PAMEKASAN, beritalima.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jatim, Arumi Bachsin, mengajak setiap kader PKK untuk membudayakan hidup bersih seperti mengurangi penggunaan plastik, serta hidup sehat untuk mencegah terjadinya stunting. Budaya hidup bersih dan sehat ini bisa dilakukan mulai lingkungan terkecil yakni keluarga, untuk kemudian disebarluaskan ke lingkungan sekitar yakni masyarakat.
Ajakan tersebut disampaikannya saat acara Rapat Koordinasi, Konsultasi dan Silaturahmi Ketua TP PKK Provinsi Jatim dan Ketua Koordinator TP-PKK Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) Pamekasan dengan Ketua dan Pengurus TP PKK Kabupaten se-Wilayah Kerja Bakorwil Pamekasan di Kantor Bakorwil Pamekasan, Kamis (11/4).
Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat lingkungan bersih adalah mengurangi sampah plastik. Diakuinya, saat ini sampah plastik menjadi permasalahan serius tak hanya di Indonesia tapi juga dunia.
“Sehari-hari plastik paling banyak dihasilkan dari barang konsumsi rumah tangga, apalagi kaum perempuan atau ibu rumah tangga paling sering berbelanja kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Bila tidak ditangani dengan baik, menurut Arumi, sampah tidak hanya mengganggu pemandangan tapi juga membahayakan kesehatan. Bila sampah plastik ini terbuang ke laut dan terpapar sinar matahari dan hujan dalam waktu lama, akan berubah jadi mikroplastik yang ukurannya sangat kecil seperti sebutir garam. Kemudian tidak menutup kemungkinan mikroplastik tersebut akan dimakan oleh ikan di laut.
“Bahayanya lagi bila ikan yang sudah memakan mikroplastik tersebut kita konsumsi, ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya stunting,” katanya.
Stunting sendiri adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya di usia yang sama. Stunting disebabkan kurangnya asupan gizi yang diterima oleh janin/bayi. Dampak stunting antara lain mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang, serta postur tubuh tak maksimal saat dewasa.
“Stunting salah satu penyebabnya juga karena lingkungan yang kurang bersih dan kurangnya fasilitas sanitasi. Jadi antara hidup bersih dengan mengurangi sampah plastik dan stunting ini sangat berkaitan satu sama lain,” kata istri Wagub Jatim ini.
Untuk itu, peran kader PKK sangat penting dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan maupun pencegahan stunting. Apalagi, kader PKK sebagian besar adalah kaum perempuan dan ibu rumah tangga yang kesehariannya berinteraksi dengan masyarakat luas.
Terkait stunting ini, Arumi meminta kader PKK terus melakukan pemantauan serta edukasi terutama kepada ibu hamil terkait pentingnya pemenuhan gizi sejak di kandungan, serta pemberian ASI eksklusif kepada anak.
“Mari kita maksimalkan peran organisasi PKK ini agar bermanfaat tidak hanya kepada masyarakat tapi juga kepada bumi yang kita tinggali,” pungkasnya.
Sebelumnya, Arumi beserta seluruh rombongan meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Angsanah Kab. Pamekasan, serta Tempat Penampungan Sementara (TPS) Reduce, Reuse, Recycle dan Bank Sampah ‘BESTARI’ di Desa Nyalabu Laok Kab. Pamekasan.
Dalam acara yang bertemakan “Sinkronisasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Peningkatan Pemberdayaan Gender dalam Upaya Penanganan Stunting dan Limbah Plastik di Wilayah Kerja Bakorwil Pamekasan” ini juga dilakukan penyerahan bantuan makanan tambahan untuk balita secara simbolis kepada perwakilan TP PKK dari Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan dan Kab. Sumenep.
Turut hadir pengurus TP PKK Provinsi Jatim, Ketua dan Pengurus TP PKK Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan dan Kab. Sumenep. (rr)