PASURUAN, Beritalima.com|
Pertama-tama saya mengucapkan selamat Hari Santri tahun 2021 dengan tema Santri Siaga Jiwa Raga, dimaksudkan Santri harus siap siaga untuk menyerahkan jiwa raga guna membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia dan mewujudkan perdamaian dunia. Demikian penjelasan yang disampaikan oleh ketua fraksi NasDem DPRD provinsi Jatim Muzammil Safi’i SH MSi, Jumat (22/10/2021).
“Santri sejak jaman dahulu berkomitmen pada ayat Athiulllaha wa athiur rasul wa ulil amriminkum, taat kepada Allah dan taat kepada Rasulullah dan taat kepada pemimpin / penguasa diantara kamu. Sehingga selalu membela tanah air dan Tidak pernah melakukan perlawanan kepada Pemerintah, hal ini diwujudkan dalam perintah jihad berperang melawan Penjajah seperti yang tertuang di dalam Resolusi Jihad Hadratus syeh Kiyai Haji Hasyim Asy’ary, kemudian sekarang diwujudkan dalam jargon NKRI harga mati, dalam arti bahwa NKRI adalah bentuk final dari sistem ketatanegaraan Indonesia dan harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan,” terang mantan wakil bupati Pasuruan ini.
“Ke depan Santri harus mampu tampil sebagai Pemimpin di semua sektor, baik nasional maupun regional. Karena santri dengan perkembangan jaman telah menjadi kelompok yang paripurna, dalam arti memahami tentang keagamaan dan dipraktrekkan dalam kehidupan nyata sehari hari, namun juga sekarang sudah berusaha mengejar ketertinggalan di bidang science dan teknologi, pasca menyelesaikan pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren, sehingga saat sudah banyak Profesor dan doktor dengan latar belakang Pondok Pesantren, maka tidak ada alasan untuk menjadi pribadi yang minder dalam pergaulan nasional maupun internasional, yang terpenting konsep khoirunnas anfa’uhum linnas, sebaik- baik manusia yang paling bermanfaat untuk sesama manusia, harus tetap ditanamkan dalam diri santri, dimanapun berada harus bisa memberikan kontribusi kemanfaatan pada masyarakat dan bangsa,” sambung Anggota komisi A ini.
“Sudah bisa dibuktikan dengan tampilnya Gus Dur pada kedudukan Presiden, walaupun tidak lama, telah memberikan kerangka ketatanegaraan yang cemerlang, sehingga bisa dirasakan sampai sekarang, terutama sekali mereformasi paradigma TNI dan Polri, dan memberikan ketauladanan hidup sederhana walaupun berada posisi yang tertinggi di negara ini,” lanjutnya.
“Saya kira, sekarang sudah banyak Gus Dur-Gus Dur baru yang muncul saat ini, namun realitasnya harus diperjuangkan secara bersama dan konsisten. Saya berharap Santri mampu menjadi motivator dan dinamisator dalam pembangunan di mana saja dia berada, dengan prinsip ikhlas mendarmabhaktikan diri dan kemampuannya untuk kemajuan bangsa dan negara,” paparnya.
Muzammil menambahkan, bagi yang masih berproses, hendaknya membekali diri secara Kaaffah menjadi santri yang multi talenta, karena kehadiran mereka sangat ditunggu oleh banyak kalangan, menjadi santri yang Pinter dan bener, karena itu kunci kebaikan dari semua persoalan yang ada di negeri ini.(Yul)