Apa Yang Harus Kita Perhatikan Untuk Dimentia

  • Whatsapp

Oleh :
DR. dr. Robert Arjuna FEAS
Pak Udin 75th kesehatan masih bagus tapi suka pelupa ( dementia) apa yang dipegang dan diletakkan selalu lupa pada
tempatnya,uang dipegang taroh di msja lupa dimana dan selalu bertanya begitu pula koran baru dipegang tangan lupa dia taroh dimana sampai mencari seluruh rumah pada hal di jok mobil, belum lagi pak Amat umur 82 tahun bicara ter bata bata tak jelas kalau sendirian keluar rumah pasti tak bisa pulang, saai diantar orang pulang rumah, seminggu lalu hilanb kemana sampai lapor polisi masuk koran pemberitahuan.
Dementia sering disalahartikan sebagai penyakit pikun. Namun sebenarnya, demensia bukanlah penyakit melainkan gejala suatu penyakit. Gangguan ini ditandai dengan penurunan daya ingat atau kondisi di mana seseorang kesulitan untuk mengingat sesuatu dari memorinya.Meskipun hilangnya daya ingat sering terjadi pada orang yang pikun karena demensia, berkurangnya daya ingat tidak berarti membuat sesorang pasti menderita demensia. Berkurangnya daya ingat pada tingkat tertentu bisa jadi merupakan proses penuaan yang normal.

PENYEBAB DIMENTIA:
1. Kerusakan pada sel- sel saraf di otak
2. Berkurangnya aliran darah di dalam pembuluh darah otak.
3. stroke,
4. Infeksi katup jantung,
5. kondisi lain pada pembuluh darah( hipertensi dan stroke)

GEJALA DIMENTIA :
1. Mudah lupa.
2. Sulit mempelajari hal baru.
3. Sulit konsentrasi.
4. Sulit mengingat waktu dan tempat.
5. Suasana hati tidak menentu.
6. Sering kehilangan benda akibat lupa tempat meletakkannya.
7. Sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara.
8. Apatis atau tidak perduli terhadap lingkungan sekitar.
9. Sering mengulang aktivitas yang sama tanpa disadari.
10. Sulit melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari.
11. Perubahan Fungsi Nalar
12. Perubahan Psikologis

Demensia adalah menurunnya kemampuan otak untuk melakukan fungsi dasar, seperti berpikir, mengingat, berbicara, dan membuat keputusan. Penderita demensia biasanya akan kesulitan untuk mengurus dirinya sendiri, sulit berkomunikasi dengan orang di sekitarnya, dan sulit memahami apa yang dilihatnya. Beberapa penderita demensia juga mengalami perubahan perilaku dan kesulitan untuk fokus
Anda macam-macam demensia yang dibagi berdasarkan penyebab kerusakan sel saraf, yaitu:
1. Demensia pada penyakit Alzheimer
2. Demensia vaskular
3. Demensia dengan Lewy body
4. Demensia frontotemporal
5. Demensia campuran

PENUNJANG DIAGNOSA :
1. Pemeriksaan saraf : Pemeriksaan saraf dilakukan untuk menilai kekuatan otot serta melihat refleks tubuh.
2. Pemeriksaan mental :Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan metode mini-mental state examination (MMSE), yaitu serangkaian pertanyaan yang akan diberikan nilai oleh dokter untuk mengukur seberapa besar gangguan kognitif yang dialami.
3. Tes fungsi luhur Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir seseorang, misalnya dengan meminta pasien berhitung mundur dari angka 100 atau menggambar jarum jam untuk menunjukan waktu tertentu.
4. Pencitraan otak dengan CT scan, MRI, atau PET scan.
5. Pemeriksaan listrik otak dengan EEG.
6. Pemeriksaan darah.

Beberapa gejala demensia dan masalah perilaku pada awalnya dapat diterapi dengan pendekatan non obat, seperti:
1. Modifikasi lingkungan
2. Modifikasi respon penderita
3. Modifikasi tugas

GEJALA TAHAPAN DIMENTIA
TAHAP 1 : kemampuan fungsi otak penderita masih dalam tahap normal, sehingga belum ada gejala yang terlihat.

TAHAP 2 : penderita menjadi sulit melakukan beragam kegiatan dalam satu waktu, sulit membuat keputusan atau memecahkan masalah, mudah lupa akan kegiatan yang belum lama dilakukan, dan kesulitan memilih kata-kata yang tepat.

TAHAP 3 : mulai terjadi gangguan mental organik. Penderita dapat tersesat saat melewati jalan yang biasa dilalui, kesulitan mempelajari hal baru, suasana hati tampak datar dan kurang bersemangat, serta terjadi perubahan kepribadian dan menurunnya kemampuan bersosialisasi.

TAHAP 4 , penderita mulai membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian dan mandi. Penderita juga mengalami perubahan pola tidur, kesulitan dalam membaca dan menulis, menjadi apatis, menarik diri dari lingkungan sosial, berhalusinasi, mudah marah, dan bersikap kasar.

TAHAP 5 :seseorang dapat dikatakan mengalami demensia berat. Demensia pada tahap ini menyebabkan penderita tidak dapat hidup mandiri. Penderita akan kehilangan kemampuan dasar, seperti berjalan atau duduk, tidak mengenali anggota keluarga, dan tidak mengerti bahasa.

PENGOBATAN :
1. suplemen vitamin E
2. Asam lemak omega-3
3. Ginkgo biloba.
Teknik- teknik lain juga bisa membantu menurunkan kegelisahan dan memberikan relaksasi. Misalnya dengan terapi musik, terapi menggunakan hewan peliharaan, aromaterapi, dan terapi pijatan.
PENCEGAHAN DIMENTIA :
1. Biasakan Agar Pikiran Tetap Aktif
2. Aktiflah Secara Fisik Maupun Sosial
3. Stop Merokok
4. Turunkan Tekanan Darah
5. Kejarlah Pendidikan
6. Pertahankan Diet Sehat
7. Nutrisi yang Tidak Tercukupi8.
8. Penurunan Higienitas
9. Kesulitan Minum Obat
10. Kemunduran Kesehatan Emosional11
11. Kesulitan dalam Berkomunikasi
12. Delusi dan Halusinasi13
13. Kesulitan Tidur
14. Masalah Keamanan Diri
KESIMPULAN :
Dementia atau demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.Jenis demensia yang paling sering terjadi adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular. Alzheimer adalah demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak. Sedangkan, demensia vaskular adalah jenis demensia akibat gangguan di pembuluh darah otak.
Setiap orang akan mengalami proses penuaan baik anda dan saya dan bisa mengalami proses dementia,okeh sebab itu sebekum kita memasuki fase ini maka diharapkan hidup sehat selalu happy makan bergizi dan rajin kontrol ke dokter. Semoga !
RobertoNews 1111 《4.11.21(20.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan .

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait