Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS
Di era pandemi yang berkepanjangan, Covid merupakan momok bagi kehidupan manusia semua orang takut karena menimbulkan kematian yang mengerikan maka di masyarakat maupun para ilmuwan mencari solusi terbaik untuk mengobati .Berbagai cara yang ditempuh seperti awal orang berkata obat Chloroquine atau dikenal pil kina disebut ampuh untuk mengobati akhirnya juga gagal, kemudian pula sedang diteliti obat Ivermetin yang dikenal sebagai obat cacing turut mengambil bagian sebagai obat untuk pengobatan dan pencegahan bahkan susu beruang yang disinyalir
mempunyai efek untuk pencegahan,belakangan ini lagi dihebohkan oleh seorang ahli Bedah Plastik Dr.dr. Karina F Mongi SpBP mnyaatakan bahwa aa PRP mempunyai kekuatan ambil bagian dalam pengobatan covid ini.
Sehingga Bapak Dahlan Iskan ,mantan menteri BUMN di era Presiden Sby , pendiri koran Disway’S turut membahas terapi aaPRP untuk COVID-19 yang dikembangkan oleh Dr dr Karina F Moegni, SpBP. Terapi yang populer di bidang kecantikan tsb dimodifikasi untuk mengatasi COVID-19.
Apa itu aaPRP?
Dr.I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K) dokter spesialis kulit dari DNI Skin Centre mengatakan :” PRP (platelet-rich plasma) adalah produk yang dihasilkan dari darah utuh segar yang mengandung trombosit dalam konsentrasi yang tinggi di atas normal.PRP memiliki kadar trombosit yang lebih tinggi 5-8 kali lipat di atas nilai dasar,PRP telah digunakan selama beberapa tahun terakhir sebagai pengobatan yang efektif di berbagai bidang medis. Terapi aaPRP memanfaatkan protein dalam trombosit atau kepingan sel darah merah seseorang sebagai antiradang. PRP sendiri merupakan singkatan dari platelet-rich plasma, sedangkan tambahan ‘aa’ di depan terapi yang dikembangkan dr Karina adalah ‘autologus activated’.Protein antiradang yang ada di dalam trombosit dapat menanggulangi badai sitokin pada COVID-19, Di saat yang bersamaan, tubuh bisa membangun sel-sel yang dirusak virus dengan protein pembunuh,” tambahnya.
Dari penelitian itu dr Karina tahu bahwa trombosit itu kalau ”dikupas” isinya protein. Yakni protein dari berbagai jenis. Ada protein antibiotik, anti inflamasi, protein penumbuh, protein anti bakteri, dan banyak lagi. Total lebih dari 1.000 jenis protein yang ada di dalam trombosit.
PRP memiliki banyak manfaat didunia kecantekan seperti sebagai berikut.
1. Kebotakan
2. Keriput kulit
3. Hilangkan bekas jerawat
Cara mengambil PRP : Proses pengerjaan PRP ini dengan mengambil darah melalui intravena, kemudian dilakukan sentrifugasi dengan menggunakan mesin khusus. Setelah itu platelet akan terpisah dengan komponen darah lainnya, sehingga menghasilkan PRP yang berupa serum,
Namum hasil temuan ini dibantah oleh para ahli dalam sidang kode etik diantaranya Prof Rahayuningsih seorang pakar Hemostasis ; trombosit dan komponennya berpendapat bahwa trombosit tidak menghasilkan growthfactor dan sitokin sendiri karena tidak mempunyai inti sel melainkan dapat dari plasma yang masuk kedalam celah granula alfa di dalam trombosit. Jadi bila pasien dalam keadaan badai sitokin maka sitokin banyak tersimpan dalam trombosit yang bila dipecah maka akan keluar dalam pembuluh darah. Trombosit menyerap plasma yang mengandung growth factor, platelet plaque, adhesi, agregasi, release alfa granula
PF 4 dan bTG yang dapat menetralkan heparin Juga pencetus Inflamasi CD40 L PF4 dan bTG CD40 dapat menyebabkan TRALI transfusion related acute lung injury ,PF 4 ada di granula alfa akan berikatan dengan heparin. Kompleks akan merangsang antibodi terbentuk komplek ag-ab, terjadi heparin induced trombositopenia (komplikasi thrombosis dari vaksin aztra zeneca)
Bila thrombosit dipecah maka efek sitokin dan inhibisi heparin semakin besar yang dapat menimbulkan thrombosis.
Walaupun dalam aaPRP sudah disaring dan tidak terdapat sel trombosit tetapi isi dari trombosit yang pmemperberat trombosis
Sejumlah pakar memperingatkan agar dr Karina F Moegni, SpBP, tidak terlalu cepat dalam mengklaim aaPRP (autologus activated platelet-rich plasma) yang dikembangkannya bisa memberikan manfaat bagi pasien COVID-19. Pasalnya, terapi ini belum melewati uji klinis fase 3 sehingga efikasinya terhadap infeksi virus Corona belum diketahui.
Dari ulasan diatas mengungkapkan bahwa jelas apa yang merupakan teori aa PRP oleh DR,dr. Karina SpBP masih sedang diuji klinis fase3 dan belum diapproved oleh balai POM RI, Kita sabar menunggu hasil penelitian mendatang.
Semoga mewujudkan suatu kesehatan pulih ekonomi kuat negara makmur amin!
RobertoNews 1009: 《11.8.21(07.30)》
• Praktisi Dokter dan Penulis ilmu kesehatan
NB : Tulisan ini saya selesaikan diatas GA305 dalam perjalanan Surabaya- Jakarta