Antisipasi Virus Menyerang Hewan Ternak, Disnakkeswan Gencar Lakukan Vaksinasi

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Merebaknya kembali virus yang menyerang hewan ternak di daerah beberapa pekan terakhir, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tulungagung terus berupaya untuk melakukan vaksinasi dan sosialisasi.

Vaksinasi dan sosialisasi bertujuan, untuk antisipasi hewan ternak yang terjangkit penyakit masuk ke wilayah Kabupaten Tulungagung, sehingga menyebabkan peternak merugi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten Tulungagung, melalui Kabid Kesehatan Hewan, Tutus Sumariyani, M.M., mengatakan, dengan merebaknya kembali penyakit ternak yang ada di kabupaten tetangga, langsung bergegas secepatnya ambil langkah antisipasi.

Menurutnya, Disnakkeswan Kabupaten Tulungagung sampai saat ini setelah adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) disusul LSD (Lumpy Skin Disease) atau penyakit cacar pada hewan ternak tahun kemarin, sudah melakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan.

“Intinya, untuk penyakit yang disebabkan oleh virus tindakan yang paling utama dilakukan dengan vaksinasi. Sampai hari ini, kita masih melakukan giat vaksinasi di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung,” kata Tutus. Senin, (7/8/2023).

Bahkan, lanjut Tutus, terutama untuk vaksinasi PMK atau LSD, Kabupaten Tulungagung sudah memasuki vaksinasi ke tiga (Booster).

“Insyaallah, seluruh ternak yang rentan PMK di Kabupaten Tulungagung sudah mendapatkan vaksinasi. Ternak yang rentan PMK terdiri dari ternak sapi, kerbau, kambing/domba dan babi,” lanjutnya.

Diterangkannya, untuk Kabupaten Tulungagung saat ini sudah zero kasus PMK atau LSD, tetapi untuk pembebasan kasus PMK butuh waktu yang lama, jadi giat vaksinasi ini terus dilakukan.

“Kemarin informasi dan arahan dari Provinsi, kemungkinan sampai tahun 2030 kita akan terus melakukan vaksinasi guna mencapai status bebas PMK,” terangnya.

Ia menambahkan, selain vaksinasi, antisipasi yang tidak kalah pentingnya yaitu, melalui pengawasan lalulintas ternak, karena memang penyakit -penyakit yang sekarang mewabah disebabkan oleh lalu lintas ternak yang tidak terkendali.

“Jadi setiap pasaran hewan, kita ada petugas di pos hewan terpadu untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan ternak yang masuk pasar hewan itu sehat disertai dengan surat keterangan sehat,” tambahnya.

Selain itu, paparnya, kepada peternak hewan pihaknya juga tetap melakukan komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) di setiap Kecamatan serentak beberapa waktu yang lalu. Masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga dan merawat kesehatan hewan ternak.

“Trendnya sekarang, malah setiap Desa Atau kecamatan, mereka meminta narasumber ke Disnakkeswan sebagai pemateri untuk melakukan sosialisasi,” papar Tutus.

Pihaknya juga berpesan dan menghimbau, kepada seluruh peternak di Kabupaten Tulungagung yang bisa dilakukan untuk antisipasi penyebaran virus, pedagang atau peternak tidak sembarangan mendatangkan ternak dari luar kota

“Pedagang tidak mendatangkan ternak dari luar daerah terutama yang pencapaian vaksinasinya masih rendah, karena itu sangat rentan untuk memasukkan kembali penyakit ke Kabupaten Tulungagung,” pesannya.

“Untuk Kabupaten Tulungagung pencapaian vaksinasi sudah menyeluruh, bahkan capaian vaksinasi tertinggi di Jawa Timur,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait