SURABAYA, Beritalima.com | Unik cara yang dilakukan bakal calon wakil wali kota Surabaya Armuji untuk mengedukasi warga. Anggota DPRD provinsi Jatim ini bakal keliling ke setiap sudut kampung dengan naik kereta banteng. Kereta kelinci yang didesain Banteng Moncong Putih.
“Sebentar lagi saya akan keliling hari ini untuk mengedukasi warga, mari sama-sama disiplin menjaga protokoler kesehatan. Nanti saya juga akan bagi-bagi masker biar bisa dimanfaatkan warga,” kata Armuji.
Meski sebelumnya Armuji meyatakan mundur dari pencalonan sebagai wakil wali kota dari partainya, PDIP, namun kenyataannya dia kini makin aktif menyapa warga. Politisi senior PDIP ini juga turun membantu warga Terdampak corona di Surabaya.
Cak Ji, panggilan akrab Armuji, akan mengoperasikan dua unit kereta Banteng untuk keliling kampung dan pasar-pasar. “Warga Surabaya harus wani disiplin dan wani cegah pandemi corona. Mari bersama-sama berdisiplin;” tandas Cak Ji.
Mantan ketua DPRD Kota Surabaya dua periode itu ingin bersama-sama pemkot bergerak bersama warga terus mematuhi protokoler kesehatan. Hal tersebut dilakukan mengingat hingga saat ini belum ada vaksin dan obat covid-19.
Cak Ji menyebut dua kereta Banteng tersebut adalah bikinan dari Tim Relawan Armuji. Saat ini kereta kelinci dengan moncong kereta didesain Banteng Moncong Putih itu sudah siap bergerak.
Namun Cak Ji menyebut masih perlu penyempurnaan akhir dengan memasang pengeras suara. “Katanya begitu. Baru Sabtu ini mereka tim relawan kami akan bergerak. Saya akan ikut di atas kereta untuk Sosialiasi di tengah pandemi dan bagi-bagi masker,” kata Cak Ji.
Kereta Banteng Moncong Putih tampak masih baru memang. Pada lambung kanan kereta bertuliskan Cak Ji, Politikus Kerakyatan. Selain itu juga tertera poto vektor bertuliskan ErJi (Eri Cahyadi-Armuji).
Tertera juga Eri Cahyadi birokrat berpengalaman, Armuji politikus kerakyatan. Tercetak besar-besar tulisan, Lanjutno Sing apik. Lets Continue, Melu Bu Risma.
Sementara pada punggung samping banteng terdapat tulisan, Tim Relawan ErJ1 (Eri-Cak Ji). Saat ditanya, Cak Ji menyebut bahwa tim relawan yang menginisiasi membikinkan kereta kelinci tersebut.
“Kami mengapresiasi upaya mereka . Saya tidak bisa mencegahnya. Ini sekarang sedang dipasang halo-halo (Pengeras suara) segala. Biar kalau keliling Sosialiasi terkait pandemi semua orang dengar,” ujar Cak Ji.
Bukankah ini era IT dan Gadget sehingga lebih efektif bermain di Medsos katimbang cara kuno untuk Sosialiasi itu. Cak Ji menyebut bahwa harus dua-duanya dipakai. Medsos dilakukan dan manual kuno begini juga dilakukan.
Apalagi begitu hendak dijajal, warga antusias melihat kreativitas tim relawannya membuat kereta Banteng. Dengan cara kuno begini menurut Cak Ji juga menghibur masyarakat.(yul)