Apa Bahaya Geger Otak ?

  • Whatsapp

Oleh
DR. dr. Robert Arjuna FEAS *
Teringat temanku sebulan lalu kecelakaan lalu lintas terkena kepala bagian belakang dan dirawat 7 hari dan sekarang suka sakit kepala nyut nyut ,sehari sekali kadang dua kali karena geger otak, dokter suruh istirahat tak boleh bawa motor dulu, lain hal ibu Fatimah geger otak karena tubrukan dengan mobil, kwpala depan selalu kosong dan pandang
hampa suka mual karena geger otak, jadi geger otak bisa sembuh?

Gegar otak adalah cedera pada otak yang disebabkan oleh benturan eksternal, seperti jika kepala Anda terbentur benda fisik, yang bisa memengaruhi fungi Gegar otak adalah cedera kepala ringan karena biasanya tidak mengancam jiwa. Meskipun begitu, efeknya bisa jadi serius sehingga butuh perawatan yang tepat.

Gegar otak merupakan tipe cedera otak yang paling ringan. Meski demikian, kondisi ini tetap tidak boleh disepelekan, karena gejala gegar otak terkadang bisa mirip dengan cedera kepala yang cukup parah. Gegar otak juga umumnya bisa lebih berbahaya jika terjadi pada anak-anak.Gegar otak dapat terjadi akibat benturan keras pada kepala, misalnya karena pukulan atau hantaman benda tumpul, terjatuh dari tempat yang tinggi, kecelakaan lalu lintas, maupun cedera saat berolahraga.Gegar otak bisa bersifat ringan, tetapi bisa juga cukup berat dan membutuhkan penanganan dokter secepat mungkin, terutama jika sudah menyebabkan hilangnya kesadaran, pingsan, atau gangguan fungsi otak yang lain, seperti kesulitan berbicara, sulit mengingat, atau sakit kepala hebat.

Gegar otak adalah bentuk ringan dari cedera otak traumatis yang mengakibatkan fungsi otak tidak normal. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kepala terbentur, terpukul, atau jika tubuh bagian atas terguncang keras. Kondisi ini menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kehilangan kesadaran, dan masalah ingatan, konsentrasi, keseimbangan, dan koordinasi. Merupakan hal yang umum jika gegar otak muncul tanpa diketahui, karena pada sebagian kasus, gejalanya tidak terlihat sampai beberapa hari setelah kecelakaan terjadi. Namun, gegar otak merupakan cedera ringan dan hanya membutuhkan waktu sebentar hingga penderitanya pulih dari gegar otak.

Gegar otak adalah cedera yang umum terjadi dalam olahraga, terutama olahraga yang membutuhkan kontak fisik seperti sepak bola Amerika, hoki, sepak bola, rugby, dan tinju. Melakukan olahraga berisiko dapat meningkatkan risiko gegar otak. Terlibat dalam tabrakan kendaraan bermotor, pertengkaran fisik, disiksa secara fisik, terjatuh, dan kecelakaan lainnya merupakan beberapa aktivitas yang umumnya dapat membuat kepala terbentur.Jenis jenis Geger otak :

1. Gegar otak ringan
Seseorang dikatakan mengalami gegar otak ringan gejalnya hanya berupa nyeri kepala ringan, benjolan di kepala, atau pusing hanya dalam waktu yang singat atau tidak lebih dari 15 menit. Orang yang mengalami gegar otak ringan juga umumnya tidak mengalami gejala pingsan atau kehilangan kesadaran.

1. Gegar otak sedang
Gejala gegar otak sedang umumnya mirip dengan gegar otak ringan, tapi dapat bertahan lebih dari 15 menit. Penderita gegar otak sedang juga umumnya tidak mengalami kehilangan kesadaran dan mereka bisa kembali beraktivitas setelah gejala gegar otak hilang.

1. Gegar otak berat
Ditandai dengan kehilangan kesadaran, bahkan hanya untuk beberapa detik. Selain itu, orang yang mengalami gegar otak berat juga mungkin bisa merasakan beberapa gejala lain, seperti sakit kepala yang menetap atau bertambah berat, kesulitan menjaga keseimbangan tubuh, dan kehilangan ingatan (amnesia).

Gegar otak membuat cedera pada kepala. Benturan pada kepala merupakan hal yang biasa terjadi, namun mungkin ada saat ketika benturan pada kepala dapat menyebabkan kerusakan serius pada otak. Benturan dapat menyebabkan gegar otak, yang menyebabkan perubahan sementara dalam cara otak berfungsi. Gejala seperti sakit kepala, pusing, kehilangan kesadaran, kehilangan ingatan, dan masalah konsentrasi merupakan hal yang mungkin dirasakan akibat cedera otak.Otak merupakan organ lunak yang memiliki tingkat kepadatan yang sama seperti gelatin. Otak dilindungi oleh cairan serebrospinal yang mengelilinginya dalam tengkorak. Namun, pukulan keras dan tiba-tiba pada kepala dan leher dapat melukai otak meskipun terdapat perlindungan yang kuat. Otak dapat mengguncang bagian dinding dalam tengkorak dan mencederai otak, yang dapat mempengaruhi cara kerja otak. Inilah yang terjadi saat seseorang gegar otak.

PENYEBAB GEGER OTAK
1. Pukulan keras di kepala atau leher yang menyebabkan otak cedera.
2. Gerakan tubuh yang menyebabkan guncangan keras dan mendadak di otak, contoh ketika kecelakaan mobil.
3. Cedera otak juga dapat menyebabkan perdarahan di otak. Jika perdarahan terjadi, ini bisa berakibat fatal.Oleh karena itulah, orang yang mengalami gegar otak akan dipantau beberapa jam setelah cedera terjadi.

TANDA & GEJALA GEGER OTAK
1. Hilang kesadaran dan berlangsung lebih dari 30 detik.
2. Mual dan muntah berulang.
3. Sakit kepala yang memburuk seiring waktu.
4. Keluar cairan atau darah dari telinga atau hidung.
5. Telinga berdering tidak kunjung menghilang.
6. Lengan tangan atau tungkai kaki menjadi lemas.
7. Kulit tampak pucat selama lebih dari satu jam.
8. Perilaku berubah, berbicara tidak jelas, atau sulit mengenali orang dan tempat.
9. Koordinasi tubuh memburuk, contohnya mudah terjatuh.
10. Kepala pusing dalam waktu lama atau kejang-kejang.
11. Ada benjolan atau memar di kepala atau dahi pada anak-anak dan bayi di bawah 12 bulan.

DIAGNOSA MELIPUTU TEST KESEHATAN :
A. Tes pencitraan Tes ini biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami sakit kepala parah, kejang, dan muntah berulang. Lewat tes ini dokter dapat menentukan keparahan cedera, perdarahan, atau pembengkakan serta komplikasi yang terjadi.
B. Tes neurologis Selain tes pencitraan, dokter juga akan mengevaluasi gejala dirasakan pasien dengan tes neurologis.Pada tes ini, dokter akan menguji kemampuan pasien dalam melihat, mendengar, merasakan sentuhan, menjaga keseimbangan, menunjukkan refleks, dan koordinasi tubuh.
C. Tes kognitif Adanya cedera memengaruhi fungsi otak. Oleh karena itulah, dokter akan mengadakan tes kognitif dengan menguji kemampuan pasien dalam mengingat dan memusatkan konsentrasi.

DIAGNOSA PENUNJANG
A. CT- SCAN
B. MRI OTAK SAMBIL EVALUASI :
1. Pendengaran
2. Pengelihatan
3. Keseimbangan
4. Reflek
5. Koordinasi
6. Kekuatan
7. Konsentrasi
8. Daya ingat
9. Memanggil kembali ingatan

Bagi penderita dengan gejala yang lebih serius meliputi kejang, muntah, dan sakit kepala ekstrim, dokter juga mungkin menganjurkan pemeriksaan pencitraan otak, yang dapat membantu mengukur tingkat keparahan cedera dan menentukan apakah kondisi tersebut menyebabkan pendarahan di dalam kepala. Terdapat jenis pemindaian pencitraan otak yang dapat dilakukan. Tindakan yang paling umum adalah pemindaian CT atau tomografi komputer kranial, yang dianggap sebagai pemindaian otak standar yang mengambil gambar penampang otak dengan menggunakan teknologi sinar-X. Pilihan lainnya adalah MRI atau magnetic resonance imaging, yang menggunakan medan magnet dan tekanan gelombang radio untuk mengambil gambar organ dalam tubuh. Jenis pencitraan otak ini sangat berguna untuk mengamati apakah terjadi pendarahan di dalam kepala. Jenis pemindaian ini juga digunakan setelah gegar otak untuk memeriksa komplikasi lebih lanjut.

Pasien dengan gegar otak mungkin perlu tinggal di rumah sakit dalam semalam sehingga gejalanya dapat terus dipantau. Namun, jika dokter memberikan izin pada pasien untuk meninggalkan rumah sakit, sebaiknya pasien tetap dipantau di rumahnya sendiri setidaknya lebih dari 24 jam.

Cara terbaik untuk pulih dari gegar otak adalah dengan banyak melakukan istirahat fisik dan mental. Sebaiknya pasien menghindari kegiatan yang memerlukan tenaga fisik. Beristirahat dari kegiatan fisik harus terus dilakukan sampai gejala berhenti muncul. Selain menghindari kegiatan fisik, pasien juga harus menghindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi mental seperti membaca, menonton televise, bermain video game, menggunakan komputer atau ponsel, dan melakukan tugas sekolah atau kerja.

Orang yang terkena gegar otak memiliki risiko lebih besar menderita gegar otak lainnya dan terkena cedera otak serius yang mungkin bertahan lama. Maka itu, penting untuk lebih berhati-hati setelah gegar otak. Penderita yang melakukan aktivitas fisik yang berat secara rutin atau bagian dari pekerjaannya harus mendapatkan izin dari dokter sebelum melakukan kembali aktivitasnya. Meskipun umumnya aman untuk melakukan aktivitas normal, sebaiknya pasien tetap menunggu hingga seluruh gejala hilang.

Tujuan dari pengobatan setelah gegar otak adalah untuk meringankan gejala dan membuat pasien tetap nyaman dan aman sambil menunggu gejala hilang dan otak pulih. Pasien yang mengalami sakit kepala sebagai gejalanya dapat meringankannya dengan menggunakan obat. Namun, pasien disarankan untuk mengkonsumsi asetaminofen, sedangkan ibuprofen, dan aspirin harus dihindari karena dapat memicu atau memperburuk pendarahan pada otak. Komplikasi lain seperti pendarahan akan ditangani secara individual.

Guna mencegah terjadinya cedera kepala atau gegar otak, Anda perlu selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti helm, ketika berada di lokasi proyek pembangunan, atau saat berkendara dengan kendaraan tertentu, seperti sepeda motor atau sepeda.Anda juga perlu selalu menggunakan sabuk pengaman ketika berkendara dengan mobil guna mencegah terjadinya cedera leher dan gegar otak.Gegar otak ringan yang bisa sembuh sendiri umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan kerusakan otak permanen. Namun, Anda perlu waspada ketika mengalami gejala n gegar otak yang tak kunjung sembuh atau justru semakin berat.
Sekilas info, semoga bermanfaat, tetap jaga protokol kesehatan dan vaksinasi serta rajin berolahraga san berjemur matahari.
RobertoNews 1382《30 .3.22 (06.30)》
• Praktisi Dokter dan Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait