LAMONGAN, beritalima.com | Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Elestianto Dardak mengingatkan pentingnya untuk mencetak orang tua cerdas dan terampil dalam mengasuh anak. Hal itu menjadi langkah strategis dalam rangka melahirkan generasi penerus yang luar biasa.
Istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak itu pun melanjutkan, bahwa kualitas pengasuh sangat menentukan kualitas generasi penerus yang dilahirkan oleh satu keluarga. Masa awal kehidupan individu yang sebagian besar waktunya dihabiskan bersama keluarga di lingkungan rumah, merupakan masa paling fundamental dalam seluruh tahapan kehidupan atau golden period.
“Keluarga merupakan madrasah utama bagi anak-anak yang dilahirkan. Orang tua merupakan guru, pendidik dan role model utama,” kata Arumi saat membuka Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Pendopo Kab. Lamongan, Jumat, (11/6).
Oleh karena itu, kata Arumi, pola pengasuh anak balita harus dipelajari secara serius dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. “Pola pengasuh anak harus dipelajari, dilatih dan diimplementasikan oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya,” tuturnya.
Seiring perkembangan jaman, Arumi menuturkan, tantangan pengasuhan balita saat ini semakin banyak dan kompleks. Salah satunya adanya gap informasi dan teknologi antar generasi.
Keterbukaan informasi maupun berbagai perubahan sosial serta gaya hidup masyarakat harus disikapi dengan tepat. Tujuannya, agar generasi penerus terhindar dari pengaruh negatif perkembangan jaman. “Justru kemajuan teknologi mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pengasuhan,” ujarnya.
Selain Kab. Lamongan, SOTH juga diselenggarakan di Kab. Pasuruan. Kedua kabupaten tersebut dijadikan pilot project dalam program SOTH di Jatim. “Semoga dapat dikembangkan di kab/kota lain agar cakupan sasaran semakin luas. Tetap kompak dan semangat demi mewujudkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas, cerdas, berkarakter dan berakhlak,” pungkas Arumi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim Teguh Santoso mengatakan, sekolah pengasuh balita bagi orang tua merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan para keluarga dalam pengasuhan atau parenting. Baginya, parenting sangat penting dalam rangka mewujudkan generasi unggul dan berkualitas.
“Tergantung dari relasi antara orang tua dan anaknya di dalam proses pengasuhan itu sendiri,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, Teguh menyampaikan, pendidikan SOTH intensif dijalankan selama 3 bulan. Pertemuan seminggu sekali dengan durasi kurang lebih 2 jam. “Sangat fleksibel bagi orang tua untuk menghadiri kelas tersebut,” kata Teguh.
Agar lebih maksimal, pihaknya melibatkan Fakultas Psikologi Universitas Ciputra. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki ilmu akademis yang secara teori mampu dipertanggungjawabkan. Hal itu sangat membantu orang tua dalam penerapan mengasuh serta mendidik anak.
“Selain itu, program kolaborasi antara TP PKK Jatim bersama BKKBN Jatim mampu mewujudkan generasi emas 2045,” tandasnya.
Pendamping SOTH dari Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya, Jenny Lukito Setiawan berpesan kepada orang tua agar mendukung program ini. Kerjasama orang tua juga diperlukan untuk sama-sama belajar sekaligus mempraktikkan agar hasilnya optimal. “Kalau belajar jangan mendengarkan saja, tapi langsung dipraktikan sampai terampil dalam mengasuh anak,” pesannya.
Adapun pembukaan SOTH yang dihadiri Bupati Lamongan, Ketua TP PKK Kab.Lamongan, dan Kepala Dinas PP dan KB Kab. Lamongan itu mengundang 150 orang tua balita. 20 orang tua balita hadir secara tatap muka. Sisanya mengikuti lewat zoom. Sasaran pembelajaran pengasuh bagi orang tua balita difokuskan ke 5 kecamatan, meliputi Kec. Lamongan, Kec. Kembang Bahu, Kec. Sarirejo, Kec. Sukodadi dan Kec. Kalitengah.(*)