Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS *
Suatu hari mendengar sekelompok ibu sedang berbicara tentang soal IQ.Bu Jenny berkata :”anaknya IQ 140 termasuk Genius, Bu Gunawati berkata anak si Budi IQ 100 belajar lulus SMA rencana kuliah diFakultas Sospol, namum Bu Yani sedih sambil meniunjukksn kertas bahwa IQ hanya 80 rencana mau uji Fakultas Ekonomi ,katanya memang belzjar sulit masuk otak , teman selalu ngejek dia bodoh atau IQ jongkok karena ujian selalu juara terakhir disekolah. Jadi apa itu IQ & EQ Untuk apa IQ & EQ harus kita ketahui……….
Dalam menilai kecerdasan, selama ini orang-orang kerap terpaku pada IQ (intelligent quotient). Padahal EQ emotional quotient juga merupakan faktor yang penting dalam mengidentifikasi kecerdasan yang dimiliki seseorang.IQ adalah kemampuan seseorang dalam bernalar dan memecahkan masalah dengan menggunakan unsur-unsur matematiks dan logika.Kecerdasan intelektual ini juga mewakili kemampuan dalam pemrosesan visual dan spasial, pengetahuan tentang dunia, serta kekuatan ingatan.
INTELEGENSIA QUESTION
IQ atau nilai kecerdasan seseorang. Sebenernya konsep yang udah ada sejak akhir abad 19, kira-kira di tahun 1890-an, yang pertama kali dipikirin oleh Francis Galton (sepupunya Charles Darwin, Bapak Evolusi). Berlandaskan dari teori sepupunya mengenai konsep survival dari individu dalam suatu spesies, yang disebabkan oleh “keunggulan” sifat-sifat tertentu dari individu yang diturunkan dari orangtua masing-masing, Galton menyusun sebuah tes yang rencananya mengukur intelegensi dari aspek kegesitan dan refleks otot-otot dari manusia. Baru pas awal abad 20, Alfred Binet
Psikolog dari Perancis, ngembangin alat ukur intelegensi manusia yang mulai kepake sama orang-orang. Dari alat ukur ciptaan Binet ini, akhirnya berkembang deh alat-alat ukur IQ sampe yang kita kenal dan pake sekarang. Sementara, EQ adalah kemampuan seseorang dalam memahami, mengendalikan, mengevaluasi, mengekspresikan emosi.Kecerdasan emosional ini juga berpusat pada kemampuan, seperti mengidentifikasi emosi, mengevaluasi perasaan orang lain, mengontrol emosi sendiri, membayangkan perasaan orang lain, komunikasi sosial, dan berhubungan dengan orang lain.
Menurut pembagian IQ tdd :
70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 : Tingkat IQ superior
131 : atau lebihTingkat IQ sangat superior atau jenius
Penilaian intelegensia Question
Rumus = Mental age : Chronological age x100%
Catatan
MA ( mental age) usia rata2 dimana individu mencapainyanskor tertentu
CA ( Chronological ages ; jumlah tahun sejak lahir
Perbedaan IQ & EQ :
IQ dibawa sejak lahir, EQ bisa diajarkan
IQ pandai angka, EQ pandai mengelola emosi
IQ sukses secara individu, EQ bisa memimpin tim
EMOTIONAL QUESTION
Emotional Question berperan sangat penting dalam proses menghadapi kehidupan sosial yang harus berinteraksi dengan orang lain. Tak adanya EQ, Anda tidak akan bisa menjalankan hidup sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.Manusia memiliki beberapa kecerdasan di dalam dirinya. Kecerdasan intelektual atau IQ selama ini sering dijadikan tolak ukur kesuksesan seseorang khususnya dalam karir. Kecerdasan lain yaitu SQ atau kecerdasan spiritual juga tidak kalah pentingnya. Selain kecerdasan tadi ada hal lain yang tak kalah penting yaitu kecerdasan emosional atau EQ. Penelitian menjelaskan bahwa EQ berkontribusi 2 kali lebih penting dalam mempengaruhi kesuksesan dibandingkan IQ.
Ada 5 alasan EQ yang harus kita ketahui :
1. Self Awareness: Mampu mengenali emosi, kemampuan, kekuatan, kelemahan dan batasan diri. Seseorang yang memiliki kesadaran pada diri sendiri dapat mudah untuk mendengar, menerima, dan menjalankan kritik dari orang lain.
2. Self Regulation: Mampu mengontrol emosi dan tindakan dengan baik sehingga jauh dari tindakan impulsif yang merugikan. Seseorang dengan self regulation yang tinggi, akan tahu kapan harus mengeluarkan emosinya.
3. Motivation: Seseorang yang cerdas secara emosional adalah orang yang dapat memotivasi dirinya sendiri. Motivasi dalam melakukan sesuatu akan datang pada sendirinya.
4. -Empathy: Empati membuat seseorang memahami dan menumbuhkan koneksi dengan orang lain secara emosional. Anda juga akan peduli dan tulus dalam berhubungan dengan siapapun.
5. Social Skill: Skill bernegosiasi tentu sangat penting dalam dunia pekerjaan. Dengan memiliki social skill tinggi, Anda dapat memiliki kemampuan berkomunikasi dan membangun relasi dengan baik.
Dengan menguasai soft skill di atas, Anda akan memiliki hubungan yang menyenangkan di dunia pekerjaan. Berikut adalah manfaat-manfaat yang dapat Anda dapatkan dengan memiliki EQ yang tinggi:
1. Komunikasi yang efektif
2. Mengatasi tekanan pekerjaan dengan baik
3. Mampu menerima masukan
Memiliki kemampuan IQ ataupun EQ yang tinggi saja tidak cukup dalam mencapai kesuksesan hidup. Oleh sebab itu, kedua hal tersebut haruslah imbang.
1. Melakukan kegiatan yang mengasah ingatan
2. Melakukan kegiatan visuospasial
3. Melakukan pelatihan relasional
4. Bermain instrumen musik
5. Mempelajari bahasa baru
Kamu merasa memiliki kemampuan EQ yang rendah, berikut hal yang bisa dilakukan dalam meningkatkannya:
1. Berlatih mengelola emosi diri sendiri
2. Berlatih memahami orang lain
3. Berlatih mengembangkan keterampilan sosial
Meski kecerdasan IQ dan EQ berbeda, namun keduanya merupakan hal yang penting dalam mencapai kesuksesan dalam hidup. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk senantiasa mengasah kedua kemampuan tersebut.Oleh sebab itu seseorang memiliki IQ tinggi harus diimbangi dengan EQ yang bagus kedunya harus berjalan seimbang dan selaras.
Demikianlah penjelasan singkat dan faedah bag kita semuanya.
RobertoNews1603 《1.10.22(08.00)》
• Praktisi Dokter dan Penulis Ilmu Kesehatan