beritalima.com | Bertemu dengan banyak orang dan menjadikan mereka seorang teman memang sudah biasa, namun pasti ada beberapa orang diantara teman – teman kita yang paling merasakan dan begitu paham tentang keadaan kita yang sebenarnya, walaupun kita sudah berusaha menutupinya sedemikian rupa.
Tempat dimana kita bisa bercerita dengan sangat lepas seperti kita menulis didalam buku diary pada jaman dulu. Teman yang selalu ada dikala kita membutuhkan dan mengharapkannya. Teman yang tidak perhitungan dengan kita. Dialah sahabat
Sudah banyak cerita yang sudah didengar oleh sahabatku, bahkan tak terhitung sudah berapa banyak cerita yang sudah dia tampung tentang masalahku selama ini. Dia adalah motivator sekaligus penyemangatku dikala aku sedang terpuruk dan terjatuh.
Tidak hanya menjadi teman curhat, sahabat juga bisa menjadi teman main dikala bosan, tidak peduli seberapa jauh jarak yang akan ditempuh, bukan menjadi alasan untuk tidak bertemu. Entah pergi kemana saja, yang terpenting bisa membuat perasaan menjadi senang dan bahagia. Bisa menyusuri hiruk purik ibukota, berfoto, bercerita, menciptakan momen – momen bersama sebagai tempat melupakan segala masalah.
Tak jarang kita melakukan hal tersebut, bahkan kita bisa menghabiskan waktu seharian penuh untuk pergi keluar. Mulai dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Tidak pernah mengeluh capek sama sekali disaaat kita sedang berjalan, rasa capek tersebut akan hilang jika kita melakukannya dengan senang hati dan bersama dengan orang yang kita percaya, yaiitu sahabat kita.
Sahabat itu ibarat mata dan tangan. Saat tangan terluka, mata menangis. Saat mata menangis, tangan mengusap. Saling melengkapi satu sama lain disaat salah satu nya merasa sedang tidak baik – baik saja
(Muhammad Ismail Faruqi / PNJ)