Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Terpetik berita seonrang teman laki sekitar umur 40-an sedang dirawat di ICU sebuah rumah sakit swasta di Surabaya karena Infesi Meningitis yang awalnya sakit kepala berat dan kaku kuduk.beliau sedang mendapat pertolongan intensif dengan tangan pasang infus hidup dengan oksigen.
Meningitis adalah infeksi pada selaput pembungkus saraf otak termasuk sumsum tulang belakang
Meningitis atau radang selaput otak menjadi penyakit menular yang mematikan saat gejala timbul dalam 24-48 jam. Gejala Meningitis paling sering ditemukan adalah nyeri kepala hebat, diikuti dengan kaku kuduk (keterbatasan dalam menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tegangan otot leher dan kekakuan tengkuk). Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala, dan seringkali tidak disadari jika rasa pusing berasal dari infeksi bakteri, virus, atau jamur.namum pada anak anak dijumpai gejala sangat rewel sekali
Berbeda dengan Encehalitis ;Ensefalitis dan meningitis adalah dua kondisi peradangan pada sistem saraf pusat, namun dengan lokasi yang berbeda. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak (meninges), sedangkan ensefalitis adalah peradangan pada jaringan otak itu sendiri
PERBEDAAN MENINGITIS vs ENCEPHALITIS
1. Lokasi Peradangan:
Meningitis terjadi pada meninges (selaput pembungkus otak), sedangkan ensefalitis terjadi pada jaringan otak (parenkim otak).
2. Penyebab:
Keduanya sering disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, atau jamur), tetapi ensefalitis lebih sering disebabkan oleh virus.
3. Gejala:
Gejala meningitis meliputi sakit kepala parah, demam, leher kaku, dan mual. Gejala ensefalitis lebih bervariasi dan dapat mencakup kejang, perubahan perilaku, kehilangan kesadaran, dan gangguan neurologis lainnya.
4. Komplikasi:
Ensefalitis berpotensi menyebabkan kerusakan otak permanen, bahkan kematian, sedangkan meningitis memiliki komplikasi seperti kejang dan gangguan pendengaran
5. Pengobatan:
Keduanya membutuhkan penanganan medis segera, tetapi pengobatan spesifik dapat berbeda tergantung penyebabnya, misalnya antibiotik untuk meningitis bakteri dan antivirus untuk ensefaliti
GEJALA MENINGITIS
1. Kejang
2. Sakit kepala hebat.
3. Leher kaku (kaku kuduk).
4. Mual kadang disertai muntah.
5. Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
6. Demam dan menggigil, terutama pada bayi baru lahir dan anak-anak.
7. Perubahan kondisi mental seperti tampak kebingungan atau kadang mengantuk hingga sulit dibangunkan.
JENIS MENINGITIS ;
1. Meningitis Bakteri
2. Meningitis Virus
3. Meningitis Parasit
4. Meningitis Jamur
5. Meningitis Non-Infeksi
KUMAN MENINGITIS BAKTERI
1. Neisseria meningitidis (Meningokokus)
2. Steptococcus pneumoniae (Pneumokokus)
3. Haemophilus influenzae
4. Streptococcus agalactiae (Streptokokus grup B)
Meningitis dapat berisiko pada kalangan apa saja, baik itu bayi, anak, dewasa, dan lanjut usia. Bayi dan anak lebih banyak terkena meningitis dari meningokokus, pneumokokus, dan Haemophilus influenzae. Pada remaja dan dewasa, meningitis terjadi akibat virus meningokokus. Sedangkan pada lanjut usia, pneumokokus lebih rentan menyerang dan menyebabkan meningitis.
CARA PENULARAN MENINGITIS MELALUI
1. Makanan :Makanan yang tidak matang dengan sempurna mampu menularkan bakteri meningitis, misalnya daging mentah, dan susu yang tidak dilakukan pasteurisasi.
2. Air liur ;Bakteri H. influenzae, M. tuberculosis, and S. pneumoniae menyebar pada tubuh melalui air liur, seperti batuk, bersin, hingga berciuman.
3. Kebersihan diri dan lingkungan :Infeksi meningitis juga dapat dipengaruhi oleh kebersihan diri dan lingkungan, seperti tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet.
DIAGNOSA LABORATPRIUM
1. Pungsi lumbal :Pungsi lumbal digunakan untuk analisis cairan pada tulang belakang dan otak, serta mengetahui jumlah komposisi pada cairan berupa glukosa, sel darah merah, sel darah putih. Prosedurnya dengan menyuntik tulang belakang, kemudian mengambil sampel cairan dan diuji ke laboratorium.
2. Tes darah :Tes darah dalam diagnosis meningitis bertujuan untuk memeriksa jumlah sel darah merah dan putih. Apabila meningitis terjangkit pada tubuh, jumlah sel darah putih, keping darah, dan laju endap darah akan meningkat.
3. CT-Scan :Dalam mendeteksi meningitis, CT-Scan digunakan untuk melihat adanya masalah seperti abses otak dan tekanan intrakranial. Selanjutnya, CT-Scan mampu melihat persebaran meningitis, mulai dari bagian sinus hingga meningen.
4. Rontgen dada Rontgen dada berfungsi untuk mendeteksi jenis infeksi yang menyerang pasien meningitis, seperti infeksi jamur, pneumonia, atau tuberkulosis.
Meningitis dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, termasuk:
Komplikasi Jangka Pendek
1. Kerusakan otak
2. Gangguan pendengaran
3. Gangguan penglihatan:
4. Koma:
Komplikasi Jangka Panjang
1. Epilepsi
2. Gangguan belajar
3. Gangguan perilaku
4. Kerusakan ginjal
Faktor Risiko Komplikasi
1. Usia: Anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi meningitis.
1. Jenis infeksi : Meningitis bakteri memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi daripada meningitis virus.
2. Keterlambatan pengobatan1: Keterlambatan pengobatan dapat meningkatkan risiko komplikasi meningitis.
Pencegahan Komplikasi
1. Pengobatan segera: Pengobatan segera dapat membantu mengurangi risiko komplikasi meningitis.
2. Vaksinasi :Vaksinasi dapat membantu mencegah meningitis bakteri.
3. Pemeriksaan kesehatan :Pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mendeteksi gejala meningitis lebih
PENGOBATAN MENI GITIS
1. Meningitis bakteri disembuhkan dengan antibiotik, seperti penisilin, ampisilin, untuk mencegah penyebaran bakteri di otak.
2. Meningitis jamur diobati dengan obat anti jamur untuk menghilangkan infeksi jamur jenis Cryptococcus, Histoplasma, Blastomyces, Coccidioides, dan Candida.
3. Meningitis virus dapat diobati dengan antivirus intravena.
4. Meningitis kronis terjadi karena timbulnya penyakit yang diderita sebelumnya, misalnya autoimun, pengobatan fokus terlebih dulu pada gangguan kesehatan yang dialami.
Cara mencegah meningitis
Meskipun penyakit ini termasuk silent killer yang sering tidak disadari, meningitis dapat dicegah dengan berbagai cara:
1. Vaksin meningitis, bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab meningitis, seperti meningokokus, pneumokokus, dan H. influenzae. Vaksin meningitis sendiri mulai diberikan pada bayi berusia 2 bulan hingga dapat dilanjutkan pada usia remaja dan dewasa.
2. Istirahat cukup
3. Jika terpapar dengan seseorang yang sedang atau memiliki meningitis, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan antibiotik.
4. Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan, menutup hidung saat bersin, menutup mulut saat batuk, menghindari peralatan makan dengan orang yang terinfeksi meningitis.
5. Hindari gigitan serangga yang menyebabkan terjangkit meningitis bakteri.
KESIMPULAN
Gejala meningitis sering tidak disadari, konsultasi lebih lanjut ke dokter,Meningitis atau radang selaput otak merupakan penyakit infeksi menular dan gejalanya sering tidak disadari.Demikian sekilas info semoga bermanfaat, terimakasih,
RobertoNews 1935 《 1.5.25 (05.30)》
• Praktek Dokter dan Penulis IlmunKeseha5







