Oleh :
DR, dr. Robert Arjuna FEAS *
Ketika saya kerumah pak Rudy , saya melihat anaknya duduk di atas kursi roda dan kepsls agar tudak simetri air liur mengalir keluar dari mulut nmenetes di pipih, kstanya sakit Cerebral Palsy ,waktu persalinsn mengalami cacad lahir dan sekarang sedang terapi rehsbilitasi, apa itu cerebral palsy dan samakah dengan Bell Palsy mari kita bahas.
Pada edisi Roberto News 1388 bicara soal Bell Palsy dan hari ini kita bahas tentang cerebral Palsy.
Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada masa kehamilan, ketika proses persalinan, atau di tahun pertama setelah kelahiran.Gejala cerebral palsy atau lumpuh otak sangat beragam. Pada tingkat paling parah, cerebral palsy dapat menyebabkan kelumpuhan. Penderitanya mungkin memerlukan peralatan khusus untuk bisa beraktivitas. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan sehingga memerlukan perawatan seumur hidup.Kerusakan otak pada cerebral palsy bersifat permanen dan tidak bisa disembuhkan. Namun, ada perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan fungsi saraf yang mengatur pergerakan otot tubuh. Penyakit ini juga tidak akan bertambah buruk, tetapi beberapa gejalanya dapat berubah seiring waktu.
Cerebral palsy atau lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada anak, yang menyebabkan gangguan pergerakan dan postur tubuh. Selain itu, kondisi ini juga dapat menimbulkan gangguan kecerdasan.Cerebral palsy umumnya terjadi pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir.Gejala cerebral palsy bisa ringan hingga berat. Jenis gejala yang muncul tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. Gejala tersebut biasanya muncul dalam 2 tahun pertama usia anak dan bisa bersifat permanen.
PENYEBAB CEREBRAL PALSY
Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut, tetapi kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor berikut:
1. Gangguan pada masa kehamilan
2. Cerebral palsy paling sering disebabkan oleh gangguan perkembangan otak saat anak masih di dalam kandungan. Kondisi ini disebabkan oleh:
3. Perubahan pada gen yang memiliki peran dalam perkembangan otak
4. Infeksi saat hamil yang menular pada janin, seperti cacar air, rubella, sifilis, herpes, zika, toksoplasmosis, dan infeksi cytomegalovirus
5. Gangguan aliran darah ke otak janin
6. Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi
7. Gangguan pasca persalinan
FAKTOR PENCETUS :
Kerusakan Cerebral palsy atau lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada anak, yang menyebabkan gangguan pergerakan dan postur tubuh. Selain itu, kondisi ini juga dapat menimbulkan gangguan kecerdasan.Cerebral palsy umumnya terjadi pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir.
pada cerebral palsy juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi saat atau setelah bayi lahir, yaitu:
1. Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan
2. Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki keluar terlebih dahulu
3. Penyakit kuning (kernikterus)
4. Radang pada otak (ensefalitis) atau selaput otak (meningitis) bayi
5. Cedera parah di kepala, contohnya pada kasus shaken baby syndrome atau akibat kecelakaan
FAKTOR RESIKO
1. Kelahiran bayi kembar dua atau lebih, terutama jika salah satu bayi selamat dan bayi yang lain meninggal saat dilahirkan
2. Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
3. Kebiasaan buruk pada ibu selama masa kehamilan, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau menggunakan NAPZA
GEJALA GEJALA KHAS :
Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otak dan fungsi sistem saraf, seperti pada gerakan, intelektual, pendengaran, penglihatan, serta kemampuan berbicara. Pada anak atau bayi yang terkena cerebral palsy, sejumlah gejala yang dapat timbul berupa:
1. Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh, seperti menyeret salah satu tungkai saat merangkak, atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan
2. Kesulitan melakukan gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu benda
3. Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau dengan tungkai terbuka lebar
4. Otot yang kaku atau malah sangat lunglai
5. Sendi kaku dan tidak terbuka sepenuhnya (kontraktur sendi)
6. Tremor pada wajah, lengan, atau anggota tubuh lainnya
7. Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol
8. Kemampuan berbicara dan makan
9. Gangguan pada otot di sekitar wajah akibat cerebral palsy dapat mengakibatkan penderitanya kesulitan dalam berbicara dan makan. Gejala yang mungkin terlihat akibat kondisi ini adalah:
10. Gangguan berbicara (disartria)
11. Kesulitan dalam menelan (disfagia)
12. Kesulitan dalam mengisap dan mengunyah
13. Terus-menerus mengeluarkan air liur
14. Terhambatnya pertumbuhan anggota tubuh sehingga ukurannya akan lebih kecil dibandingkan dengan ukuran normal
15. Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak, seperti duduk, berguling, atau merangkak
16. Gangguan belajar
17. Gangguan kecerdasan
18. Kejang (epilepsi)
19. Gangguan penglihatan
20. Gangguan pendengaran
21. Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri
22. Kondisi kesehatan mental, seperti gangguan emosional dan perilaku
23. Ketidakmampuan dalam menahan buang air kecil (inkontinensia urine)
DIAGNOSA PENUNJANG
1. Tes darah, untuk menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain
2. Pemindaian dengan MRI, CT scan, dan USG, untuk melihat area otak yang rusak atau berkembang secara tidak normal
3. Elektroensefalografi (EEG), untuk melihat aktivitas listrik otak dengan bantuan alat khusus yang disambungkan ke kulit kepala
4. Setelah memastikan diagnosis cerebral palsy, dokter dapat melakukan pemeriksaan lain untuk mendeteksi gangguan pada kecerdasan, postur, dan kesembangan. Tes juga dilakukan untuk memeriksa gangguan dalam bicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
TERAPI
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan cerebral palsy. Namun, ada metode yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam beraktivitas secara mandiri. Metode pengobatan yang umumnya dilakukan adalah:
1. Obat-obatan
2. Fisioterapi
3. Terapi okupasi
4. Terapi bicara
5. Operasi
6. Bedah ortopedi
EFEK SAMPING CEREBRAL PALSY :
Cerebral palsy yang berlangsung dalam jangka panjang dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
1. Kaku otot
2. Pengecilan otot (atrofi)
3. Peradangan tulang (osteoarthritis)
4. Kelengkungan tulang belakang (skoliosis)
5. Kepadatan tulang yang rendah (osteoporosis)
6. Penyakit paru-paru, seperti pneumonia aspirasi
7. Kekurangan nutrisi akibat sulit menelan makanan
8. Luka tekan (ulkus dekubitus)
9. Infeksi kandung kemih
10. Kerusakan kulit
11. Gangguan tidur
12. Sembelit
13. Penuaan dini
14. Post-impairment syndrome
15. Nyeri berkepanjangan (kronis)
16. Gangguan mental, seperti depresi
PENCEGAHAN;
Dalam banyak kasus, penyebab cerebral palsy tidak dapat diketahui sepenuhnya, terutama pada cerebral palsy yang disebabkan oleh kelainan genetik. Oleh sebab itu, tidak banyak upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Namun, untuk mengurangi risiko gangguan perkembangan otak yang dapat memicu cerebral palsy, ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan sebelum dan selama masa kehamilan, serta setelah persalinan. Beberapa upaya tersebut adalah:
Melakukan perencanaan kehamilan secara keseluruhan, seperti menjalani vaksinasi MMR, dan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala Menaati peraturan lalu lintas agar terhindar dari kecelakaan saat berkendara Menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, terutama ketika hamil
Tidak menyalahgunakan NAPZA
Demikian pengetahuan cerebral palsy untuk dibandingkan dengan bell palsy,semoga bermanfaat.
RobertoNews 1389 《8.4.22(07.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan