Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Pak andreas sakit perut perut kembung dan mual muntah,perut keras bagaikan papan dan tak berapa lama meni ggal kata dokter karena sakit Kanker Pankreas lain hal dengan mbok Tina yang bb turun drastis, gatal dan pucat serta selaku gula darah ti ggi,faeces warna kekuni gan , tak ada bafsu makan divonis sakit kanker
Pankreas stadiun dini, sedang dalam proses pengobatan, penyakit ini karena sedang dijumpai tapi srlalu diabaikan orang.
Kanker pankreas adalah kanker yang tumbuh di jaringan pankreas. Kanker pankreas dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 55 tahun.Pankreas memiliki sejumlah fungsi penting bagi tubuh, antara lain memproduksi hormon glukagon dan insulin yang bertugas untuk menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh. Pankreas juga menghasilkan enzim yang membantu tubuh untuk mencerna nutrisi di dalam makanan. Kanker pankreas terjadi ketika sel-sel di pankreas tumbuh dengan tidak normal dan tidak terkendali. Stadium awal dari kanker ini sering kali tidak bergejala. Biasanya, gejala baru muncul ketika kanker telah menyebar ke organ tubuh yang lain.
PATOGENESIA
Kanker pankreas adalah sel kanker yang tumbuh pada jaringan pankreas. Jenis kanker ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering menyerang orang yang berusia 55 tahun atau lebih.Pankreas sendiri memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, seperti memproduksi hormon glukagon dan insulin untuk menjaga kestabilan kadar gula darah pada tubuh. Selain itu, organ satu ini juga menghasilkan enzim yang berfungsi membantu tubuh untuk mencerna nutrisi pada makanan.
Pankreas adalah kelenjar yang terletak di bagian rongga perut (abdomen), tepatnya di belakang lambung. Pankreas berfungsi memproduksi cairan pencernaan (sel pankreas eksokrin) dan insulin, serta hormon lain untuk mengatur gula darah (sel pankreas endokrin). Kanker pankreas terjadi ketika ada pertumbuhan jaringan tidak normal dalam pankreas yang membentuk tumor pankreas. Tumor pankreas ini dapat bersifat jinak (nonkanker) atau ganas (kanker). Tumor pankreas yang jinak biasanya tidak terlalu membahayakan. Sedangkan tumor pankreas yang bersifat kanker tergolong membahayakan karena dapat berkembang dan merusak jaringan di sekitarnya, bahkan kanker pankreas dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
JENIS KANKER PANKREAS :
1. Pancreatic Adenocarcinoma
Jenis kanker pankreas ini tumbuh dari sel eksokrin, sel yang berfungsi memproduksi enzim pankreas. dokter menduga, sebanyak 95 persen dari seluruh kasus yang ditemui adalah jenis pancreatic adenocarcinoma.
2. Pancreatic Neuroendocrine Tumors (NETs)
Jenis kanker ini tumbuh di sel endokrin, sel yang berfungsi memproduksi hormon dan mengatur belum diketahui secara pastinya. Meski demikian, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker satu ini, yaitu:
FAKTOR RESIKO:
1. Berusia 55 tahun atau lebih.
2. Mengidap obesitas.
3. Memiliki golongan darah A, B, dan AB.
4. Mengidap diabetes, periodontitis, gingivitis, dan pankreatitis kronis.
5. Mengidap hepatitis C, sirosis hati, batu empedu, dan infeksi bakteri Helicobacter pylori.
6. Terdapat riwayat kelainan genetik yang bisa meningkatkan risiko mengidap kanker, seperti kanker payudara atau ovarium pada keluarga, riwayat pankreatitis, atau neurofibromatosis tipe 1.
7. Mengonsumsi daging merah berlebihan.
8. Kebiasaan buruk merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
GEJALA KANKER:
1. Hilang nafsu makan.
2. Penurunan berat badan tanpa sebab.
3. Gatal pada kulit.
4. Perut kembung.
5. Mual dan muntah.
6. Sembelit.
7. Diare.
8. Feses berwarna pucat.
9. Urine berwarna gelap.
10. Tubuh yang mudah lelah.
11. Kulit maupun bagian putih mata atau sklera tampak menguning.
12. Terjadi penggumpalan darah.
13. Mengalami sakit perut yang menjalar hingga ke punggung.
14. Demam dan menggigil.
DIAGNOSA PENUNJANG
1. 5es darah guna mendeteksi kadar protein CA19-9 dan mengukur kadar hormon insulin, glukagon, serta somatostatin yang berkaitan dengan sel kanker pankreas.
2. Pemindaian dengan CT scan, PET scan, atau MRI, guna mengetahui kondisi pankreas dan organ lain di dalam tubuh.
3. Endoscopic ultrasound (EUS), guna mengetahui kondisi pankreas dari dalam perut melalui endoskopi dan USG.Pemeriksaan Endoscopic retrograde cholangiopancreatography atau ERCP, yaitu jenis pemeriksaan endoskopi yang dibantu dengan Rontgen guna mengetahui kondisi saluran empedu dan pankreas.
4. Octreotide scan atau octreoscan guna mendeteksi kanker pankreas yang berasal dari sel endokrin.
5. Pengambilan sampel dari jaringan atau biopsi yang dicurigai sebagai kanker pankreas untuk diteliti lebih lanjut menggunakan mikroskop.
PENGOBATAN KANKER PANKREAS
Pengobatan kanker pankreas disesuaikan dengan stadium, bagian pankreas yang terinfeksi kanker, dan kondisi kesehatan pengidap secara menyeluruh. Tujuan pengobatan adalah menyingkirkan sel kanker sehingga tidak menyebar ke organ tubuh lainnya. Beberapa metode pengobatan yang digunakan untuk mengatasi kanker pankreas adalah:
1. Kemoterapi
2. Radioterapi
3. Operasi
A. Pankreatektomi distal, yaitu tindakan operasi untuk mengangkat bagian kiri pankreas dan limpa apabila memang diperlukan.
B. Pankreatektomi total, yaitu prosedur bedah yang dilakukan untuk mengangkat seluruh organ pankreas.
4. OBAT-OBATAN
A. Pemberian analgesik opioid untuk membantu meredakan nyeri.
B. Pemberian antidepresan yang disertai dengan konseling untuk meredakan depresi.
5. Operasi bypass dan pemasangan stent pada saluran empedu. Tindakan ini dilakukan untuk meredakan gejala penyakit kuning, gatal-gatal, dan penurunan nafsu makan.
KOMPLIKASI:
1. Penurunan berat badan. Kondisi ini bisa terjadi karena organ pankreas tidak menghasilkan enzim pencernaan dalam jumlah cukup atau sel kanker menekan lambung, sehingga membuat pengidap mengalami kesulitan makan.
2. Penyakit kuning yang terjadi karena kanker menyumbat saluran empedu.
3. Nyeri perut karena sel kanker di pankreas terus bertumbuh dan menekan saraf di bagian perut.
4. Obstruksi atau penyumbatan pada usus yang terjadi karena kanker pankreas menekan usus dua belas jari, sehingga makanan yang telah dicerna di lambung tidak bisa turun ke usus.
TATA CARA PENCEGAHAN
1. Tidak merokok.
2. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
3. Menerapkan pola makanan dengan gizi seimbang.
4. Menjaga berat badan tetap ideal
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila mengalami gejala di atas, terlebih apabila kamu termasuk dalam kategori orang yang lebih berisiko. Beritahukan pada dokter tentang riwayat kesehatan diri dan keluarga, sehingga kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Sekilas 8nfo. Semoga bermanfaat.
RobertoNews 1604 《15.10.22(07.45)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan