APVOKASI Jatim Wujudkan Kolaborasi Quatro Helix Dengan Diknas Jatim

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Pengurus Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) Jawa Timur telah melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi MT, Senin (21/7/2020) lalu. 
Disamping Dr Ir Jamhadi MBA selaku Ketua APVOKASI Jawa Timur, turut menyertai Dr. Fx Bhakti Hendrakusuma Apt sebagai Sekretaris Umum, dan beberapa pengurus yang lain seperti Sukanti Swastikawati SH, MM, Dr Ir Hj Tri Cicik Wijayanti, Imam Prayogo, Ir, MSc, Dra. Kristin, dan Maryanto.
Di hadapan Wahid Wahyudi yang didampingi Kabid Pembinaan Pendidikan SMK Diknas Jatim, Kurniawan Harry, Jamhadi mengutarakan bahwa kehadirannya bersama pengurus APVOKASI Jatim ke Diknas Jatim ini untuk merealisasikan kerjasama quatro helix (ABCG) yang terdiri dari akademisi, bisnis, community, dan government. 
Dikemukakan, APVOKASI telah bermitra dengan Pemerintah untuk meningkatkan SDM unggul dan mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa khususnya lulusan pendidikan vokasi.
APVOKASI Jatim dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan SDM dan berdaya saing global melalui jalur pendidikan, pelatihan, pendampingan, dan penelitian bisnis guna meningkatkan produktivitas dan kapasitas, baik secara personal (capacity building) yang lebih kompeten maupun yang dibutuhkan oleh institusi di berbagai sektor usaha. 
“Keberadaan APVOKASI Jatim ini akan meningkatkan daya saing sumber daya manusia (human resource) dalam percaturan global, sehingga dapat berdampak secara langsung terhadap penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur,” terang pria yang juga menjabat Dewan Pertimbanan KADIN Surabaya ini.
APVOKASI Jatim merupakan bagian dari DPP APVOKASI yang lahir dalam bentuk Perkumpulan Alisansi Pendidikan Vokasional sesuai akte notaris Yusdin Fahim SH No.20 tanggal 11 Februari 2020 dan berdasarkan SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Visinya ialah mewujudkan sumber daya manusia unggul untuk mendukung dunia usaha termasuk industri yang kuat, maju, dan berdaya saing global di era industri 4.0 menuju 5.0 dan 6.0.
Layanan APVOKASI Jatim meliputi productive center, pelatihan, sertifikasi, marketplace, research Center Advance preneur, pengurusan HAKI dan paten, dan sebagai mitra strategis akademisi, bisnis, komunitas, dan pemerintah khususnya di Jawa Timur dan Indonesia umumnya serta global market.
“Dalam marketplace APVOKASI Jatim akan dibuat daftar hasil riset terapan di segala bidang keilmuan yang diperlukan bagi dunia usaha melalui R & D. Kami jual ke perusahaan, dan untungnya bisa didapat oleh pemrakarsa sehingga mereka dapat royalty dari riset atau produk yang diciptakan,” tandas dia yang juga sebagai Ketua Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) Jawa Timur ini.
Dengan jumlah penduduk 40 juta dan Angkatan Kerja sekitar 24 juta di Jawa Timur, tutur Jamhadi, Pemerintah harus didorong untuk memiliki produktivitas kerja yang berdaya saing tinggi. Tujuannya agar mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri Jawa Timur.
Hingga saat ini, lalllkkkterdapat sekitar 38 negara yang melakukan foreign direct investment di Jawa Timur. Tentunya itu merupakan peluang bagi insan pendidikan vokasi bersinergi dengan mengisi keberadaan dunia industri dan usaha yang saling menguntungkan. 
“APVOKASI Jatim sanggup menjadi pemasok terbaik hasil research and development bagi dunia usaha. Dengan demikian, adanya APVOKASI ini diharapkan dapat menjadikan SDM Unggul Jatim terbaik di dunia, sehingga mampu turut mendukung peningkatan PDRB dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar CEO Tata Bumi Raya Group ini.
Kepala Diknas Jatim, Wahid Wahyudi, mengapresiasi dibentuknya APVOKASI Jatim. Kedepan, kata Wahid Wahyudi, sinergi antara Diknas Jatim dan APVOKASI Jatim mengurangi angka pengangguran di Jatim dan meningkatkan produktivitas kerja.
“Hasil evaluasi kami, lulusan SMA yang tidak lanjut ke Perguruan Tinggi sebanyak 63%. Artinya, lulusan itu butuh kerja. Diantara mereka, ada tidak punya kompetensi sehingga pengangguran,” kata pria yang pernah jadi Kepala Dinas Perhubungan Jatim ini. 
Oleh karena itu, Wahid ingin menerapkan pemetaan terhadap siswa, mulai kelas 1 SMA/SMK. Dari pemetaan itu, akan diketahui siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan siswa yang setelah lulus akan bekerja. 
“Jika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, maka akademisnya ditambah. Bagi siswa yang nanti setelah lulus bekerja, dan dibekali tambahan skill. Atau orangtua bisa mengarahkan anak-anaknya agar masuk SMK,” kata Wahid Wahyudi.
Harapan Wahid Wahyudi, APVOKASI Jatim bisa berkolaborasi agar meningkatkan skill siswa dan lulusan SMA maupun SMK. “Kolaborasi ini harapan kami, APVOKASI bisa menjadi jembatan dari produk yang dihasilkan siswa ke dunia industri, dan juga peningkatan produktivitas,” kata Wahid Wahyudi. (Ganefo)
Teks Foto: Pengurus APVOKASI Jatim saat pertemuan dengan Diknas Jatim, Senin (21/7/2020) lalu. 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait