APBD Bondowoso 2025 Alami Perubahan, Bupati: Tetap Berpihak pada Kepentingan Masyarakat

  • Whatsapp
Bupati Bondowoso Abdul Hamid wahid saat rapat paripurna di DPRD. (Rois/beritalima.com)

 

BONDOWOSO, beritalima.com – Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, menyampaikan nota jawaban terkait Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 dalam rapat paripurna di gedung DPRD, Senin (15/09/2025).

Bacaan Lainnya

Dalam penyampaiannya, Bupati menegaskan bahwa APBD merupakan instrumen penting pembangunan daerah, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, penanggulangan kemiskinan hingga peningkatan pelayanan publik.

Sejalan dengan tema pembangunan nasional, APBD diarahkan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“APBD adalah dasar bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan program strategis. Perubahan dilakukan agar lebih adaptif terhadap dinamika keuangan dan kebutuhan pembangunan masyarakat,” ujarnya.

Perubahan APBD 2025 ini juga merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, serta menyesuaikan dengan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2025. Selain itu, penyusunannya turut mengakomodasi Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja.

Berdasarkan nota yang dibacakan, terdapat beberapa poin penting dalam struktur perubahan APBD, di antaranya:

Pendapatan Daerah: semula Rp2,022 triliun, turun Rp21,49 miliar sehingga menjadi Rp2,000 triliun.

Pendapatan Asli Daerah (PAD): naik dari Rp300,22 miliar menjadi Rp323,91 miliar atau bertambah Rp23,96 miliar.

Belanja Daerah: disesuaikan dengan keterbatasan fiskal, dengan pengurangan signifikan pada belanja modal akibat berkurangnya transfer dari pemerintah pusat, khususnya DAU dan DAK di bidang pekerjaan umum serta irigasi.

Belanja Tidak Terduga: bertambah untuk mengakomodasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dari dana khusus yang belum bisa digunakan sesuai regulasi.

Bupati menekankan bahwa meski terdapat pengetatan anggaran, perubahan belanja tetap diarahkan pada program prioritas yang produktif.

“Kami memastikan perubahan APBD tetap berpihak pada kepentingan masyarakat. Tema pembangunan 2025 adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi inklusif untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya. (*/Rois)

 

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait