Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Dunia kedokteran semakin hari semakin berkembang ,berbagai parameter kedokteran semakin canggih dan kita harus selalu update pengetahuannya .Banyak sekali kita tak paham dalam dunia kedokteran modern pemeriksaan Laboratorium menemukan parameter yang sama sekali tak pernah dengar seperti CRP dan hsCRP.Seperti dalam praktek sehari hari Pak Paidjo kok periksa HsCRP Lalu Pak Radjimin juga perksa hal yang sama.untuk apa ini?
CRP adalah protein yang diproduksi oleh organ hati sebagai respons terhadap peradangan di tubuh. Orang sehat umumnya memiliki kadar CRP yang rendah. Sebaliknya, kadar CRP yang tinggi bisa menjadi pertanda adanya penyakit atau infeksi di dalam tubuh. Pemeriksaan ini telah banyak digunakan untuk mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan peradangan.
Peradangan merupakan respons kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu atau luka. Ada berbagai kondisi atau penyakit yang dapat menimbulkan peradangan, antara lain infeksi, penyakit kardiovaskular, penyakit autoimun, hingga kanker. CRP di atas 10 mg/L.
Nilai CRP di atas 10 mg/L menandakan adanya peradangan atau kondisi serius yang terjadi di dalam tubuh. Kadar CRP yang meningkat hingga lebih dari 10 mg/L bisa jadi disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini: Infeksi berat, misalnya sepsis, meningitis, pneumonia, peritonitis, dan osteomielitis
Hasil penelitian menunjukan frekuensi kadar
1. CRP normal < 8 mg/dL sebesar 25,7%,
2. CRP tidak normal 8 ≥ mg/dL sebesar 74,3%
3. Berdasarkan umur, kategori lansia (45-65 tahun) memiliki frekuensi terbesar dengan kadar CRP tidak normal sebesar 35,6%
PEMERIKSAAN CRP :
1. Kurang dari 0,3 mg/L
Nilai CRP tersebut merupakan nilai CRP normal. Kadar CRP kurang dari 0,3 mg/L umum ditemukan pada orang sehat.
2. CRP 0,3–1,0 mg/L
Nilai CRP tersebut masih tergolong normal. Jika Anda memiliki nilai CRP 0,3–1,0 mg/L dan tidak merasakan gejala apa pun, hasil pemeriksaan bisa jadi menandakan bahwa kondisi Anda sehat.
3. CRP 1,0–10 mg/L
Nilai CRP ini juga bisa menjadi indikasi adanya risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.bisa peradangan akibat pankreatitis, bronkitis, kanker, serta penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus, juga umumnya ditandai dengan nilai CRP yang meningkat hingga lebih dari 3 mg/L.
4. CRP di atas 10 mg/L
Nilai CRP di atas 10 mg/L menandakan adanya peradangan atau kondisi serius yang terjadi di dalam tubuh. Kadar CRP yang meningkat hingga lebih dari 10 mg/L bisa jadi disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini:
A. Kanker
B. Usus buntu
C. Tuberkulosis
D. Radang usus
E. Radang panggul
F. Demam rematik
G. Gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus
H. Infeksi berat, misalnya sepsis, meningitis, pneumonia, peritonitis, dan osteomielitis
I. Peningkatan kadar CRP juga bisa terjadi pada pasien yang baru menjalani operasi, perokok berat, dan wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal.
untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebab meningkatnya kadar CRP di tubuh Anda, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang lain, seperti
1. Tes darah lengkap,
2. Tes urine lengkap
3. Pemeriksaan antibodi
4. Pemeriksaan radiologi, misalnya USG, foto Rontgen, CT scan, atau MRI.
Pemeriksaan untuk mengukur kadar CRP bisa dilakukan sebagai bagian dari medical check-up rutin ,
1. Untuk demam, nyeri, bengkak-bengkak di tubuh, atau penurunan kesadaran.
2. Untuk mengevaluasi kondisi seseorang yang memiliki penyakit penyerta sebelumnya, misalnya HIV, diabetes, dan penyakit ginjal.
PERBEDAAN hsCRP dan CRP
Dengan perkembangan biologi molekuler modern membuka tabir berbagai penyakit yang semulanya tak bisa dideteksi akhirnya dapat diungkapkan secara gamblang karena penemuan parameter biomol baru di antaranya :CRP dan hsCRP dimana letak perbedaannya?.
hSCRP ( high sensity C - React8ve Protein )
HsCRP (High sensivity C-Reactive Protein) adalah pemeriksaan untuk mengidentifikasi adanya peradangan atau memantau protein fase akut yang menghambat keadaan dalam darahjika terjadi inflamasi sistemik.
HsCRP (High sensivity C-Reactive Protein) adalah pemeriksaan untuk mengidentifikasi adanya peradangan atau memantau protein fase akut yang menghambat keadaan dalam darahjika terjadi inflamasi sistemik. Beberapa tahun terakhir, berdasarkan studi epidemiologis dan klinis, CRP (C- Reactive Protein) mendapat peran baru sebagai petanda inflamasi pada penyakit kardiovaskuler atau sebagai parameter risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
Untuk peran tersebut pengukuran kadar CRP perlu menggunakan metoda yang peka yaitu high sensitivity CRP (hs-CRP) karena mengukur kadar CRP yang rendah.
Berbagai penelitian menyebutkan hs-CRP sebagai parameter dengan risiko relatif tertinggi dibandingkan dengan parameter lainnya. Peran hs-CRP untuk menilai risiko penyakit jantung dan pembuluh darah berkaitan dengan proses terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu bila terjadi peningkatan kadar hs-CRP pada infeksi kronis, inflamasi ateroskerosis.
