Api Penyebab Terbakarnya Pasar Songgolangit, Diduga Dari Sebuah Warung

  • Whatsapp

PONOROGO, beritalima.com- Api yang meluluhlantakan Pasar Songgolangit atau yang lebih dikenal dengan nama Pasar Legi di Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (14/5) malam, diduga berasal dari sebuah warung yang berada di lantai dua bagian tengah sebelah selatan.

Beberapa informasi menyebutkan, api berasal dari tengah pasar sekitar pukul 20.00 WIB. Api terus menjalar saat dua unit mobil pemadam kebakaran tiba sekitar 10 menit dari awal terlihatnya api. Namun hembusan angin yang cukup kencang membuat proses pemadaman mengalami kendala. Api justru membesar dan melalap bagian barat sebelah selatan dan bagian timur sebelah selatan. Api juga tampak merembet ke lantai 1 bangunan.

Plt Kepala BPBD Ponorogo, Sumani, mengatakan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Sejumlah prediksi menyatakan, kebakaran dipicu oleh aktifitas di warung di lantai 2.

“Memang katanya ada kebiasaan kurang baik. Ada pedagang warung yang masak, ada yang pakai gas (elpiji) tapi ada juga yang pakai arang dan ditinggal. Tapi penyebab pasti kita belum bisa menduga-duga,” kata Sumani, kepada wartawan, Senin 16 Mei 2017.

Selain hembusan angin yang cukup besar, kobaran api yang terus membesar juga akibat dari barang dagangan di lantai 2 dan lantai 1 bagian selatan dan barat adalah barang pecah belah. Kebanyakan adalah barang yang terbuat dari plastik. Juga banyak dagangan yang berupa kain dan pakaian.

Masih menurut Sumani, dari selatan api menjalar ke barat lalu menuju ke utara. Namun setelah empat unit mobil damkar dikerahkan, api dapat dilokalisir sehingga dari bagian tengah ke utara bisa diselamatkan. Sekitar pukul 21.00 WIB, sejumlah mobil damkar dari Magetan dan Kota Madiun tiba dan segera melakukan pemadaman.

Setidaknya ada delapan unit mobil damkar dari Ponorogo, Magetan dan Kota Madiun dikerahkan. Termasuk sejumlah mobil tangki dan alat semprot air alkon milik Basarnas yang baru saja dipakai di lokasi longsor Banaran. Sekitar pukul 22.30 WIB, api mulai dapat dijinakkan. Kobaran api tampak meredup.

Kabagops Polres Ponorogo, Kompol Abdul Malik, mengatakan, penyebab pasti belum diketahui secara persis. Ada dugaan, kebakaran dipicu korsleting listrik.
Dikatakannya, proses pemadaman memang mengalami sedikit kendala karena sejumlah operator damkar sulit dihubungi. “Mungkin karena hari libur, jadi banyak yang sedang off. Tapi saat ini semua sudah bisa membantu kita,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Ponorogo, Addin Andanawarih, mengatakan, terdapat sekitar 2 ribuan pedagang yang selama ini bertransaksi di pasar. Baik yang berdagang di kios maupun yang membuka lapak di halaman pasar.

“Terdapat 96 kios pertokoan, ratusan los dan ratusan lapak-lapak kecil di seluruh bagian pasar. Pasar Songgolangit sendiri berdiri di atas tanah seluas sekitar 10 ribu meter persegi, sedangkan luas seluruh bangunan mencapai sekitar 70 ribu meter persegi karena bertingkat,” terangnya.

Menurutnya lagi, untuk menanggulangi kondisi ini, kemungkinan pihaknya akan membuat pasar penampungan. Namun ia belum bisa memastikan lokasinya. “Kalau saya sempat terpikir di bekas lahannya rumah sakit. Itu kan luas juga. Tapi itu kalau mau. Yang jelas kita akan kumpulkan pedagang dan akan membicarakan hal itu,” katanya.

Addin menyayangkan tidak berfungsinya empat buah hidran yang tersedia di empat sudut pasar. “Saya heran kenapa tidak berfungsi. Kan setidaknya bisa teratasi lebih cepat kalau hidran itu bisa berfungsi baik,” katanya dengan keheranan.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mengatakan belum mengetahui penyebab pasti kebakaran Pasar Songgolangit ini. Ia juga mengakui ada keterlambatan pemadaman oleh mobil damkar. Namun hal ini bukan karena lemahnya kesigapan petugas.

“Kita punya empat mobil damkar. Tapi kenyataannya alatnya sudah tua. Sekarang tampak kewalahan alat itu mengatasi kebakaran,” katanya. (Rohman/Dibyo).

Foto: Istimewa

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *