Banten, beritalima.com |– Antiipasi bencana alam (gempa bumi dan tsunami), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) gelar simulasi SAR (search and rescue) di area mercusuar Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten (19/10).
Kabasarnas Marsdya TNI Kusworo hadir turun langsung bersama ratusan personel dari Kantor Pusat Basarnas, Kantor SAR Banten, Kantor SAR Lampung, Satuan Udara (Satud), dan Potensi SAR tersebut.
“Simulasi ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami yang ada di wilayah Indonesia, terutama di daerah rawan gempa seperti Banten,” jelas Kabasarnas.
Dipilih lokasi simulasi di Banten, karena daerahnya rawan terdampak gempa dan tsunami, posisinya sangat dekat dengan zona subduksi aktif serta kerentanan infrastruktur dan adanya masyarakat tinggal di wilayah tersebut.
Berbagai hal dilakukan dalam simulasi, seperti SAR preventive, peringatan dini, dan peningkatan kesadaran masyarakat guna mengurangi dampak dari ancaman bencana. Di sisi lain, pemberdayaan masyarakat dan simulasi operasi SAR tersebut sebagai respon Basarnas terhadap isu megathrust yang belakangan ini begitu mengemuka.
Dengan simulasi dan pemberdayaan masyarakat tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya pegiat sektor pariwisata agar bsa lebih tenang dan nyaman dalam menjaga keselamatan dirinya maupun wisatawan bila terjadi kondisi kedaruratan.
Simulasi diawali dengan adanya peringatan gempa dan tsunami dari early warning system BMKG. Lalu masyarakat setelah mendapat pelatihan SAR, bisa bertindak evakuasi mandiri, baik yang di darat maupun sedang melaut.
Beberapa diantaranya membantu pertolongan kepada warga yang terluka. Kantor SAR Banten bertindak cepat dengan mengerahkan seluruh personel dan peralatan darat, laut, dan udara yang ada untuk tindak awal. Selain itu, mereka juga melaksanakan koordinasi dengan Basarnas Command Center (BCC), Kantor SAR Lampung, dan Potensi SAR yang berada di Banten dan sekitarnya.
Lalu, Basarnas merespon informasi tersebut dengan cepat. Tim laut kerahkan kapal negara (KN) SAR Basudewa dan Rigid Inflatable Boat (RIB)-02 Banten mengevakuasi korban yang hanyut di laut. Tim udara menggunakan paramotor dan drone juga melayang-layang di udara untuk searching (mencari) korban.
Bersamaan dengan itu, helikopter Basarnas HR-3604 turut hadir membawa sejumlah rescuer dari Basarnas Special Group (BSG) untuk menyelamatkan korban yang terombang-ambing di lautan lalu mengevakuasi korban dengan teknik hoisting ke helikopter.
“Kegiatan ini untuk mengimplementasikan prosedur operasi SAR penanganan bencana gempa bumi dan tsunami, melatih kesiapsiagaan personel tim SAR, dan menguji kelaikan sarana dan prasarana yang digunakan,” ungkap Noer Isrodin, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas.
Jurnalis: Abri/Rendy