Nama lain hsCRP
hsCRP(high sensitive CRP ) dikenal nama lain ssCRP(super sensitive CRP) juga disebut usCRP (ultra-sensitive CRP) adalah CRP yang lebih sensitif untuk deteksi peradangan pembuluh darah jantung .
Canadian Cardiovascular Society 2009 memakai Reynolds Risk Score,memakai hsCRP untuk standard resiko penyakit jantung koroner begitu pula pada studi Jupiter tentang penebalan lemak di dinding pembuluh darah jantung yang menyebabkan peradangan dinding akibatnya menjadi rapuh.
Pada konsentrasi tinggi maka disebut hsCRP (high sensitive CRP) bermanfaat untuk mendeteksi dan memonitor resiko penyakit jantung koroner.
Nilai hsCRP sebagai berikut :
1. < 1 mg/dL Rendah
2. 1,0 - 3,0 mg/dL Sedang
3. > 3,0 mg/dL Tinggi
CRP ( C Reactive Protein )?
Protein C-reaktif (CRP) adalah suatu alfa-globulin yang diproduksi di hepar dan kadarnya akan meningkat dalam 6 jam di dalam serum bila terjadi proses inflamasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan William (1998), pemeriksaan kadar CRP serial sangat berguna dalam evaluasi diagnostik pada bayi-bayi dengan dugaan infeksi.Peninggian CRP pada kasus penyakit dalam,jantung,gastro,rematik,kanker Pemeriksaan CRP ini sangat umum digunakan untuk mendiagnosa dan memonitor aktivitas peradangan dan keadaan infeksi.
Kadar CRP dapat berbeda dari berbagai laboratorium menurut standar internasional kadar normal CRP adalah 0 – 1,0 mg/dL.
Tujuan pemeriksaan CRP adalah untuk membantu menemukan atau memantau peradangan pada kondisi akut atau kronis, termasuk: Infeksi bakteri atau virus. Penyakit radang usus, gangguan pada usus yang meliputi penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Gangguan autoimun, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan vaskulitis.
Tes C-Reaktif Protein (CRP) adalah tes darah yang mengukur jumlah protein (yang disebut protein C-reaktif) dalam darah. Protein C-reaktif mengukur keseluruhan kadar peradangan dalam tubuh. Kadar CRP yang tinggi disebabkan oleh infeksi dan berbagai penyakit jangka panjang lain. Akan tetapi tes CRP tidak dapat menunjukkan lokasi terjadinya peradangan atau penyebabnya. Tes lain dibutuhkan untuk mengetahui penyebab dan lokasi peradanga
Tes CRP adalah tes untuk memeriksa peradangan dalam tubuh. Ini bukanlah tes spesifik. Artinya, tes ini dapat menunjukkan adanya peradangan pada tubuh tetapi tidak dapat memberi tahu dengan pasti di mana lokasinya
MANFAAT TEST CRP :
1. mendeteksi penyakit peradangan seperti rheumatoid arthritis, lupus, vaskulitis
2. memastikan obat anti-peradangan bekerja dalam menyembuhkan penyakit atau kondisi
PENCEGAHAN
Kadar CRP rendah tak selalu berarti tidak ada peradangan. Kadar CPR mungkin tidak akan meningkat pada penderita rheumatoid arthritis serta lupus, dan penyebabnya tidak diketahui.
Tes CRP yang lebih sensitif disebut high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) assay, bisa dilakukan untuk menentukan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Banyak yang mempertimbangkan kadar tinggi CRP merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung. Namun, tidak diketahui apakah CRP hanya tanda dari penyakit kardiovaskular atau jika ini berperan penting dalam menyebabkan masalah jantung.
PEMBAHASAN HASIL :
1. C-reaktif protein (CRP)
Normal:Kurang dari 1.0 miligram per desiliter (mg/dL) atau kurang dari 10 miligrams per liter (mg/L)
Setiap kondisi yang menyebabkan peradangan mendadak atau berat dapat meningkatkan kadar CRP Anda. Beberapa obat dapat menurunkan tingkat CRP Anda. Dokter akan berdiskusi dengan Anda mengenai hasil yang tidak normal terkait dengan gejala dan riwayat kesehatan Anda.
2. High-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) levels
High-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) mengukur jumlah rendah CRP dalam darah. Tes ini membantu Anda menemukan risiko masalah jantung, khususnya yg bersamaan dengan faktor risiko lain seperti kolesterol, usia, tekanan darah, dan merokok. Tes ini dilakukan untuk mengetahui bila Anda memiliki peningkatan risiko terkena masalah jantung dadakan, seperti serangan jantung atau stroke. Tetapi hubungan antara kadar CRP tinggi dan risiko penyakit jantung tidak dipahami dengan bai
HASIL HsCRP ADALAH
1. (0.1 mg/dL or kurang dari 1 mg/L) RESIKO RENDAH
2. (1.0 sampai dengan 3.0 mg/L ) RESIKO SEDANG
3. Lebih dari 3.0 mg/L RESIKO TINGGI
KESIMPULAN
CRP (Protein C-reaktif) dan hsCRP( hugh sensitive CRP) adalah parameter untuk mendeteksi suatu proses peradangan( inflamasi) karena infeksi. Hanya hsCRP lebih sensitif n spesifik buat penyakit jantung koroner.Beberapa panel biomarker untuk mengetahui risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskuler) diantaranya :
1. Profil lipid (Cholesterol total, cholesterol LDL, cholesterol HDL, Trigliserida)
2. Hs CRP
3. Apo B
4. Homosistein
5. Lipo protein@
6. Fibrinogen.
Demikian sekilas info, semoga bermanfaat guna,terimakasih.
RobertoNews 1825 《 12.8.24 (06.15)》
• Praktisi Dokter & Penulis ilmu Kesehatan