JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry mengapresiasi kesigapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menginstruksikan jajarannya turut mengakselerasi program vaksinasi Covid-19.
Itu disampaikan Herman merespons kegiatan vaksinasi serentak di 34 Kepolisian Daerah (Kapolda) seluruh Indonesia menyambut HUT ke-75 Bhayangkara. Instruksi yang diberikan Saudara Listyo kepada jajarannya untuk mendirikan gerak vaksin Presisi di seluruh wilayah Kapaloda.
“Percepatan program vaksinasi menjadi fokus menekan perburukan penyebaran pandemi Covid-19 di tanah air. Dan, Polri bisa dikatakan turut berpartisipasi dalam upaya itu,” ujar politikus yang akrab disapa HH ini kepada awak media, Jumat (2/7).
Apalagi berdasarkan informasi yang saya dapatkan, lanjut HH, kegiatan vaksinasi massal yang digelar Polri ini berhasil mencapai target 1 juta dosis dalam sehari, bahkan melewati target itu.
“Negara betul-betul membutuhkan kesigapan semua pihak seperti Polri untuk bergandengan tangan, bahu-membahu menekan laju pandemi demi mendukung terciptanya masyarakat sehat termasuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” kata dia.
Pemperingati hari jadi Kepolisian Republik Indonesia kali ini, Korps Bhayangkara menggelar vaksinasi Covid-19 serentak di 34 Polda beserta jajaran se-Indonesia, Sabtu (26/6). Kegiatan itu diklaim menyasar 1.285.460 penerima vaksin sebagaimana data dari Divisi Humas Polri. Vaksin yang disuntikkan produksi Sinovac dengan melibatkan lebih dari 54 ribu vaksinator.
Herman berharap, Polri turut memberi perhatian pada upaya menjamin ketersediaan kebutuhan medis seperti suplai oksigen untuk Rumah Sakit hingga obat-obatan bagi masyarakat yang terpapar Covid-19.
Selain meningkat penyebaran Covid-19, hal yang menjadi keprihatinan bersama soal ketersediaan oksigen di Rumah Sakit untuk perawatan penderita Covid-19. Pemerintah sudah memutuskan 90 persen produksi oksigen nasional diperuntukkan bagi kebutuhan medis dan Polri mesti memastikan hal itu.
“Saya berharap Kapolri dan Kabareskrim tak segan-segan mengambil tindakan hukum tegas kepada siapa pun yang menaikkan harga oksigen secara tidak wajar demi keuntungan pribadi,” kata politikus dari Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Demikian juga dengan obat-obatan seperti Ivermectin yang tengah diuji klinis Badan Pengawas Obat dan Kakanan (BPOM) sebagai obat terapi pencegahan dan penyembuhan pasien Covid-19. Belakangan terdengar keluhan masyarakat mengenai kelangkaan dan lonjakan harga obat ini.
“Jangan sampai kondisi pandemi yang memburuk seperti sekarang dijadikan lahan memperkaya diri oleh mafia yang menimbun obat-obatan hingga harganya melonjak dan tidak bisa diakses masyarakat,” demikian Herman Herry. (akhir)