Oleh:
DR. Dr. Robert Arjuna
Suatu hari ibu Sulis dan bu Shinta asyik ngobrol tentang mata mereka, bu Sulis bilang mata kanan kena katarak harus dioperasi dan bu Shinta tak usah karena bu sulis melihat orang kabur dengan ada bayang2 dan objek berganda karena sudah menderita DM lama sejak usia muda, sedangkan bu Shinta karena mata tertubruk trauma pisik.
Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.
Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Katarak tidak dapat dihindari siapapun. Pasalnya, penyebab katarak yang utama adalah proses penuaan.katarak juga dapat terjadi pada bayi yang baru lahir, atau mereka yang belum tua. Katarak sendiri terdiri dari beberapa jenis yang berbeda.Katarak Senilis umumnya dapat terjadi sejak usia 40 tahun. Namun bila terdapat faktor lain, tidak menutup kemungkinan untuk terjadi katarak pada mereka yang umurnya lebih muda dari itu,Selain karena faktor trauma cidera terhadap mata dan “bawaan lahir”.
Mata manusia bekerja layaknya sebuah kamera.Kamera membutuhkan lensa untuk dapat membuat gambar sebuah objek jadi fokus. Namun jika lensa tersebut kotor maupun keruh, kamera tersebut tentu tidak dapat mengambil gambar yang bagus dan jernih.sama halnya dengan mata manusia. Lensa mata bekerja sama dengan kornea untuk memfokuskan cahaya hingga sampai ke retina (bagian mata paling belakang). Kemudian, retina mengirimkan sinyal gambar ke otak.Maka, ketika terdapat lapisan keruh atau katarak di dalam lensa, cahaya jadi tidak bisa menembus ke retina. Dan retina pun tidak dapat mengirim gambar ke otak.Inilah potret bagaimana katarak dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan. Katarak bahkan menjadi penyebab kebutaan yang utama (70-80%) di Indonesia, menurut hasil survey yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di tahun 2014-2016.
FAKTOR RESIKO KATARAK
1. Penuaan.
2. Riwayat trauma. Le
3. Infeksi saat kehamilan. ( rubella dll)
4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, seperti( obat kortikosteroid dan amiodaron, )
5. Pengidap penyakit tertentu. (Pengidap diabetes melitus, hipertensi, hipokalemia, dan dermatitis atopik, )
6. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
7. Paparan sinar matahari yang lama pada mata.
8. Paparan toksin atau racun.
9. Riwayat keluarga yang mengidap katarak.
10. Riwayat operasi pada mata.
Penyebab katarak yang paling umum adalah proses penuaan. Inilah mengapa mayoritas penderitanya adalah lansia. Walau begitu, ada juga beberapa kondisi lainnya yang dapat menyebabkan katarak pada lensa mata, seperti penyakit diabetes dan kebiasaan merokok.Katarak adalah suatu penyakit yang memengaruhi fungsi lensa mata. Kondisi ini dapat terjadi karena protein pada lensa mata membentuk gumpalan, sehingga lensa mata menjadi keruh dan sulit ditembus cahaya.Katarak dapat terbentuk pada salah satu mata saja atau bisa juga keduanya. Pada awal terbentuknya katarak, gejala yang muncul biasanya tidak begitu terasa. Namun, seiring berjalannya waktu, katarak dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur, bahkan hingga mengakibatkan kebutaan.
PENYEBAB UTAMA KATARAK
1. Proses penuaan
2. Diabetes
3. Kebiasaan merokok
4. Trauma fisik
5. Bawaan sejak lahir
6. Paparan sinar matahari langsung
MEKANISME TERBENTUK KATARAK
Tubuh kerap melakukan penggantian sel-sel lama dengan yang baru. Semakin bertambahnya usia, semakin menurun juga kecepatan kemampuan tubuh untuk mengganti sel.Semakin pelan penggantian sel, semakin menumpuk sel – sel lama di dalam lensa mata.Maka ketika protein-protein ini menumpuk, terbentuklah lapisan keruh dalam lensa mata, yang disebut katarak.Lapisan keruh ini menutup cahaya yang sampai ke bagian retina mata. Istilah katarak sendiri berasal dari Bahasa Latin, “cataracta”, yang artinya air terjun.
EFEK KATARAK :
1. Penglihatan kabur dan berkabut
2. Mata silau jika meihat cahaya yang terang
3. Sulit melihat jelas saat malam hari
4. Warna menjadi pudar dan tidak cerah
5. Ukuran kacamata sering berubah
6. Melihat objek menjadi ganda
7. Kesulitan saat menyetir
Jika terjadi gejala-gejala yang dijabarkan di atas hingga mengganggu aktivitas, atau bahkan mengalami nyeri yang hebat di mata, segera konsultasikan dengan dokter mata yang dipercaya.
JENIS-JENIS KATARAK
1. Katarak Senilis – Jenis katarak ini tidak dapat dihindari, muncul karena proses penuaan. katarak jenis ini terjadi pada semua orang tanpa terkecuali.
2. Katarak Sekunder – Jenis katarak ini dapat terjadi karena komplikasi dari penyakit lain, contohnya penyakit metabolic seperti diabetes mellitus dan penyakit lain di mata seperti uveitis.
3. Katarak Kongenital – Kondisi ini dapat disebut “bawaan lahir”. Artinya, bayi dapat terlahir dengan lensa mata yang keruh.biasanya penyebabnya dikaitkan dengan ibu yang terinfeksi campak dan rubella saat mengandung. Namun, dapat juga disebabkan oleh keturunan, infeksi, masalah metabolik, diabetes, reaksi obat, dan lainnya.
4. Katarak Traumatik – Katarak dapat juga timbul sebagai efek dari cidera langsung maupun tidak langsung di mata, baik dalam waktu dekat, maupun bertahun-tahun kemudian.
FAKTOR PEMICU KATARAK
1. Penggunaan obat-obatan jangka panjang (seringnya adalah kortikosteroid)
2. Pernah menjalani operasi mata
3. Penyakit metabolic seperti diabetes mellitus
4. Memiliki keluarga dengan riwayat katarak lebih muda
5. Pola makan yang tidak sehat dan kurang gizi
6. Berbagai penyakit mata lainnya
PENGOBATAN :
1. Obat tetes mata
2. Operasi katarak
Demikian ulasan artikel ini secara singkat dan padat untuk menambah wawasan kita tentang pengetahuan katarak mata , semoga membawa manfaat sesuai dengan kata ” mata adalah jendela hati manusia” semoga!
RobertoNews 1081《29.3.22(07.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis ilmu Kesehatan