beritalima.com | Ancaman di dunia maya atau cyber online semakin berkembang dan bermutasi. Meski ini terjadi dan mengancam secara nyata, banyak para pengguna internet tidak terlalu memperdulikan dan melindungi data-data mereka yang tersimpan secara online.
Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak yang menyadari, semakin banyak diperlukan penanganan untuk menjaga keamanan cyber. Nantinya diharapkan dengan meningkatkan keamanan data pengguna internet mampu mengatasi resiko yang mengancam data pengguna klien dan juga khususnya pebisnis online wajib tahu yang mengancam keamanan data.
Pebisnis online wajib mengetahui bahwa ancaman dari segi keamanan yang terjadi terutama untuk bisnis online, yaitu Malware dan serangan aplikasi yang paling sering digunakan oleh para kriminal cyber untuk mencuri data. Untuk bisnis online, modus operasi seperti ini, seringkali disisipkan ke dalam site bisnis online untuk mencuri data pelanggan.
Kasus Penyalahgunaan Data Pemilik Bisnis Online
Penyalahgunaan data pemilik bisnis online menjadi salah satu kasus yang sering terjadi, terlebih kita menyoroti di sepanjang tahun 2020, bermunculan kasus kebocoran data yang berujung penyalahgunaan data pemilik bisnis.
Kasus yang sering terjadi adalah para pelanggan menerima tagihan kartu kredit dari sebuah bank komersial yang tidak pernah diajukan sebelumnya. Biasanya tagihan tersebut untuk membayarkan sejumlah tagihan pembayaran pembelian di e-commerce dan otomatis mengatasnamakan e-commerce tertentu.
Data customer biasanya terlebih dulu sudah dicuri baik melalui e-commerce yang bersangkutan atau melalui bank. Hal seperti ini tentunya merugikan pelanggan dan masyarakat. Jika hal seperti ini terjadi, sebaiknya pertama-tama yang dilakukan adalah menghubungi lembaga keuangan terkait untuk melakukan konfirmasi.
Kurangnya kesadaran dalam melindungi data pribadi, mempermudah para penjahat cyber menyusup ke akun pemilik website ataupun para pebisnis online wajib tahu apabila ada yang menyalahgunakan informasi tersebut ke pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab.
Cara Mengetahui Pemilik Domain dengan WHOIS
Saat ini untuk mencari informasi pemilik sebuah website tidak sulit dan dengan cara yang sangat mudah. Untuk itu, dibutuhkan sebuah cara untuk mengetahui informasi pemilik domain yang tepat agar kita bisa benar-benar mengetahui siapa sebenarnya pemilik web terkait.
Jika mencarinya secara manual tentu akan memakan waktu yang lama. Pasalnya, ada banyak layanan data internet yang bisa menyediakan informasi secara detail tentang pemilik web sebenarnya. Salah satunya dengan cara mengetahui informasi pemilik domain dengan menggunakan WHOIS.
WHOIS adalah sebuah website yang menyediakan informasi tentang alamat, IP address, dan nama pemilik website. Situsnya mudah diakses dan tersedia 24/7. Informasi apapun yang diinginkan akan tersaji dengan detail.
Cara mengetahui pemilik domain dengan WHOIS, yaitu :
Pertama, buka situs WHOIS dengan mengakses melalui whois.com, setelah muncul main page, pengguna tinggal memilih menu searching yang ada di halaman WHOIS. Lalu, masukkan nama domain serta IP Address dari situs yang ingin dicari.
Selanjutnya, tunggu beberapa saat, maka hasilnya akan segera muncul dan akan didapatkan informasi tentang data situs secara real time. Satu hal yang pasti, informasi dan data yang tersedia di WHOIS update setiap saat, sehingga info yang didapatkan selalu paling aktual.
Selain memberikan informasi terkait pemilik domain, who is juga bisa memberikan perlindungan terhadap website terutama untuk para pebisnis online agar lebih aman. Sebab, website yang tidak terproteksi akan mudah dibobol dan sulit untuk mendapatkan pamor kepercayaan oleh para pengguna.
Tertarik Menggunakan WHOIS Protection?
Melalui WHOIS Protection, yang merupakan layanan proteksi web yang tersedia secara online dan layanan proteksi website terbaik. Pebisnis wajib tahu tentang jika WHOIS protection berguna untuk melindungi rincian informasi yang terdapat dalam website. Tunggu apalagi, segera tingkatkan perlindungan bisnis Anda dengan WHOIS!
