Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Setap tahun Tanggal 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia. Tujuan dari peringatan ini adalah sebagai pengingat dan bentuk dukungan terhadap penyintas penyakit Lupus. Lupus adalah jenis penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh membunuh jaringan dan sel-sel sehat dalam tubuh kita.
Artikrl ini pernah ditulis dalam RobertoNews 791 tgl 19.8.19 yang lalu kini saya renew lagi dengan beberapa updarte……
Selaku praktisi dokter selalu menghadapi pertanyaan pasien bahwa Pertanyaan demi pertanyaan selalu kita dengar bahwa :
1.Apakah penyakit lupus adalah penyakit permanen se umur hidup.
2.Apa benar penyakit lupus tidak bisa disembuhkan?
3.Apa benar penyakit lupus adalah autoimum harus minum obat seumur hidup?
4.Apa benar Penyakit lupus tak ada obat untuk penyembuhan hanya menghambat dan mengurangi gejalanya? Umumnya berakhir dengan komplikasi ke ginjal.
Lupus adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang bekerja dengan keliru. Dalam kondisi normal, sistem imun seharusnya melindungi tubuh dari serangan infeksi virus atau bakteri. Sedangkan pada pengidap penyakit lupus, sistem imun justru menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Kebanyakan pasien lupus adalah wanita. Meskipun lupus adalah penyakit yang jarang, tapi 90% dari pasien lupus adalah wanita. Belum ada penjelasan yang berdasarkan penelitian valid, tentang alasan kenapa wanita lebih banyak menderita penyakit ini. Lupus adalah penyakit autoimun menyerang beberapa sistem tubuh.
1. Peradangan pada jantung dan paru-paru
2. Ginjal dinamakan dengan lupus nefritis
3. Menyerang kulit.
4. Siistem saraf.
5. Sistem reproduksi
6. Sistem muskuloskeletali
7. Sistem pencernaan.
APA ITU PENYAKIT LUPUS
Lupus adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang bekerja dengan keliru. Dalam kondisi normal, sistem imun seharusnya melindungi tubuh dari serangan infeksi virus atau bakteri. Sedangkan pada pengidap penyakit lupus, sistem imun justru menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Dengan kata n lain
Penyakit Lupus merupakan salah satu penyakit yang mematikan,banyak yang meningal dunia karena mengidap penyakit ini. Penyakit Lupus menyerang pada sistem kekebalan tubuh manusia secara berlebihan,
STATISTIK
Penderita lupus di dunia dipercaya mencapai lima juta jiwa. Penyakit ini kebanyakan menyerang wanita pada usia 15-50 tahun (usia masa produktif). Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa lupus juga dapat menyerang anak-anak dan pria. Data dari Yayasan Lupus Indonesia (YLI), jumlah penderita lupus di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 12.700 jiwa. Jumlah ini kemudian meningkat menjadi 13.300 jiwa pada tahun 2013.
Lupus adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri .Penderita penyakit ini awalnya seperti mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi. terdapat bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, mengalami kerontokkan rambut, sering mengalami bengkak pada persendian dan sariawan serta merasakan panas dan rasa lelah yang berkepanjangan. Penyakit ini bukan hanya menyerang pada kulit, akan tetapi juga bisa menyerang hampir ke seluruh organ yang ada di dalam tubuh manusia. Kulit ,Sendi,Sel darah Paru-paru Jantung
Gejalanya kerap mirip dengan penyakit lain sehingga sulit untuk didiagnosis. Gejala lupus sangat beragam. Ada yang ringan dan ada yang bahkan mengancam jiwa. Penyakit ini memang tidak menular, tapi bisa berbahaya dan bahkan berpotensi mematikan. Gejala umumnya adalah ruam kulit, kelelahan, sakit dan pembengkakan pada sendi.
GEJALA LUPUS ;
1. Rasa lelah yang berlebihan
2. Nyeri sendi dan pembengkakan
3. Ruam kulit yang khas (butterfly rash) pada wajah
4. Demam
5. Kerontokan rambut
6. Masalah ginjal
7. Masalah neurologis
PENYEBAB LUPUS
1. Infeks
2. Sinar matahari.
3. Belum diketahui?
4. Pengaruh faktor genetika dan lingkungan.
5. Obat-obatan tertentu obat tekanan darah tertentu, obat anti kejang, dan antibiotik.
FAKTOR RESIKO ;
1. Faktor Hormonal dan Jenis Kelamin
Usia. Lupus memang bisa menyerang segala usia, tetapi usia 15 sampai 40 tahun merupakan usia yang paling sering mendapat diagnosa penyakit ini. Jenis Kelamin. Lupus lebih sering menyerang wanita daripada pria.
2. Faktor Genetik
Ras. Gangguan ini lebih rentan terjadi pada orang-orang dengan kulit berwarna, terutama pada ras Asia, Afrika, dan Hispanik.Riwayat Keluarga. Seseorang yang memiliki kerabat tingkat pertama atau kedua dengan penyakit lupus akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkannya.
3. Faktor Lingkungan
Paparan Sinar Matahari. Paparan sinar matahari berlebihan pada tubuh kemungkinan dapat meningkatkan risiko lupus.Konsumsi obat tertentu. Obat seperti hydralazine dan procainamide kabarnya dapat menjadi penyebab lupus.
Tipe tipe Penyakit Lupus :
1. Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE)
Jenis lupus inilah yang paling sering dirujuk masyarakat umum sebagai penyakit lupus. SLE dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana saja dengan tingkat gejala yang ringan sampai parah. Gejala-gejala ringan SLE, terutama rasa nyeri dan lelah berkepanjangan, dapat menghambat rutinitas kehidupan. Karena itu para penderita SLE bisa merasa tertekan, depresi, dan cemas meski hanya mengalami gejala ringan.
2. Lupus eritematosus diskoid (discoid lupus erythematosus/DLE)
Jenis lupus yang hanya menyerang kulit disebut lupus eritematosus diskoid (discoid lupus erythematosus/DLE) dapat menyerang jaringan serta organ tubuh yang lain. dapat dikendalikan dengan menghindari paparan sinar matahari langsung dan obat-obatan. Gejala DLE di antaranya:Rambut rontok.Pitak permanen. Ruam merah dan bulat seperti sisik pada kulit yang terkadang akan menebal dan menjadi bekas luka.
3. Lupus akibat penggunaan obat
Karena efek samping obat Gejala lupus akibat obat umumnya akan hilang jika Anda berhenti mengonsumsi obat tersebut parah pada saat-saat tertentu.
Penunjang Diagnosa :
1. Tes antibodi anti-nuklir (anti-nuclear antibody/ANA)
untuk memeriksa keberadaan sel antibodi tertentu dalam darah, yaitu antibodi anti-nuklir. Jenis antibodi ini merupakan ciri utama SLE. Sekitar 95% penderita SLE memiliki antibodi ini.Tetapi hasil yang positif tidak selalu berarti Anda mengidap SLE, jadi tes antibodi anti-nuklir tidak bisa dijadikan patokan untuk penyakit ini. Tes lain juga dibutuhkan untuk memastikan diagnosis.
2. Tes antibodi anti-DNA
untuk memeriksa keberadaan antibodi tertentu dalam darah adalah tes anti-DNA. Adanya antibodi anti-DNA dalam darah akan meningkatkan risiko Anda terkena SLE.Jumlah antibodi anti-DNA akan meningkat saat SLE bertambah aktif. Karena itu, hasil tes Anda akan meningkat drastis saat Anda mengalami serangan yang parah.Tetapi orang-orang yang tidak menderita SLE juga dapat memiliki antibodi ini.
3. Tes komplemen C3 dan C4 untuk mengecek keaktifan SLE.
Komplemen adalah senyawa dalam darah yang membentuk sebagian sistem kekebalan tubuh. Level komplemen dalam darah akan menurun seiring aktifnya SLE Anda.
4. Pemeriksaan lain Setelah Diagnosis SLE Positif
BAHAYA LUPUSS
1. Kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal
2. Kerusakan jantung dan pembuluh darah
3. Masalah neurologis seperti kejang, stroke, atau gangguan mental
4. Pen ingkatan risiko infek
5. Osteoporosis
6. Pemandulan atau keguguran
PENGOBATAN LUPUS ;
1. Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS)
2. Obat anti-malaria
3. Kortikosteroid
4. Imunosupresan
5. Terapi biologis
Penderita SLE memiliki risiko untuk terkena penyakit lain, misalnya gangguan ginjal atau anemia. Karena itu, pemantauan rutin untuk melihat dampak SLE pada tubuh orang yang positif mengidap SLE sangat dibutuhkan.Proses ini akan membantu dokter untuk memantau penyakit-penyakit lain yang mungkin muncul sehingga dapat segera ditangani. Pemeriksaan lain yang mungkin Anda butuhkan untuk mengecek dampak SLE pada organ dalam adalah rontgen, USG, dan CT scan.
Perawatan Lupus :
Pasien harus melakukan diet khusus. Hal yang sering sekali dilupakan orang lain adalah faktor penyebab. Beberapa bahan makanan ternyata justru bisa menjadi pemicu penyakit ini kambuh. Pasien lupus harus menghindari kecambah alfalfa karena mengandung jumlah asam amino l-canavanine, yang bisa memicu untuk memicu lupus. Beberapa dokter juga menyarankan pasien menghindari jamur dan bawang putih, yang telah memicu lupus pada beberapa pasien.Penderita Lupus harus terhindari dari sengatan matahari.
Bila anda mengalami tanda a gejala di atas maka segera hubungi dokter anda,jangan menunda penyakit ini, Mencegah lebih baik dari pada mengobati.Mari kita wujudkan sehat itu kaya ! Sekilas info Semoga bermanfaat
RobertoNews 1940《11.5.25(13.35》
* Praktisi dokter & Penulis Ilmu Kesehatan







