Apa Bahaya Atrium Septal Defect?

  • Whatsapp

Oleh;
DR,dr. Robert Arjuna FEAS*
Tetangga kami bernama bu Vivi 38th, baru lahir seorang anak perempuan setelah jarak anak 1 dengan kedua selisih 10 tahun, dan sangat gembira bisa hamil,namum melahirkan seorang anak perempuan badan sehat mendapatkan jantung bocor dalam usia muda sekali dan sedang berobat ke dokter jantung dan rencana operasi 2 bulan lagi.Kenapa Jantung bisa bocor, mari kita bahas bersama…!..

Atrial septal defect (ASD) adalah kelainan bawaan berupa lubang atau celah pada dinding pemisah antara dua atrium jantung. Kondisi ini merupakan salah satu jenis kelainan jantung bawaan yang sering terjadi Adanya lubang di septum menyebabkan sejumlah darah di atrium kiri berpindah ke atrium kanan. Akibatnya, darah kaya oksigen yang seharusnya dipompa ke seluruh tubuh malah kembali ke paru-paru dan bercampur dengan darah yang miskin oksigen.
.
Atrium adalah ruang bagian atas jantung yang terletak di sisi kanan dan sisi kiri jantung. Atrium kiri berfungsi untuk menerima darah kaya oksigen dari paru-paru, sedangkan atrium kanan berfungsi untuk mengalirkan darah dengan kandungan oksigen yang lebih rendah dari seluruh tubuh ke paru-paru. Kedua sisi atrium jantung sendiri dipisahkan oleh dinding pembatas yang disebut septum. Normalnya, septum menutup dengan sempurna. Namun, pada atrial septal defect (ASD) atau defek septum atrium, septum tidak terbentuk dengan sempurna sehingga meninggalkan lubang atau celah.

Penyebab atrial septal defect adalah gangguan dalam proses pembentukan jantung selama di dalam kandungan, tepatnya pada usia kehamilan 3–7 minggu. Gangguan ini menyebabkan septum antara kedua atrium jantung tidak terbentuk sempurna.

PENYEBAB UTAMA ATRIUM SEPTAL DEFECT:
1. Menderita lupus
2. Menderita diabetes
3. Menyalahgunakan NAPZA
4. Mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok
5. Menderita rubella selama trimester pertama kehamilan
6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antikejang atau obat antidepresan

GEJALA ATRUIUM SEPTAL DEFECT
1. Sesak napas
2. Kulit membiru
3. Berat badan kurang
4. Hilang nafsu makan
5. Jantung berdebar
6. Detak jantung cepat (aritmia)
7. Pertumbuhan yang lambat
8. Bengkak di tungkai, jari tangan, atau perut
9. Mudah lelah setelah beraktivitas, misalnya setelah bermain
10. Detak jantung cepat dan tidak beraturan (palpitasi)

TANDA TANDA ASD:
1. Berat badan sulit naik
2. Bertubuh kurus dan pendek
3. Tidak nafsu makan
4. Perkembangan yang terhambat
5. Sering terkena infeksi, contohnya sering flu atau diare

Pada bayi dengan diameter ASD yang besar memiliki
1. Gejala sianosis,
2. Gagal jantung,
3. Gangguan tumbuh kembang.
4. infeksi pernafasan bawah yang berulang

Pada pemeriksaan penunjang rontgen dada, dapat terlihat pembesaran jantung. Dan ASD dapat terlihat langsung dengan pemeriksaan Echocardiography.

Atrial septal defect atau ASD, dapat juga disebut sebagai kebocoran serambi jantung. Kelainan ini merupakan penyakit jantung bawaan yang sudah ada sejak lahir. ASD ini memungkinkan aliran darah mengalir dari serambi kiri yang bertekanan lebih tinggi ke serambi kanan karena adanya lubang pada dinding yang memisahkan antara serambi kanan dan serambi kiri yang tidak menutup dengan sempurna yang menyebabkan bercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang rendah kadar oksigennya.
Tercatat ASD cukup sering terjadi, dengan insidensi 1 dari 1500 kelahiran hidup.

Sebagian besar pasien dengan ASD tidak memperlihatkan gejala . kondisi ini dapat dideteksi dengan adanya murmur (bising jantung) pada pemeriksaan fisik saat masih kanak – kanak atau remaja, tetapi hasil pemeriksaan ini tidak terlalu jelas dan 25 % kasus ASD baru terdeteksi saat usia dewasa. Gejala yang dapat timbul berupa sesak nafas saat beraktivitas, kelelahan dan infeksi saluran nafas bawah berulang. Gejala yang paling umum pada dewasa adalah stamina yang menurun dan berdebar – debar karena gangguan irama jantung akibat pembesaran serambi kanan jantung.

PENUNJANG DIAGNOSA :
1. Foto Rontgen dada, untuk memeriksa ukuran jantung dan kondisi paru-paru
2. Ekokardiogram, untuk mengetahui aliran darah di dalam jantung
3. Elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa aktivitas listrik jantung

Jika volume darah pirau signifikan dengan atau tanpa gejala, tindakan bedah korektif secara efektif direkomendasikan untuk mencegah terjadinya gagal jantung atau penyakit pembuluh darah paru yang kronis. ASD dapat diperbaiki dengan penutupan secara langsung dengan dijahit atau dengan patch perikardium atau sintesis. Pada anak dan dewasa muda, perubahan morfologi pada jantung kanan seringkali kembali normal setelah dikoreksi. Koreksi ASD secara perkutan, menggunakan alat penutup yang diaplikasikan melalui kateter dipembuluh darah, merupakan alternatif yang kurang invasif dibandingkan dengan pembedahan pada pasien ASD.

Koreksi bedah sangat ideal dilakukan sedini mungkin sebelum terjadinya peningkatan tekanan pembuluh darah paru dan memiliki risiko komplikasi yang kecil bila di lakukan pada pasien ASD berusia <25 tahun. KOMPLIKASI ASD: 1. Paradoxical emboli yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah terutama di otak. 2. Eisenmenger syndrome yaitu berbaliknya pirau darah dari serambi kanan ke serambi kiri, yang mengakibatkan darah kaya oksigen bercampur dengan darah yg miskin oksigen yang dapat menyebabkan terjaidnya sianosis. 3. Pulmonary hypertension yaitu peningkatan tekanan pembuluh darah paru akibat kelebihan beban aliran darah ke pembuluh darah paru yang kronis 4. Gagal jantung kanan 5. Atrial fibrillation or flutter yang merupakan gangguan irama jantung. Pengobatan atrial septal defect (ASD) tergantung pada ukuran lubang atau celah yang terbentuk. Bayi yang lahir dengan ASD berukuran kecil dan tidak bergejala umumnya tidak memerlukan tindakan khusus. Meski begitu, dokter akan memeriksa kondisi bayi secara rutin untuk melihat apakah lubang akan menutup dengan sendirinya. TINDAKAN PENGOBATAN 1. Kateterisasi jantung (percutaneous transcatheter closure) Pada kateterisasi jantung, dokter akan membuat sayatan kecil di selangkangan untuk memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah dan mengarah ke jantung. Setelah itu, dokter akan memasang tambalan untuk menutup lubang septum secara permanen. . 2. Operasi jantung dengan laparoskopi Teknik operasi ini menggunakan sayatan kecil dan selang berkamera. Pasien yang menjalani operasi jantung dengan laparoskopi biasanya lebih cepat pulih dan waktu rawat inapnya lebih pendek. 3. Operasi jantung terbuka Operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan pada rongga dada. Setelah itu, dokter akan menjahit lubang secara langsung atau menambalnya dengan menggunakan tambalan dari bagian tubuh yang lain. Bagian tubuh yang digunakan sebagai tambalan biasanya dari lapisan pelindung jantung itu sendiri (perikardium). PENCEGAHAN TERHADAP ASD : 1. Tidak menggunakan narkoba 2. Melakukan kontrol kehamilan secara rutin 3. Tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol 4. Menjalani vaksinasi MMR, maksimal 1 bulan sebelum hamil 5. Menjalani pemeriksaan TORCH sebelum merencanakan kehamilan agar bisa segera diobati jika terinfeksi TORCH KESIMPULAN: ASD adalah kelainan jantung bawaan yang terjadi saat dinding pembatas antara atrium kanan dan kiri tidak sepenuhnya berkembang, sehingga membuat lubang terbuka di antara kedua atrium. Kelainan ini dapat menyebabkan gejala seperti sianosis, sesak napas, detak jantung yang cepat, mudah lelah, dan infeksi paru-paru berulang. Namun, ASD dapat diobati dan orang dengan kondisi ini dapat hidup normal dan sehat dengan perawatan kesehatan yang tepat. Penting untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengontrol gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius.Demikian sekilas info, sem9ga bermanfaat guna. RobertoNews 1752 《5.2.24 (08.18)》 • Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait