Apa Peranan Ventilator Dalam Dunia Medis

  • Whatsapp

Oleh:
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Saya sempat terkejut waktu membesuk di ICU sebuah rumah aakit swasta Surabaya mrlihat temanku karena kena Covid 19 hidung dipasang alat pernafasan Ventilator dalam memantau
Pernafasan setiap waktu dan sebelah ranjang ada Pak Ferry 59 th juga pasang ventilator untuk bantu pernafasan karena sakit Jantung Kroner dan disamping ranjang kiri kelihatan ibu Samin yang sakit post stroke karena Hipertensi dan Diabetes. Kalau saya lihat di ICU rata rata pasien terpasang satu alat ventiltor dari 6 padien ysng dirawat, saya berpikir seberapa pentingkan
Ventilator itu, mari kita bahas….?

“Pasien dengan masalah pernapasan bisa bernapas secara normal melalui alat bernama ventilator. ventilator mengatur proses menghirup dan menghembuskan napas pasien, yang dilakukan dengan memompa oksigen dan menyalurkan ke paru-paru. Lantas, kondisi apa yang membuat pasien membutuhkan ventilator?”

DEFINISI ALAT VENTILATOR
Ventilator adalah sebuah mesin yang digunakan untuk membantu atau menunjang pernapasan seseorang. Ventilator atau alat bantu pernapasan ini umum digunakan pada pasien yang tidak dapat bernapas sendiri karena tengah sakit parah atau usai mengalami cedera.Kalau pasien pasang ventilator apakah tanda itu sedang bahaya ?

Ventilator adalah alat yang digunakan untuk menunjang proses pernapasan pasien dengan kondisi kesehatan tertentu. Pada beberapa penyakit, pasien memiliki keluhan tidak mampu bernapas sendiri. Tujuan penggunaan ventilator sendiri adalah mencukupi kebutuhan oksigen pasien, agar mereka dapat bernapas selayaknya orang sehat lainnya.

Ventilator digunakan sebagai alat pengganti fungsi pompa dada yang mengalami kelelahan atau kegagalan. Ventilator diaplikasikan guna mendukung fungsi ventilasi dan memperbaiki oksigenasi melalui penggunaan gas dengan konten tinggi oksigen dan tekanan positif.
Ventilator terutama digunakan dalam pengobatan perawatan intensif, perawatan di rumah, dan pengobatan darurat (sebagai unit mandiri) dan dalam anestesiologi (sebagai komponen mesin anestesi).Apabila otak, jantung, hati, ginjal, dan organ lainnya tidak mendapatkan cukup oksigen, mereka tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk itulah ventilator diciptakan guna membantu mendapatkan oksigen yang dibutuhkan agar organ tetap berfungsi.

Beberapa golongan penyakit yang membutuhkan ventilator, seperti pengidap gangguan paru-paru berat, gangguan sistem saraf yang menyebabkan kelemahan otot pernapasan, gangguan pada jantung, gangguan keseimbangan asam basa, serta cedera berat. Beberapa kondisi yang termasuk golongan penyakit tersebut, di antaranya:

1. Gagal Napas seperti :
Sesak napas, yang berujung pada sulit berbicara.Napas cepat Peningkatan detak jantung.Batuk-batuk.Mengi.Lemas.Kulit pucat dan berkeringat.Gelisah dan kebingungan.Kebiruan pada jari-jari tangan atau bibir. Pingsan.

2. ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
ARDS merupakan masalah pernapasan berat yang dipicu oleh penumpukan cairan di kantung udara kecil dalam paru-paru atau alveoli. Seperti :Napas pendek dan cepat.Sesak napas.
Tekanan darah rendah.Tubuh sangat lelah.Keringat berlebih.Bibir atau kuku kebiruan.Nyeri dada.Peningkatan detak jantung.Batuk-batuk.Demam.Sakit kepala.Merasa kebingungan

3. Pneumonia
Pneumonia atau paru-paru basah adalah infeksi yang memicu peradangan pada alveoli di salah satu atau kedua paru-paru sekaligus. Peradangan tersebut memicu penumpukan cairan atau nanah, sehingga pengidapnya sulit bernapas. Seperti Batuk.Demam.Sesak napas. Menggigil.Kelelahan.

4. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.seperti: Batuk berdahak terus-menerus.Napas tersengal-sengal.Penurunan berat badan.Nyeri dada.Mengi.Pembengkakan di tungkai dan kaki.Lemas.

5. Gagal Jantung
Heart failure atau gagal jantung membuat jantung tidak dapat mengalirkan cukup darah ke seluruh tubuh. Pemicunya sendiri adalah penyakit anemia, hipertensi, dan penyakit jantung.
seperti :Sesak napas.Cepat merasa lelah.Pembengkakan pada tungkai.Batuk yang memburuk pada malam hari.Berat badan naik atau turun drastis.Cemas.Gelisah.Penurunan nafsu makan.
Perut kembung.

Selain beberapa penyakit tersebut, serangan jantung, henti jantung, keracunan karbon dioksida, asidosis, dan alkalosis menjadi penyakit yang membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas. Seseorang yang sedang dalam pengaruh bius total, sehingga kehilangan kemampuan bernapas juga membutuhkan ventilator.

JENIS JENIS VENTILATOR:
1. ventilator masker wajah,
2. ventilator mekanik,
3. Kantong resusitasi manual
4. ventilator trakeostomi.

Ventilator masker wajah bersifat noninvasif, sedangkan ventilator mekanis dan trakeostomi bersifat invasif dan bekerja melalui tabung yang dimasukkan dokter melalui lubang di leher yang mengarah ke trakea, atau tenggorokan.

KESIMPULAN INDIKASI MEMAKAI VENTILATOR
1. Gangguan paru-paru berat, seperti gagal napas, ARDS (acure respiratory distress syndrome), asma berat, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis, dan pembengkakan paru (edema paru)
2. Gangguan sistem saraf yang menyebabkan kelemahan otot pernapasan, koma, atau stroke
3. Gangguan pada jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, atau henti jantung
4. Keracunan karbon dioksida
5. COVID-19 dengan gejala berat
6. Gangguan keseimbangan asam basa, yaitu asidosis dan alkalosis
7. Cedera berat, misalnya luka bakar luas dan cedera kepala berat
8. Syok
9. Dalam pengaruh pembiusan total, sehingga kehilangan kemampuan bernapas, misalnya pada pasien yang menjalani operasi

Berikut penjelasan mengenai setiap jenis ventilator tersebut;

1. Ventilator masker wajah
Ventilator masker wajah adalah metode non-invasif untuk mendukung pernapasan dan kadar oksigen seseorang. Untuk menggunakannya, pasien memakai masker yang pas di hidung dan mulut saat udara berhembus ke saluran udara dan paru-paru mereka.Perangkat continuous positive airway pressure (CPAP) dan bi-level positive airway pressure (BiPAP) juga beroperasi melalui masker wajah. Ventilator jenis ini sering digunakan untuk kondisi kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronik.

2. Ventilator mekanik
Ventilator mekanik adalah mesin yang mengambil alih proses pernapasan sepenuhnya. Dokter menggunakan ini ketika pasien tidak dapat bernapas sendiri. Ventilator mekanis bekerja melalui tabung di tenggorokan, memompa udara ke paru-paru dan mengangkut karbon dioksida.

3. Kantong resusitasi manual
Kantong resusitasi manual adalah peralatan untuk mengontrol aliran udara ventilator dengan tangan atau secara manual. Perangkat ini terdiri dari kantong kosong yang nantinya dapat diremas pasien sendiri untuk memompa udara ke paru-paru. Suster dapat memasang salah satu perangkat ini ke ventilator masker wajah, atau, jika diintubasi, dokter dapat memasangkannya ke tabung di tenggorokan.Ventilator jenis ini dapat berguna sebagai solusi sementara jika pasien yang menggunakan ventilator mekanis perlu berhenti menggunakannya. Misalnya, jika terjadi pemadaman listrik, mereka dapat menggunakan kantong resusitasi manual sambil menunggu listrik menyala kembali.

4. Ventilator trakeostomi
Pasien yang telah menjalani trakeostomi akan membutuhkan ventilator. Trakeostomi adalah prosedur di mana dokter membuat lubang di tenggorokan dan memasukkan tabung, yang memungkinkan udara mengalir masuk dan keluar. Hal ini memungkinkan pasien untuk bernapas tanpa menggunakan hidung atau mulut.Pasien yang telah menjalani trakeostomi juga dapat menerima dukungan ventilator melalui lubang ini. Alih-alih memasukkan ventilator melalui mulut, dokter memasukkannya langsung ke tenggorokan.Pasien mungkin memerlukan trakeostomi jika mereka membutuhkan ventilasi mekanis untuk jangka waktu yang lama dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk rehabilitasi.

EFEK SAMPING VENTILATOR
1. Luka pada mulut dan tenggorokan akibat tindakan intubasi
2. Infeksi paru-paru, biasanya akibat masuknya kuman melalui selang pernapasan yang terpasang di tenggorokan
3. Cedera paru-paru dan kebocoran udara ke rongga di luar paru-paru (pneumothorax)
4. Kehilangan kemampuan untuk batuk dan menelan, sehingga dahak atau lendir pada saluran napas bisa menumpuk dan mengganggu masuknya udara
5. Keracunan oksigen
6. Luka decubitus dan tromboembolisme

Demikian sekilas pengetahuan tentang alat ventilator bagi kesehatan kita. Semoga bermanfaat guna dan terimakasih
RobertoNews 1675 《22.5.23 (10.33)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait