Apa Itu Legionellosis ?

  • Whatsapp

Oleh :
DR. dr. Robert Arjuna FEAS*
Saya terkejut mendapat surat edaran Dinkes Surabaya bernomor 443.33/3147/436.7.2/2022,tertanggal 20 september 2022 tentang Kewaspadaan terhadap penyakit Legionellosis di kota surabaya. Kemnkes telah memperingatkan risiko penyakit legionellosis di Indonesia. Apalagi di tengah pandemi covid yang masih terjadi.jadi apa itu Legionellosis ? berapa bahaya penyakit ini,mari kita bahas bersama ! !

SEJARAH
Tahun 2017 terjadi wabah penyakit dari menara pendingin Disneyland, di California, Amerika Serikat. Penyakit yang disebut sebagai legionnaires ini menjangkit 22 orang.Penyakit ini secara menghebohkan pertama kali terjadi pada tahun 1976, dimana penyakit ini menyerang prajurit veteran AS yang sedang mengadakan pertemuan di sebuah gedung hotel di kota Philadelphia. Lebih dari 200 orang terkena penyakit ini dan 34 orang di antaranya akhirnya meninggal dunia. Pada tahun 1977, bakteri penyebab penyakit legionnaires berhasil diidentifikasi, dan diberi nama legionel Kewaspadaan terhadap penyakit ini diakibatkan adanya kasus pneumonia di Argentina yang belum diketahui juga penyebabnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan dari MOH Argentina ada 9 kasus pneumonia misterius. Laporan tersebut disampaikan
pada 30 Agustus 2022. Kemudian per 3 September 2022, total ada 11 kasus dengan 4 kematian komorbid. Penyakit legionellosis pertama kali terjadi di Philadelpia Amerika Serikat pada 1976 dengan jumlah kasus 182 dengan korban meninggal sebanyak 29 orang. Sedangkan di Indonesia kasus serupa terjadi di Bali pada 1996 dan Tangerang pada 1999. Menurut Kemenkes, penyakit legionellosis dapat menyerang segala usia, terutama untuk kelompok berisiko tinggi, seperti orang dengan lanjut usia dan memiliki komorbid.

PENYAKIT LEGIONELLOSIS
Legionellosis adalah istilah umum untuk penyakit Legionnaires dan Pontiac Fever. Legionnaires ditandai dengan pneumonia dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini timbul akibat pemakaian sistem pendingin sentral, alat pelembab ruangan, sistim air panas dan shower, kolam spa, whirpool, alat bantu pernafasan, pekerja pembersih cooling tower yang terkontaminasi dengan legionella spp, terutama pada alat yang telah lama tidak terpakai. Penyakit ini merupakan kejadian yang luar biasa di hotel, tempat-tempat umum (hotel, kapal, kantor dan rumah sakit), bahkan walaupun jarang dapat terjadi di rumah. Oleh sebab itu harus diwaspadai. Artikel ini mengulaskan penyakit ini berdasarkan bahan pustaka aspek-aspek penting yang meliputi latar belakang, penyebab, penularan, masa inkubasi, gejala klinik, diagnosis, pengobatan, pencegahan.

Penyakit legionnaires adalah penyakit seperti pneumonia dalam tingkat yang lebih parah. Penderita legionnaires akan mengalami peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri legionella. Bakteri legionella masuk ke dalam paru-paru bersama udara yang ikut terhirup ketika bernapas melalui hidung atau mulut.Sampai saat ini belum ada kasus penyakit legionnaires yang disebabkan adanya kontak fisik antar manusia (penderita dengan non-penderita).Bakteri legionella juga menyebabkan demam pontiac, penyakit yang mirip dengan flu. Demam pontiac tidak berbahaya dan umumnya akan hilang dengan sendirinya, namun berbeda dengan penyakit legionnaires. Bila tidak ditangani, penyakit legionnaires dapat berakibat fatal. Berdasarkan data WHO, Legionellosis bervariasi bisa menyebabkan beragam tingkat keparahan. Mulai dari demam ringan hingga bentuk pneumonia yang serius dan terkadang fatal.

GEJALA UMUM
1. Pusing
2. Nyeri otot
3. Tubuh menggigil
4. Demam tinggi, hingga 40 derajat celcius
5. Batuk berdahak dan terkadang disertai darah
6. Nafas menjadi pendek
7. Nyeri hebat pada dada
8. Mual, muntah, dan diare,
9. Perubahan kondisi mental

PATOGENESIS
Penyakit legionnaires biasanya menyerang paru-paru, namun terkadang penyakit ini dapat menyebabkan infeksi pada bagian tubuh lainnya, seperti jantung.Legionellosis adalah istilah umum yang menggambarkan bentuk infeksi pneumonik dan non-pneumonik dengan Legionella.Bentuk non-pneumonia (penyakit Pontiac) adalah penyakit seperti influenza akut yang sembuh sendiri biasanya berlangsung 2-5 hari.Masa inkubasi adalah dari beberapa dan hingga 48 jam. Gejala utamanya adalah demam, menggigil, sakit kepala, malaise dan nyeri otot (mialgia). Tidak ada kematian yang terkait dengan jenis infeksi ini.Penyakit Legionnaires, yang sebabkan pneumonia, memiliki masa inkubasi 2 sampai 10 hari (tetapi sampai 16 hari telah dicatat dalam beberapa wabah). Awalnya, gejalanya adalah demam, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, malaise dan lesu. Beberapa pasien mungkin juga mengalami nyeri otot, diare, dan kebingungan.

Biasanya juga ada batuk ringan awal, tetapi sebanyak 50% pasien dapat berdahak. Dahak berlumuran darah atau hemoptisis terjadi pada sekitar sepertiga pasien. Tingkat keparahan penyakit berkisar dari batuk ringan hingga pneumonia yang cepat fatal. Kematian terjadi melalui pneumonia progresif dengan gagal napas dan/atau syok dan kegagalan multi-organ.Penyakit Legionnaire yang tidak diobati biasanya memburuk selama minggu pertama. Sama dengan faktor risiko lain yang menyebabkan pneumonia berat, komplikasi legionellosis yang paling sering adalah gagal napas, syok, dan gagal ginjal akut dan multi-organ. Pemulihan membutuhkan pengobatan antibiotik, dan biasanya selesai, setelah beberapa minggu atau bulan. Dalam kasus yang jarang terjadi, pneumonia progresif yang parah atau pengobatan yang tidak efektif untuk pneumonia dapat menyebabkan gejala sisa otak.

Tingkat kematian akibat penyakit Legionnaire tergantung pada tingkat keparahan penyakit, kesesuaian pengobatan anti-mikroba awal, pengaturan di mana Legionella diperoleh, dan faktor host (misalnya, penyakit ini biasanya lebih serius pada pasien dengan imunosupresi). Tingkat kematian mungkin setinggi 40-80% pada pasien imunosupresi yang tidak diobati dan dapat dikurangi menjadi 5-30% melalui manajemen kasus yang tepat dan tergantung pada tingkat keparahan tanda dan gejala klinis. Secara keseluruhan angka kematian biasanya dalam kisaran 5-10%.

Biasanya infeksi bakteri legionella terjadi di:
1. Kolam renang
2. Gedung dengan pendingan ruangan
3. Kolam air panas atau whirpools
4. Air mancur buatan
5. Tanah: Beberapa kasus penyakit legionnaires terjadi setelah penderita bekerja di ladang dan memiliki kontak dengan tanah yang terkontaminasi bakteri legionella.
6. Air yang terkontaminasi masuk ke dalam paru-paru sebagai hasil dari tersedak

PENYEBAB
Penyebab penyakit yang paling umum adalah spesies air tawar L. pneumophila, yang ditemukan di lingkungan perairan alami di seluruh dunia. Namun, sistem air buatan yang menyediakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan penyebaran Legionella merupakan sumber penyakit yang paling mungkin.

Bakteri hidup dan tumbuh di sistem air pada suhu 20 sampai 50 derajat Celcius (optimal 35 derajat Celcius). Legionella dapat bertahan hidup dan tumbuh sebagai parasit dalam protozoa yang hidup bebas dan dalam biofilm yang berkembang dalam sistem air. Mereka dapat menyebabkan infeksi dengan menginfeksi sel manusia menggunakan mekanisme yang mirip dengan yang digunakan untuk menginfeksi protozoa.

PENULARAN MELALUI
1. Menghirup aerosol yang terkontaminasi dari air yang terkontaminasi.
2. Sumber aerosol yang telah dikaitkan dengan penularan Legionella termasuk menara pendingin AC, sistem air panas dan dingin, pelembab udara, dan spa pusaran air.

FAKTOR RESIKO PENYAKIT LEGIONELLOSIS
1. Merokok. Kebiasaan merokok merusak paru-paru dan membuat Anda semakin rentan terhadap segala jenis infeksi paru-paru.
2. Daya tahan tubuh lemah. Kondisi sistem imun tubuh yang lemah seperti akibat dari berbagai penyakit, tindakan medis, dan lingkungan.
3. Anda berusia 50 tahun atau lebih.
4. Memiliki penyakit paru-paru kronis, seperti emfisema dan beberapa kondisi lainnya seperti diabetes, kanker, dan masalah ginjal.

Infeksi juga dapat terjadi melalui aspirasi air atau es yang terkontaminasi, terutama pada pasien rumah sakit yang rentan, dan oleh paparan bayi selama water birth. Sampai saat ini, belum ada laporan penularan langsung dari manusia ke manusia.

PENCEGAHAN
1. Pemeliharaan rutin, pembersihan dan disinfeksi menara pendingin bersama-sama dengan penambahan biosida yang sering atau terus-menerus;
2. Pemasangan drift eliminator untuk mengurangi penyebaran aerosol dari menara pendingin;
3. Mempertahankan tingkat biosida yang memadai seperti klorin di kolam spa bersama dengan saluran pembuangan lengkap dan
4. Pembersihan seluruh sistem setidaknya setiap minggu;
5. Menjaga sistem air panas dan dingin tetap bersih dan menjaga air panas di atas 50 °C (yang membutuhkan air yang keluar dari unit pemanas berada pada atau di atas 60 °C) dan air dingin di bawah 25 °C dan idealnya di bawah 20 °C
6. Mengurangi stagnasi dengan menyiram keran yang tidak digunakan di gedung setiap minggu.
Demikian sekilas 8nfo mengenai penyskit Legionellosis yang wajib diketahui, semoga bermanfaat guna.
RobertoNews 1601 《29.9.22(08.00)》
• Praktisi Dokter dan Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait