setiap saat dapat muncul kepermukaan yang ingin merusak / mengubah tatanan konsep dan keseluruhan nilai yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurutnya, bahaya laten komunis harus menjadi perhatian kita bersama, mengingat komunis gaya baru yang tentunya muncul dengan menyesuaikan perkembangan jaman.

“Perkembangan teknologi diera globalisasi mempermudah siapa saja untuk mengakses dan menyebarkan informasi dan pemahaman mereka, hal ini harus kita waspadai bersama karena jika tidak cermat dalam memilah dan memilah informasi, maka akan cepat terpengaruh oleh provokasi yang mereka sebarkan,” ujar Danrem.

Selain itu Danrem juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mewaspadai bahaya laten komunis dan radikalisme, mengingat dampak yang ditimbulkan mengancam keselamatan dan kedaulatan bangsa dan negara.

Usai memberikan sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dan tanya jawab.(Rozak)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *