Arsad: Hadapi Covid-19, Stok Beras Lokal Aman

  • Whatsapp

Masohi, BeritaLima.Com | Kekuatiran masyarakat terhadap persediaan pangan khususnya beras saat wabah pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Hal ini oleh Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas (Kadis), Tanaman Pengan dan Holtikultura Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Pertanian Arsad Slamat,SP. Berani menggaransikan ketersediaan stok beras lokal hasil panen petani padi dataran Kecamatan Seram Utara Timur Kobi dan Seram Utara Timur Seeti di Malteng untuk kebutuhan enam bulan kedepan aman.

“Ketersidian beras lokal kita untuk kebutuhan selama enam bulan kedepan sangat cukup dan aman untuk komsumsi masyarakat Malteeng. Ini sesuai perhitungan kita, hasil panen gabah kering giling dari Wilayah Kecamatan Seram Utara Timur Kobi dan Seram Utara Timur Seti per musim tanam dengan kemampuan konsumsi masyarakat Malteng, mak tidak akan terjadi kelangkaan pangan khusus beras hingga Oktober nanti.

Dan bila seluruh hasil panen gabah kering giling dibeli pemerintah Malteng, maka dipastikan kebutuhan pangan beras masyarakat masih dapat terpenuhi.” Tegas Arsyad Slamat kepada wartawan kemarin di ruang kerjanya di Masohi.

Menurutnya, dimasa wabah pandemi Covid-19 ini, ada upaya Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Pemkab Malteng), berencana memborong hasil panen gabah karing milik petani di Kecamatan sebagai bentuk ikhtiar untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan pangan beras bila saja opsi Lockdown berlaku di Malteng.
“Pada intinya, hasil panen gabah kering di kecamatan Kobi dan Seti mampu menjamin kebutuhan pangan masyarakat Malteng dimasa pandemi Covid-19 jika langka Lockdown dilakukan,” pungkasnya

Pada Bulan April lanjut Slamat, ada panen padi untuk 400 Ha sawah di dua kecamatan tersebut, dan bisa menghasilkan sebanyak 1800 ton gabah kering atau 1800 ton beras. Untuk bulan Mei, ada panen juga seluas 225 Ha sawah, dengan menghasilkan 1113 ton gabah kering giling atau 618 Ton beras. Di bulan Juni ada panen 450 Ha sawah yang bila dikonversi menjadi gabah kering giling sebanyak 2025 ton gabah, dan dikonfersi ke beras menjadi 1215 ton.

Dibulan Juli ada lagi panen seluas 1550 Ha, dari luasan ini, mampu menghasilkan 6950 gabah kering atau 4185 ton beras. Jumlah ini mpu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Malteng hingga bulan Oktober.

“Apalagi kebutuhan masyarakat akan pangan lokal juga tersedia dalam jumlah yang banyak, baik itu sagu, ubi-ubian, ” ujarnya.

Kata dia, pihaknya terus mendorong agar petani secara terus melakukan penanaman, baik padi maupun pangan lokal dengan harapan agar tidak terjadi kelangkaan pangan di Malteng bilamana langkah Lockdown diambil pemerintah.

” Saat ini kita dorong agar petani terus menanam, tinggal bagaimana instansi teknis terkait memikirkan tentang pembelian sekaligus distribusi beras dari dua kecamatan ini hingga sampai ketangan masyarakat,” tandasnya. (MT01)

beritalima.com

Pos terkait