Apa Arti Ceng Beng, Untuk Apa Diperingati !!!

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr. Robert ArjunacFEAS *
Setiap tahun di tanggalan 4 atau 5 April pasti diperingati Ummat Budha adalah Hari Ceng Beng.
Bagi kita orang awam merasa heran kok ada upacara berkumpul sanak keluarga di depan kuburan leluhur mengadakan upacara pembersihan kuburan dan tempel menempel kertas serta membakar hiu dan kertas sembahyang berupa TV, mobil rumah kertas, bahkan sekarang zaman modern sampai ada tari2an disko oleh sekelompok cewe yang berpakaian minin di kuburan,
Semua ini bermakna apa?

Hari Ceng Beng atau Qing Ming (Hanzi : 清明) adalah suatu hari ziarah tahunan bagi etnis Tionghoa. Hari Ceng Beng biasanya jatuh pada tanggal 5 April untuk setiap tahunnya. Warga Tionghoa biasanya akan datang
1. ke makam kuburan orang tua atau leluhur untuk membersihkannya
2. bersembahyang/pai di makam tersebut sambil membawa buah-buahan, kue-kue, makanan, serta karangan bunga.

Upacara Ceng Beng, atau Qing Ming (清明), adalah salah satu upacara tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan berziarah sesuai dengan ajaran agama Khonghucu
Untuk apa upacara diadakan? Tak lain untuk memperingati wafatnya leluhur dan tetap menyatukan sanak saudara yang dari jauh pulang untuk memperingati hari wafatnya nenek moyang. Upacara ini diadakan 15 hari setelah Equinox musim semi, biasanya pada tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya. Namun, ziarah dapat dilakukan 10 hari sebelum hari Ceng Beng, atau 10 hari setelah hari Ceng Beng.

Ceng Beng juga dikenal sebagai
1. Hari Semua Arwah,
2. Festival Bersih Terang,
3. Festival Ziarah Kuburan,
4. Hari Menyapu Kuburan,
5. Hari Peringatan Musim Semi.

Pada upacara ini, warga Tionghoa akan datang ke makam leluhur untuk
1.Membersihkan makam
2.Bersembahyang dengan membawa makanan tradisional, teh, arak, dupa, kertas sembayang, aksesori,
3,berbagai persembahan untuk nenek moyang.

Tujuan Perayaan Ceng Beng dilaksanakan untuk
1. mengingat dan menghormati nenek moyang, berdasarkan ajaran Konfusianisme yang menekankan Xiao (孝),
2. berbakti pada orang tua dan menghormati leluhur, baik saat hidup maupun saat sudah tiada.
3. Keluarga dapat berkumpul bersama dan mengeratkan hubungan keluarg

SEJARAH CENGBENG
1. Asal mula ziarah kubur atau Ceng Beng ini berawal dari zaman kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming (1368-1644 M). Zhu Yuanzhang awalnya berasal dari sebuah keluarga sangat miskin.

2. Berkat kecakapannya. kemudian menaklukkan Dinasti Yuan (1271-1368 M); sampai akhirnya Beliau menjadi seorang kaisar. Zhu Yuanzhang kembali ke desa untuk menjumpai orangtuanya. Sesampainya di desa ternyata orangtuanya telah meninggal dunia dan tidak diketahui keberadaan makamnya.

3. Kemudian untuk mengetahui keberadaan makam orangtua nya, Zhu Yuan Zhang memberi titah kepada seluruh rakyatnya untuk melakukan ziarah dan membersihkan makam leluhur mereka masing-masing pada hari yang telah ditentukan. Selain itu, diperintahkan juga untuk menaruh kertas kuning di atas masing-masing makam, sebagai tanda makam telah dibersihkan.

4. Setelah semua rakyat selesai berizarah, kaisar memeriksa makam-makam yang ada di desa dan menemukan makam-makam yang belum dibesihkan serta tidak diberi tanda. Kemudian kaisar menziarahi makam-makam tersebut dengan berasumsi bahawa di antara makam-makam tersebut pastilah merupakan makam orangtua, sanak keluarga, dan leluhur nya. Hal ini kemudian dijadikan tradisi untuk setiap tahunnya.

ATURAN YANG HARUS DIPATUHI ADALAH BERDASARKAN FENG SUI
1. Wanita hamil tidak boleh ikut berziarah, karena energi Yin di pemakaman dapat mempengaruhi kehamilan.
2. Dilarang berfoto di pemakaman.
3. Jangan memakai baju merah mencolok.
4. Orang-orang yang bukan anggota keluarga disarankan untuk tidak ikut dalam upacara.
5. Jangan berziarah jika sedang kurang sehat atau dalam tahun ciong.
6. Rapikan rerumputan panjang yang ada di sekitar makam.
7. Batu nisan tidak boleh dipindahkan.
8. Jangan menutupi dahi (dengan rambut) dan jangan membeli sepatu.
9. Jangan tertawa atau berteriak terlalu keras.
10. Upacara lebih baik dilakukan antara jam 9 pagi dan 3 sore.
11. Segera mandi dan berganti baju saat sampai di rumah.

Tujuan dari perayaan Ceng Beng ini sendiri adalah agar supaya semua kerabat dekat, saudara, anak-anak, bisa berkumpul bersama, agar hubungan semakin erat terjalin. Meski sudah berbeda agama atau kepercayaan, bukan berarti sudah tidak perlu datang untuk sekedar sungkem atau sekedar tengok ke makam orang tua. Itu salah besar! Ziarah ke kuburan orang tua tidak ada hubungannya dengan ‘memuja setan’. Semua bisa menyesuaikan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Hal paling penting yang perlu diingat dalam melaksanakan upacara Ceng Beng adalah sikap kita. Ingatlah selalu bahwa tujuan dari upacara ini adalah untuk menghormati leluhur sebagai wujud ucapan .bukan hoya hoya dan ada upacara disko dimkuburan dengan tarian wanita cantik atau membakar rumah kertas, mobil, tank, TV dan lainnya.demikian sekilas info, semoga bermanfaat.
RobertoNews 1671 《30.3.23(08.00)》
• Praktisi Dokter dan Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait