Antisipasi Kecelakaan Sungai, Wagub Jatim Inginkan Dibangun Jembatan Penyeberangan

  • Whatsapp

Surabaya, beritaLima – Kecelakaan perahu terbalik beberapa waktu yang lalu di Kali Surabaya membawa duka tersendiri bagi keluarga korban dan juga pemerintah. Oleh sebab itu, sebagai langkah antisipasinya diharapkan segera dibangun jembatan penyeberangan di beberapa ruas wilayah yang menggunakan perahu tambang sebagai moda transportasi, khususnya di Kali Surabaya.

Demikian disampaikan Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Rapat Koordinator dalam rangka Penanganan Perahu Tambang di Kantor Kec. Balongbendo, Kab. Sidoarjo, Selasa (18/4/ 2017).

Menurutnya, perahu tambang merupakan alat transportasi yang sangat dibutuhkan masyarakat karena bisa menghubungkan batas wilayah antar kabupaten, kota, kecamatan dan desa. Masyarakat banyak menggunakan perahu tambang untuk mempersingkat waktu tempuh daripada melalui jalan yang sudah ada, khususnya bagi yang bekerja. “Oleh sebab itu, alternatif transportasi yang aman adalah dibangunnya jembatan penyeberangan, ujarnya.

Pembangunan jembatan harus diusulkan terlebih dahulu, tentunya harus berkoordinasi dengan Dinas PU bina Marga atau Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, setelah itu baru bisa diproses. Paling tidak membutuhkan waktu dua tahun dalam pembangunannya. Tepatnya pada tahun 2018 sudah terbangun jembatan yang bisa digunakan.Dari beberapa titik yang selama ini digunakan untuk perahu tambang, dipilih titik terbaik yang tepat untuk dibangun jembatan, imbuhnya.
Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim menjelaskan apabila tetap menggunakan perahu tambang, hal utama yang harus diperhatikan adalah keselamatan. Penyedia jasa tambang harus memiliki alat keselamatan yang memadai seperti jaket pelampung. Tentunya juga harus ada standarisasi ukuran perahu.Misalnya apabila kapasitas perahu hanya enam orang maka tidak boleh lebih dari enam orang penumpangnya. Dan juga harus disediakan jaket pelampung dan tali yang digunakan harus dicek demi keselamatan penumpang,jelasnya.

Nantinya, dalam rangka meningkatkan kapasitas operator perahu tambang diperlukan pelatihan secara menyeluruh mengenai teknik ketangkasan cara mengemudikan perahu, juga membedakan arus landa maupun deras. Untuk mendukung tersedianya perahu tambang yang aman, pihaknya akan bekerjasama dengan Syahbandar untuk menentukan standarisasi keselamatan transportasi air. ”Syahbandar tentunya sudah berpengalaman mengenai standarisasi keselamatan, tambahnya.

Gus Ipul juga mengharapkan, ada tata kelola perahu tambang pada masing-masing kabupaten kota serta dilengkapi peraturan daerah setempat yang disesuaikan dengan kondisi sekitar. Pihaknya akan melakukan kajian terhadap jumlah perahu tambang di Jatim, sehingga akan diketahui total perahu tambang yang ada.

Wagub Jatim itu menambahkan, kebutuhan masyarakat akan transportasi memang penting dan perlu ditindaklanjuti. Oleh sebab itu, perlu kerjasama semua pihak dalam mewujudkan transportasi yang aman. Apabila ada kejadian kecelakaan seperti yang lalu, pihak yang disalakan adalah pemerintah karena dianggap abai terhadap keselamatan.

Sementara itu, Kadishub Jatim, Dr. Ir. Wachid Wahyudi menjelaskan alat transportasi penyeberangan yang ada di Jatim pada tahun 2014 sebanyak 1032 titik. Jumlah tersebut pasti bertambah karena adanya pemukiman baru. Sedangkan untuk Kec. Wringinanom ada sembilan titik.

Ia menjelaskan, tidak semua titik tersebut bisa dibangun dermaga. Sebagai contoh di Sungai Bengawan Solo secara teknis tidak tepat dibangun karena ada perbedaan air pasang dan surut sangat besar. Saat pasang air meluap, tapi ketika surut bisa dilalui dengan jalan kaki. Secara teknis kesulitan dicari titik untuk tiang pancang dermaga penyeberangan, harus dilakukan peninjauan terlebih dahulu, jelasnya.

(humaspemprovJatim/tra/ An)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *