TORAJA UTARA, beritalima.com – Sistem brigade yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Toraja Utara, terkait olah lahan petani, seperti sempat diutarakan oleh Kepala Dinas Pertanian, Ir.Daud Pongsapan, M.Si, intinya mengatur pola tanam petani guna diseragamkan.
Selama ini pola tanam petani di Kabupaten Toraja Utara sama sekali tidak seragam, kata Daud, malah terlihat tumpang tindih, ada yang sudah panen sementara ada juga baru tanam, begitu pula tanaman padi petani ada sementara berbuah.
Jika tidak di seragamkan menurut Daud kembali, tanam padi petani sangat rentan terhadap hama, akibat keseragaman pola tanam padi petani tumpang tindih waktu tanamnya.
Kendati, hama menyerang tanaman padi, namun dari kekompakan pola tanam petani, padi masih dapat di selamat soal antisipasi gagal panen akibat serangan hama tersebut.
” Kita coba gunakan pola brigade lebih menekankan soal pola tanam. Jika pola tanam dan olah lahan petani sistem brigade diterapkan, ketika hama menyerang padi, akibat luas lahan padi tumbuh seragam, tanaman padi petani masih ada di selamatkan,” ujar Daud, Jumat (21/09) di kantornya Tallunglipu.
Begitupun soal penggunaan alat handtraktor, Dinas Pertanian memberikan kepada kelompok hak pakai, selesai pakai harus dikembalikan pada Dinas. ” Ini kami lakukan agar alat handtraktor tidak menjadi hak milik kelompok dan dapat digunakan secara bergulir tanpa dibebani biaya,” jelas Daud. (Gede Siwa).