BANYUWANGI Beritalima.com – Ini kabar baik bagi para orang tua yang anaknya sekolah TK maupun SD. Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto telah memerintahkan personil kepolisian untuk melakukan pengamanan di lingkungan sekolah di dua jenjang tersebut. Perintah ini terhitung efektif sejak hari ini, Rabu (22/3/2017).
“Pengamanan yang dimaksud adalah saat commander wish pagi dan saat bubaran sekolah. Petugas kepolisian di masing-masing polsek supaya melakukan pengamanan kepulangan para siswa TK dan SD di wilayahnya,” perintah Kapolres yang diteruskan kepada Kasubaghumas AKP Bakin.
Pengamanan kepulangan siswa di dua jenjang ini supaya didokumentasikan. Selanjutnya, gambar dokumentasi dikirim secara berkala ke Sub Bagian Humas Polres Banyuwangi agar bisa dipantau. Menurut Kapolres, langkah ini sebagai upaya pencegahan terjadinya tindak pidana penculikan terhadap anak usia dibawah umur yang belakangan isunya kian marak.
“Waspada jauh lebih baik untuk menangkal aksi itu. Pengamanan merupakan bentuk nyata keterlibatan aparat kepolisian dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wali murid, guru serta siswa yang belakangan mulai diresahkan dengan kabar penculikan,” urai AKBP Agus Yulianto.
Di Banyuwangi, data kasus anak yang hilang diculik memang belum ada. Tapi isu ini terlanjur membuat resah kalangan pendidik dan orang tua peserta didik. Ditambah lagi beberapa berita di media elektronik belakangan menayangkan sejumlah peristiwa penangkapan terhadap orang yang diduga hendak melakukan penculikan anak.
Kabar itu bagi kalangan awam tentu saja membuat ketar-ketir. Maka, selain pengamanan kepulangan siswa TK dan SD, jajaran Polres Banyuwangi juga gencar melakukan sosialisasi menghadapi isu penculikan anak. Sejumlah bhabinkamtibmas di masing-masing polsek yang ada di Bumi Blambangan mulai turun menggelar pendampingan.
Satbimas Polres Banyuwangi juga melakukan langkah yang sama. KBO Satbimas Ipda Karnoto secara inten memberikan sosialisasi cara menghadapi penculik anak. Paparan ini digelar di kalangan pelajar SD di wilayah Kecamatan Glagah.
“Cara paling aman, anak-anak diberi pemahaman agar tidak mudah terbujuk rayuan seseorang yang belum dikenal. Bujukkan itu biasanya menggunakan iming-iming uang atau jajanan. Apabila gerak-gerik orang itu mencurigakan segera menghindar,” jelas Ipda Karnoto.
Para guru bahkan diminta turut mengawasi kepulangan anak didiknya. Para pendidik harus memastikan bahwa seluruh muridnya telah pulang ke rumah dengan selamat bersama walinya. Jangan sampai terjadi saat kepulangan sekolah siswa dimanfaatkan oleh pelaku penculikan anak. (Abi)